KAMIS PUTIH

 “… Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak” (Yoh 13:7)

Hari Kamis Putih mengawali Trihari Paskah. Intinya, hari Kamis Putih mengenangkan peristiwa perjamuan malam terakhir Yesus dengan para murid. Kata “kenangan” atau “mengenangkan” yang kita gunakan merupakan terjemahan dari kata Yunani anamnesis. Kata “kenangan” di sini bukanlah dalam pengertian populer sehari-hari, seperti lagu kenangan, tempat kenangan, hadiah kenangan dll. Dalam pengertian Kitab Suci, kata anamnesis atau kenangan menunjuk pada dinamik penghadiran peristiwa karya keselamatan Allah di tempat ini dan sekarang ini (hic et nunc).

Saat merayakan Ekaristi, kita mengenangkan peristiwa Paskah Kristus, yakni saat Tuhan Yesus membebaskan kita dari penjajahan dosa melalui peristiwa wafat dan kebangkitan-Nya. Dalam perayaan Ekaristi ini, kita tidak hanya mengingat-ingat bahwa Tuhan Yesus dulu pernah wafat dan bangkit, lalu kita syukuri, kemudian ya sudah selesai. Bukan begitu. Tetapi peristiwa Tuhan Yesus yang wafat dan bangkit itu kini benarbenar  hadir dan sungguh-sungguh hadir berkat Roh Kudus yang dimohon Gereja dalam perayaan Ekaristi. Hanya saja kehadiran Tuhan Yesus kini tidak dalam rupa tubuh-Nya yang berdarah-darah saat disalibkan itu, melainkan dalam rupa roti dan anggur, sesuai dengan Sabda-Nya pada waktu perjamuan malam terakhir. Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk dapat semakin menjadi pribadi yang ekaristis supaya Kristus semakin mempribadi dalam hidup kita setiap hari sebagai murid-muridNya yang diutus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *