Nandan, Sleman, Yogyakarta (6 April 2025) – Suasana penuh kegembiraan dan semangat menghiasi halaman Gereja Paroki Santo Alfonsus de Liquori, Nandan, Sleman, Yogyakarta pada Minggu (6/4) pagi. Sebanyak 90 anak dari berbagai usia berkumpul untuk mengikuti lomba menghias telur Paskah yang diselenggarakan oleh pihak paroki sebagai bagian dari rangkaian perayaan Paskah tahun ini.
Bunda Agnes Anna Puspita, ketua panitia kegiatan, menyatakan bahwa tujuan diselenggarakannya lomba ini adalah untuk menyambut hari raya Paskah sekaligus meningkatkan keimanan dan kreativitas anak-anak. “Melalui kegiatan yang menyenangkan seperti ini, kami berharap anak-anak dapat lebih memahami makna Paskah dengan cara yang kreatif,” ujarnya.
Telur Paskah sendiri memiliki makna yang mendalam dalam tradisi Kristiani. Telur melambangkan kehidupan baru dan kebangkitan Kristus, sebagaimana cangkang telur yang keras menyerupai batu kubur yang terbuka saat Kristus bangkit. “Dengan menghias telur Paskah, anak-anak diajak untuk merenungkan makna kebangkitan Yesus dan harapan akan kehidupan baru. Telur kosong juga melambangkan makam Kristus yang kosong setelah Ia bangkit,” tambah Bunda Anna saat menjelaskan filosofi di balik kegiatan ini.
Lomba dibagi menjadi dua kategori berdasarkan usia. Kategori pertama diperuntukkan bagi anak usia dini di bawah 5 tahun yang diikuti oleh 30 peserta, sedangkan kategori kedua untuk anak-anak berusia 5 hingga 12 tahun dengan jumlah peserta mencapai 60 anak.
Setiap peserta diberikan satu butir telur ayam negeri yang disediakan panitia dan waktu selama 60 menit untuk menghias telur tersebut. Meskipun bahan dan alat hias dibawa sendiri oleh masing-masing peserta, terlihat kreativitas yang luar biasa dari hasil karya anak-anak tersebut.
“Kami sengaja memberikan kebebasan dalam hal alat dan bahan hias agar anak-anak bisa mengekspresikan kreativitas mereka secara maksimal,” tambah Bunda Anna.
Selama proses menghias, para peserta terlihat penuh antusias dan berusaha menyelesaikan karya mereka sendiri, meskipun tetap didampingi oleh orang tua masing-masing. Para orang tua juga tidak kalah semangat dalam memberikan dukungan dan memperhatikan proses anak-anak mereka dalam menghias telur.

Dewan juri lomba terdiri dari tiga orang yang dipimpin langsung oleh Romo AG. Luhur Prihadi, Pr selaku Ketua Dewan Pastoral Paroki Santo Alfonsus Nandan. Dari hasil penilaian, terpilih lima anak dengan karya terbaik di masing-masing kategori. Untuk kategori anak di bawah 5 tahun, juara pertama diraih oleh Luis, sementara Grace berhasil menyabet juara pertama untuk kategori anak di atas 5 tahun.
Para juara menerima trofi dan hadiah goodie bag yang langsung diserahkan oleh Romo Luhur Prihadi. Dalam sambutan penutupnya, Romo Luhur menyampaikan apresiasi terhadap kreativitas, semangat, dan sportivitas anak-anak dalam mengikuti lomba.
“Saya sangat terkesan dengan karya-karya luar biasa yang dihasilkan oleh anak-anak kita. Tradisi menghias telur Paskah ini membantu kita menghayati pesan sukacita dan harapan dari kebangkitan Kristus. Semoga dengan kegiatan seperti ini, mereka bisa lebih mempersiapkan diri menyambut hari raya Paskah,” ungkap Romo Luhur.
Beliau juga memberikan apresiasi kepada para orang tua atas ketekunan mereka dalam mendampingi anak-anak. “Peran orang tua sangat penting dalam memberikan pemahaman tentang nilai-nilai keagamaan kepada anak-anak. Melalui lomba ini, kita bisa melihat indahnya kolaborasi antara anak dan orang tua dalam memahami dan memaknai simbol-simbol Paskah,” tambahnya.
Tak lupa, Romo Luhur juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada panitia yang penuh semangat dan kehebohannya dalam menyelenggarakan acara ini.
Lomba menghias telur Paskah ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan Paroki Santo Alfonsus de Liquori untuk menyambut perayaan Paskah tahun 2025. Kegiatan serupa diharapkan dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang mengingat antusiasme tinggi dari para peserta dan jemaah paroki.