SMP Kanisius Girisonta Gandeng Paroki Girisonta Adakan Buka Puasa dan Moderasi Beragama

Twitter
WhatsApp
Email
Sebuah pemandangan yang unik, istimewa, sekaligus sarat toleransi. Hari itu Kamis (13/3/25), SMP Kanisius, Girisonta, Ungaran yang dikelola oleh Keuskupan Agung Semarang bekerja sama dengan Paroki Stanislaus Girisonta mengadakan acara buka puasa dalam rangka bulan Ramadhan bersama para murid.

Girisonta – Sebuah pemandangan yang unik, istimewa, sekaligus sarat toleransi. Hari itu Kamis (13/3/25), SMP Kanisius, Girisonta, Ungaran yang dikelola oleh Keuskupan Agung Semarang bekerja sama dengan Paroki Stanislaus Girisonta mengadakan acara buka puasa dalam rangka bulan Ramadhan bersama para murid. Namun sebelumnya, para peserta mendapatkan penjelasan seputar topik moderasi beragama.

Romo Didik SJ (baju hitam) dan H Sinwani (peci) bersama panitia buka puasa usai acara selesai. (dok pan)

Romo Eduardus Didik Chahyono SJ, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) Kevikepan Semarang dan H. Sinwani Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Semarang berkesempatan menjadi narasumber dengan memaparkan pentingnya bermoderasi beragama di kalangan remaja.

Pastor Paroki Girisonta, Romo Agustinus Widisana SJ mengatakan Para remaja perlu dibekali moderasi beragama agar dapat menjalin persaudaraan dan kerja sama dengan umat beragama lain. (dok pan)

Pastor Paroki Girisonta, Romo Agustinus Widisana, SJ, mengungkapkan, ”Acara buka puasa dan workshop Moderasi Beragama sengaja diselenggarakan untuk para murid SMP karena Gereja Girisonta memiliki jumlah remaja yang banyak. Meskipun secara usia paroki sudah tua, namun wajah Paroki Girisonta adalah Gereja muda. Para remaja perlu dibekali moderasi beragama agar dapat menjalin persaudaraan dan kerja sama dengan umat beragama lain.”

Kelompok rebana dari siswa Muslim SMP Kanisius Girisonta tampil dalam Workshop Moderasi Beragama. (dok pan)

Pada kesempatan itu Sadewa, Remaja Muslim dari daerah Tegalpanas menyatakan kegembiraannya tinggal di kampung dan bertetangga dengan umat beragama lain. Ia juga senang dapat membantu siswa Muslim di SMP Kanisius untuk belajar rebana dan menampilkannya saat acara buka puasa bersama.

Sementara itu siswa SMP Kanisius Girisonta yang beragama Katolik, Fabianus Nandana Banu Abiyasa mengatakan, ”Saya senang mendapat ilmu dari tokoh agama baik Islam maupun Katolik terkait dengan Moderasi Beragama di kalangan remaja. Saya juga senang menikmati tampilan rebana dan vocal group.” Hal senanda diungkapkan oleh Rochman Romadhoni siswa SMP Kanisius yang beragama Islam.

Herry Chrisnanto, kepala sekolah SMP Kanisius Girisonta merasa gembira dengan acara workshop moderasi beragama dan buka puasa bersama Ramadhan. Ia menceritakan banyak sekolah lain ingin mengadakan hal yang sama. Ia pun berharap acara ini akan menjadi kegiatan rutin dan diselenggarakan lebih melibatkan banyak peserta dari berbagai tempat.

Romo Didik berharap kegiatan ini bisa memupuk semangat remaja untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi terwujudnya Indonesia Emas. (dok pan)

Romo Didik sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Paroki Stanislaus Girisonta dan SMP Kanisius Girisonta. Ia menyatakan, ”Kegiatan ini sangat luar biasa dan strategis untuk memupuk semangat di kalangan remaja menjaga persatuan dan kesatuan negara kita agar dapat mewujudkan Indonesia Emas.” (BD Elwin)