Seminar Kebangsaan Orang Muda Lintas Agama

Twitter
WhatsApp
Email
Orang muda memiliki peran penting dalam sejarah Nusantara dan Indonesia. Kemerdekaan dan Perubahan penting terjadi di negeri ini karena peran orang muda. Dengan mengikuti Seminar Kebangsaan, kami berharap orang muda generasi masa kini tetap memiliki wawasan kebangsaan dan kepeduliaan pada kondisi yang terjadi di Indonesia.

Menyambut Hari Kebangkitan Nasional, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) Kevikepan Semarang mengadakan seminar Kebangsaan untuk orang muda lintas agama pada 18 Mei 2023. Hadir 87 orang muda lintas agama di Ruang Pertemuan Mandala, Gereja Keluarga Kudus Atmodirono, Semarang.
Yulia Isnindari, selaku ketua panitia menyampaikan, ”Kami gembira orang muda lintas agama bersedia berkumpul untuk mengikuti seminar kebangsaan menyongsong tahun politik. Orang muda memiliki peran penting dalam sejarah Nusantara dan Indonesia. Kemerdekaan dan Perubahan penting terjadi di negeri ini karena peran orang muda. Dengan mengikuti Seminar Kebangsaan, kami berharap orang muda generasi masa kini tetap memiliki wawasan kebangsaan dan kepeduliaan pada kondisi yang terjadi di Indonesia.”

Romo Eduardus Didik Chahyono SJ saat memberikan materi dalam Seminar Kebangsaan
Romo Eduardus Didik Chahyono SJ saat memberikan materi dalam Seminar Kebangsaan

Hadir sebagai pembicara dalam seminar kebangsaan, Romo Eduardus Didik Chahyono SJ, Ketua Komisi HAK Kevikepan Semarang. Romo Didik mengingatkan bahwa orang muda tahun 1908 telah memiliki kepekaan sosial akan nasib warga negera di tengah situasi terjajah. Meski tidak dilengkapi sarana teknologi yang canggih seperti saat ini, orang muda berhasil berjejaring dan berjuang bersama untuk memperbaiki kondisi bangsanya. Orang Muda di tahun 1908 membangun kesadaran akan ke-Indonesiaan.

Romo Didik menekankan bahwa orang muda harus ambil peran menyongsong pemilihan umum untuk memastikan Indonesia dikelola oleh orang-orang yang tepat dan berdedikasi untuk negeri ini. Jangan biarkan orang yang buruk, tidak cakap dan tidak berideologi Pancasila memimpin negara Republik Indonesia. Romo Didik juga mengajak peserta pemilu untuk mengenali dan bersedia teliti pada rekam jejak dan kiprah para calon. ”Kita harus memilih orang-orang yang berkomitmen pada Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Undang-Undang Dasar 1945,” tegas Romo Didik. (Romo Didik, SJ)