Bongsari – Dalam rangka memperingati Hari Orang Sakit Sedunia ke-33 , Gereja Santa Theresia Bongsari Semarang, mengadakan pelayanan kepada umat yang sedang sakit. Pelayanan tersebut diwujudkan dengan Perayaan Ekaristi di Gereja, Sabtu (15/2/25). Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Clemens Budiarta SJ diikuti lebih dari 250 umat.
Dalam Perayaan Ekaristi tersebut, Romo Clemens SJ dan Romo Eduardus Didik Chahyono SJ memberikan pelayanan Sakramen Pengurapan Orang Sakit dengan minyak suci. Sakramen Pengurapan Orang Sakit merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan Iman Gereja katolik akan kerahiman Allah yang menyembuhkan dan menyelamatkan.

Tema peringatan Hari Orang Sakit Sedunia 2025 adalah Pengharapan tidak Mengecewakan (Roma 5:5) dan Menjadikan Kita Kuat dalam Pencobaan. Romo Didik SJ, Pastor Paroki Bongsari mengungkapkan, “Dalam Peringatan Hari Orang Sakit Sedunia 2025, Paus Fransiskus mengajak kita melihat peristiwa sakit sebagai kesempatan untuk mengalami kedekatan dan belas kasih Allah yang dalam diri Yesus Kristus, telah berkenan ikut ambil bagian dalam penderitaan kita. Paus Fransiskus mengundang kita untuk memaknai peristiwa menjadi peluang perjumpaan transformatif.”
Lebih lanjut Romo Didik SJ menjelaskan, ”Pada 13 Mei 1992, Paus Yohanes Paulus II menerapkan 11 Februari sebagai Hari Orang Sakit Sedunia. Tujuannya, pertama, mengingatkan umat beriman untuk berdoa bagi mereka yang sakit. Kedua, mengundang kita untuk merefleksikan peristiwa sakit dan menanggapi penderitaan sakit. Ketiga, Peringatan Hari Orang Sakit sedunia ini menjadi kesempatan Gereja Katolik untuk berterima kasih kepada semua yang telah peduli pada sesama yang sakit, antara lain para dokter, perawat, relawan, farmasi dan banyak orang yang lain, termasuk anggota keluarga yang setia dan sabar menemani saudaranya yang sakit.”
Usai Perayaan Ekaristi dan Penerimaan Sakramen Pengurapan Orang Sakit, umat dapat menikmati berkat berupa bubur sehat yang disediakan oleh pengurus Gereja bidang pelayanan kesehatan. Selain menikmati bubur sehat, umat juga mendapat tablet vitamin C.

Sesudah memberikan pelayanan orang sakit di gereja, para romo beserta dokter, perawat dan tim pelayanan kesehatan mengunjungi rumah umat yang sakit dan secara fisik tidak bisa mengikuti misa di gereja. Tim dokter memeriksa kesehatan umat yang sakit, sedangkan para romo memimpin ibadat sakramen pengurapan minyak suci.

Di Paroki Bongsari ada tiga romo yang melayani pemberian sakramen pengurapan orang sakit. Romo Thomas Surya Awangga SJ beserta tim mengunjungi umat wilayah Panjangan hingga Gunungpati. Romo Agustinus Sarwanto SJ beserta tim untuk wilayah Gisikdrono. Dan Romo Eduardus Didik SJ beserta tim melayani wilayah Pusponjolo, Puspowarno, Pamularsih, dan Simongan. (BD Elwin)