SURAT GEMBALA
HARI RAYA KEMERDEKAAN RI ke-79
Disampaikan pada Sabtu-Minggu, 17-18 Agustus 2024

Para Romo, Bruder, Suster, Frater, Bapak-Ibu, Orang Muda dan Anak-anak, seluruh umat Keuskupan Agung Semarang yang terkasih.
Berkah Dalem.

Hari ini, bersama seluruh Gereja, kita merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga. Tanggal perayaannya sebenarnya jatuh pada tanggal 15 Agustus. Ajaran iman Gereja “Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga” ini ditetapkan oleh Paus Pius XII pada tanggal 1 November 1950. Gereja meyakini bahwa sebagai Bunda Allah, Maria terbebas dari dosa asal sejak dalam kandungan. Selama hidupnya, dia menjaga kekudusan, ketulusan, dan komitmen atau kesetiaannya untuk rencana penyelamatan Allah bagi umat manusia. Maka wajar kalau pada akhirnya Allah menganugerahkan mahkota kemuliaan tertinggi dengan mengangkatnya ke surga (lih. Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus par. 44).

Bacaan-bacaan yang telah kita dengarkan dari Kitab Wahyu (11:19a; 12:1-10b), 1Korintus (15:20-26), dan Lukas (1:39-56), secara bersama-sama memberikan kita gambaran yang mendalam tentang peran Bunda Maria dalam sejarah keselamatan dan harapan kita sebagai umat beriman. Selain itu juga menampilkan Bunda Maria sebagai teladan dalam hal iman, kerendahan hati, dan sukacita. Melalui kemuliaan Bunda Maria, kita diundang untuk merenungkan dan sekaligus meneguhkan harapan kita akan keselamatan dan kehidupan kekal yang dijanjikan oleh Kristus Yesus. Bunda Maria mengajarkan kita bahwa perjalanan iman kita mengandaikan ketaatan dan kepercayaan total kepada Tuhan, sekalipun banyak tantangan dan penderitaan.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan.

Perayaan Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga ini melengkapi sukacita kita sebagai bangsa yang hari-hari ini merayakan Kemerdekaan Indonesia di tahun ke-79, bertemakan: “Nusantara Baru, Indonesia Maju”. Kemerdekaan yang telah kita nikmati selama 79 tahun ini merupakan hasil perjuangan panjang dan penuh pengorbanan para pahlawan yang tidak terhitung jumlahnya. Kemerdekaan ini juga menjadi tanda nyata perbuatan besar Allah yang telah membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan dan menjadikannya bangsa yang merdeka dan bermartabat.

Kita umat katolik, baik sebagai warga negara maupun sebagai warga Gereja, mempunyai tanggungjawab untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia itu dengan mengambil bagian dalam mewujudkan moto atau semboyan “Nusantara Baru, Indonesia Maju”. Dengan semboyan ini kita diajak untuk secara berkelanjutan berjuang mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia, berlandaskan pada nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita.

Sebagai umat Kristiani, kita dipanggil untuk turut serta memperjuangkan kemajuan bangsa dengan cara yang positif dan konstruktif (membangun). Sejalan dengan semangat Gereja Indonesia yang “Berjalan Bersama Membangun Gereja dan Bangsa”, kita pun dalam semangat kebersamaan dan kerjasama bertekad untuk terus berjalan bersama membangun Gereja dan bangsa dengan cinta dan dedikasi yang tulus. Kita tempatkan prinsip cinta kasih, keadilan, dan kedamaian sebagai landasan dalam setiap usaha kita.

Sebentar lagi kita akan memasuki babak baru perjalanan bangsa Indonesia bersama para pemimpin terpilih, baik di tingkat pusat maupun daerah. Kita berharap kebaruan ini disertai kebijakan dan tindakan yang memberi rasa keadilan dan keamanan, demokrasi yang partisipatif dan semangat membela martabat manusia, serta upaya-upaya konkret untuk kedamaian, kerukunan dan kesejahteraan seluruh bangsa. Kebaruan dalam tata pemerintahan ini mesti membawa kemajuan bagi Indonesia dalam segala bidangnya.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan.

Langkah-langkah apa yang secara konkret perlu dan mesti kita tempuh untuk mewujudkan pembaruan demi kemajuan bangsa kita? Saya mengajak seluruh umat katolik KAS:

Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan.

Mengakiri Surat Gembala ini, saya mengajak Saudara-saudari semua untuk belajar dari Bunda Maria yang telah memberikan diri seutuhnya bagi pelaksanaan rencana karya penyelamatan Allah. Ia bersedia dipilih menjadi Bunda Yesus demi karya penebusan Allah bagi seluruh umat manusia.

Semoga dengan teladan Bunda Maria dan karena doa-doanya, kita dikobarkan dalam berjalan bersama membangun Gereja dan Bangsa. Semoga cintakasih, keadilan, dan damai sejahtera Allah semakin dirasakan oleh seluruh bangsa melalui kehadiran dan keterlibatan kita di tengah masyarakat.

Terimakasih kepada Saudara-saudari semua yang selalu melibatkan diri mengupayakan segala hal yang baik bagi terwujudnya peradaban kasih dalam masyarakat Indonesia.

Matur nuwun. Berkah Dalem.
DIRGAHAYU INDONESIA
Semarang, 11 Agustus 2024

 

† Mgr. Robertus Rubiyatmoko
Uskup Agung Semarang

Surat Gembala dalam bentuk PDF dapat dibaca di sini