Komisi Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) Kevikepan Yogyakarta Timur mengadakan pelatihan dan pembekalan untuk TIM KPKC paroki-paroki. Pelatihan dan pembekalan bertujuan supaya tim pelayanan KPKC paroki menjadi tim yang percaya diri, aktif, dinamis dan humanis dalam mendampingi umat.
Program pelatihan bagi Tim KPKC ini mengambil tema “Tim KPKC Siap Menjadi Motor Gerakan Pemilu Damai dan Paroki Hijau”.
Saat ini, bumi mengalami kerusakan lingkungan yang sangat mengkhawatirkan. Perubahan iklim, kepunahan spesies, dan degradasi lingkungan menjadi masalah yang semakin sulit untuk diatasi. Gereja Katolik mengakui bahwa keadaan lingkungan saat ini merupakan dampak dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab. Sebagai umat Katolik memiliki tanggung jawab untuk memelihara ciptaan Allah dan menjaga lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang.
Dalam rangka mengatasi kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini, Gereja Katolik mengusulkan konsep pertobatan ekologis. Konsep ini mendorong kita untuk melakukan tindakan konkret dalam menghadapi masalah lingkungan hidup. Pertobatan ekologis adalah panggilan bagi semua orang untuk mengubah perilaku menjadi lebih ramah lingkungan, mengurangi polusi, menghemat sumber daya alam, dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Pertobatan ekologis juga mengajarkan pentingnya menjalin hubungan yang harmonis antara manusia dan alam, dan membentuk masyarakat yang berkelanjutan.
Dokumen gereja yang membicarakan pertobatan ekologis adalah “Laudato Si’” yang ditulis oleh Paus Fransiskus pada tahun 2015. Dokumen ini membahas isu-isu lingkungan hidup dan memberikan pandangan Katolik tentang bagaimana cara mengatasi masalah lingkungan hidup. “Laudato Si’” juga menekankan pentingnya pertobatan ekologis sebagai cara untuk memelihara ciptaan Allah dan menjaga lingkungan hidup. Sebagai umat Katolik dipanggil untuk mengikuti ajaran “Laudato Si’” dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain tema memelihara keutuhan ciptaan, Gereja Katolik juga berkomitmen untuk memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan perdamaian. Tim KPKC di Paroki memiliki peran penting dalam mewujudkan misi Gereja terkait pemeliharaan perdamaian, terutama untuk menghadapi masa-masa pemilihan umum atau tahun politik 2023—2024.
Agustinus Sumaryoto, Ketua Komisi KPKC Kevikepan Yogyakarta Timur mengatakan, dengan pelatihan dan pembekalan ini, aktivis-aktivis di paroki bisa lebih hidup, karena mereka menjadi ujung tombak gerakan paroki hijau dan pemilu damai di masing-masing paroki. Peserta diharapkan menjadi lebih siap untuk menjadi motor penggerak pemilu damai dan paroki hijau. Dengan pertemuan ini terbangun jejaring kerjasama, peserta menjadi lebih percaya diri, semangat dalam pelayanan dan peka terhadap persoalan-persoalan umat di sekitarnya.
FX.Siswo Murdwiyono pemateri metode dan teknik penerapan Hipnoterapi, menyambut baik pelatihan bagi tim KPKC. Metode yang dipergunakan yaitu ilmu hipnosis, ilmu yang bicara tentang bagaimana mengolah bawah sadar manusia, sehingga perasaan, perilaku dan perbuatan dikendalikan oleh bawah sadar yang baik.
Pelatihan Hipnosis ini sangat penting, karena saat ini banyak tekanan-tekanan di masyarakat, salah satunya pasca pandemi, politis dan tekanan ekonomi, membuat orang kehilangan arah hidupnya, dan tidak mengenal jati dirinya. Saya sangat terpanggil dan konsen akan masalah ini, dengan meluruskan kembali pola pikir atau mindset yang salah dari mereka, kata FX.Siswo Murdwiyono.
FX.Siswo Murdwiyono berharap dapat membangun jejaring, sehingga semakin banyak orang paham dengan ilmu hipnosis, dan mereka dapat mempraktekan di tengah masyarakat, di keluarga. Setelah mengikuti pelatihan hipnosis bisa terbuka wawasannya, dapat mengetahui apa sebabnya orang mengalami perubahan perilaku, perasaan dan pikiran, dan dapat membantu dengan semacam terapi atau bantuan.
Pelatihan dan pembekalan berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (20-21 Mei 2023) bertempat di Panti Semedi Wisma PTPM, Sosrowijayan, Sosromendudan, Gedong tengen Yogyakarta.