RABU Prapaska 3
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat 5: 16)
Atribut dan simbol-simbol kekatolikan sangat mudah kita jumpai bahkan kita kenakan, misalnya rosario, gelang, kalung salib, kaos bergambar Yesus, dll. Hal-hal sederhana itu dengan sangat mudah dikenali oleh masyarakat. Tampilan luaran dengan simbol-simbol kekatolikan menunjukkan kepercayaan diri dan kebanggaan sebagai seorang katolik. Sikap tersebut perlu didukung dengan semangat memberikan kesaksian sebagai murid Kristus bagi dunia ini. Kesaksian yang dapat kita wujudkan adalah menjadi terang Kristus. Arti terang dapat kita lihat dari Injil hari ini yakni perbuatan yang baik dan memuliakan Bapa. Itulah makna terang sejati yakni mampu memuliakan Allah sekaligus pula mengamalkan perbuatan yang baik kepada sesama.
Kita telah dibaptis sehingga diangkat menjadi anak-anak Terang Kristus. Persoalan yang kerap kali dihadapi oleh Gereja yakni umat lebih memilih menjadi katolik pasif daripada aktif. Katolik pasif dapat yakni jika kita hanya sekadar datang ke Gereja dan menerima berkat Tuhan tetapi tidak mau membagikan berkat itu. Katolik aktif berarti kita tekun ke Gereja, berpartisipasi dalam kegiatan menggereja dan mampu menyalurkan berkat bagi pelayanan Gereja dan masyarakat. Nah pertanyaan bagi diri kita adalah sejauh mana kita menjadi terang dunia bagi Kristus? Apakah kita sudah berbuat baik kepada sesama dan memuliakan Allah? Ataukah baru salah satu kita lakukan, atau kah malah belum keduanya kita lakukan? Mari kita mohon rahmat Tuhan supaya menguatkan kita untuk menjadi terang-Nya bagi dunia ini.