Seribu Umat Menghadiri Puncak Bulan Syukur 88 Tahun Paroki Mlati

Twitter
WhatsApp
Email

Bertemakan “88 Tahun Berkarya Dalam Kekudusan, Kasih, dan Kerendahan Hati”, perayaan bulan syukur ulang tahun paroki Mlati ke-88 selama Juni – Juli 2024 sukses digawangi para Ibu Paroki Mlati.

Dalam persiapannya sejak Mei 2024, 50 orang ibu paroki dengan pendampingan dari Romo Yulius Sukardi, Pr menyusun rangkaian acara dan kegiatan yang akan berlangsung selama bulan syukur. Lomba mewarnai dan menggambar untuk anak serta lomba karaoke untuk Orang Muda Katolik (OMK) dan dewasa, menjadi dua lomba yang diadakan selama bulan syukur paroki.

Pemenang Lomba Mewarnai dan Menggambar (Foto: Ibu Paroki)

Minggu (7/7/24) 60 anak dari lintas paroki, mengikuti lomba mewarnai dan menggambar. Bertemakan “Santo Aloysius Gonzaga”, lomba mewarnai diikuti oleh anak – anak dari kelompok TK hingga kelas 1 SD dan lomba menggambar diikuti oleh anak – anak dari kelompok kelas 2 hingga 4 SD. Theresia Cahaya Angellista dari Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus, Pugeran tampil sebagai juara lomba mewarnai dan Brigitta Evelyn Sanjoyo dari Lingkungan Santo Lukas Duwet, Paroki Mlati, sebagai juara lomba menggambar.

Lomba karaoke yang diadakan setiap Sabtu malam, diikuti oleh sekitar 40 kontestan dari 26 lingkungan, juga sukses menarik minat umat yang datang untuk menyaksikan. Setelah melewati babak penyisihan, Yosef Gualbertus Ehe Weking dari Lingkungan Santo Lukas Duwet, tampil
menjadi juara pertama untuk kategori OMK. Dan dari kategori dewasa, Valeria Iren Permata Sari Lase dari Lingkungan Santo Yohanes Berchmans, hadir sebagai juara pertama.

Sebagai puncaknya, diadakan Perayaan Ekaristi syukur pada Minggu, 21 Juli 2024. Perayaan ekaristi dipimpin oleh Romo Lorensius Tata Priyana. Romo Yulius Sukardi, Pr beserta Romo Marcellinus Roselawanto, Pr turut hadir sebagai konselebran dalam perayaan ekaristi tersebut.

Bertemakan budaya nusantara, perayaan ekaristi yang berlangsung pada pukul tujuh pagi tersebut terlihat semarak dengan banyaknya umat dan petugas liturgi yang mengenakan busana tradisional dari banyak daerah di Indonesia. Paduan suara dari tujuh wilayah yang menyanyi secara
bergiliran sesuai tata urutan liturgi, turut mengiringi jalannya perayaan ekaristi.

Romo Tata dalam homilinya menyampaikan dua pesan untuk segenap umat di Paroki Mlati. Pertama, pesan tentang “penggembalaan” dimana umat diharapkan untuk terus menjaga sesamanya agar tidak “hilang dan lepas” dari iman Katolik. Kedua, ajakan untuk segenap umat agar selalu siap dan terlibat dalam panggilan menggereja untuk kemuliaan nama Tuhan. Secara ringkas, Romo Tata mengutarakan dalam tiga kata kunci: siap, hadir, Alleluya.

Usai misa, umat yang datang diajak untuk menghadiri pesta umat yang berlangsung di area parkir gereja. Sambil menyantap sajian hidangan yang disediakan oleh panitia, umat turut menikmati hiburan musik keroncong sambil menantikan penarikan undian doorprize.

Pastor Paroki bersama panitia dan pengisi acara (Foto: Ibu Paroki)

Lemari es satu pintu, mesin cuci, dan ragam perangkat masak, menjadi daya tarik bagi umat untuk mengikuti acara hingga usai. Jelang tengah hari, acara ditutup dengan penarikan undian doorprize lemari es yang diserahkan oleh Romo Tata. Lisa Yanuarti dari Lingkungan Santo Yohanes Berchmans adalah yang beruntung memperoleh doorprize utama pada keriaan siang hari itu. (Hario Prabowo)