RABU dalam Pekan Suci
“ Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang menyerahkan Aku” (Mat 26:23)
Merenungkan kutipan sabda ini, rasanya ada pesan yang sangat kuat hendak disampaikan Yesus kepada para muridNya. Yesus tahu bahwa saatnya untuk menuntaskan perutusan Bapa sudah dekat. Dengan sadar dan rendah hati Yesus mau mengosongkan diri melalui sengsara dan wafatNya di kayu salib setelah Ia diserahkan oleh salah seorang muridNya sendiri. Mungkin di antara kita pernah ada yang bertanya, “Mengapa Yudas? Apakah Yesus yang selama ini berkuasa melakukan banyak mukjijat, bahkan membangkitkan orang mati, tidak punya kuasa untuk melawan semua yang akan terjadi? Mengapa Yudas yang telah sekian lama menjadi murid dan menyertai Yesus tak mendapat rahmat untuk memutuskan menghentikan pengkhianatan terhadap Sang Guru? Ataukah ia memang ada karena dikehendaki Allah untuk melakukan semua itu agar karya keselamatan Allah dalam sengsara, wafat, dan kebangkitan PutraNya terlaksana?
Barangkali sebagian dari kita ada yang menjawab, “Yudas yang demikian diperlukan supaya penyelamatan manusia melalui salib terlaksana, lur…” Seperti halnya dosa dalam sejarah manusia yang pada akhirnya mendatangkan Kristus yang hadir untuk menyelamatkan manusia. Tapi mengapa pula Yesus mengatakan,”… akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan”? Mari merunduk semakin dalam pada Minggu Suci ini, semoga kita semakin diijinkan untuk menyelami misteri penyelamatanNya yang agung!