SELASA
Prapaska 1

“… karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu memintanya”.(Mat 6:8)

Merenungkan relasiku dan Tuhan serta penyerahan diriku pada penyelenggaraan ilahiNya itu ibarat dua orang yang sedang mengayuh sepeda tandem. Kita mungkin pernah merasa bahwa segala sesuatu di hidup kita hanya diri kita sendirilah yang menentukan. Hendak menjadi apa aku, hidup macam apa yang kupilih, ke mana aku akan pergi, siapa yang akan menjadi pasangan hidupku, semuanya akulah yang menentukan. Tentu kita pernah merasa dalam posisi memegang kendali sepenuhnya dalam hidup, dan segala sesuatunya terpenuhi sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Tapi tunggu dulu, apakah aku hanya sendirian mengayuh “sepeda hidup”-ku? Tentu tidak. Selagi kita mengarahkan kemudi, Tuhan tidak berhenti mengayuh pedal dan mendorong laju sepeda kita. Kita mungkin bangga karena memilih jalan sendiri, tetapi tidak jarang berujung pada jalan yang salah karena lupa bahwa Tuhan ada bersepeda bersama kita. Ternyata Tuhan selama ini mendukung kita, mencintai kita.

Menyadari hal itu, kini kubiarkan Allah berada di depan, mengarahkanku pada jalan-jalan yang ia pilih dan aku belajar untuk percaya. Dalam posisi itu, kita seringkali tidak bisa memahami ke mana Tuhan membawa kita dalam hidup ini. Mungkin berlelah-lelah menyusuri pengalaman menyedihkan yang tampak tak berujung, mungkin bertemu dengan orang-orang yang amat kita cintai, atau bahkan berpisah dengan orang-orang dekat dan aku pedal itu harus tetap kukayuh. Dalam ketakutan melewati jalan-jalan sulit, Ia berbisik pada kita, “Jangan takut, aku ada bersamamu.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *