Dalam rangka Hari Pangan Sedunia (HPS) 2023, Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Kevikepan Semarang mengadakan program Kursus Pertanian Lestari (Sustainable Farming), bekerjasama dengan Kursus Pertanian Taman Tani (KPTT) Salatiga, yang dilaksanakan pada tanggal 28-30 September 2023. Peserta Kursus adalah perwakilan dari umat Paroki di Kevikepan Semarang yang mempunyai ketertarikan untuk mengembangkan usaha pertanian di paroki masing-masing.
Kegiatan kursus ini diikuti oleh 21 peserta perwakilan dari paroki-paroki di Kevikepan Semarang, diantaranya dari Paroki Pati, Paroki Jepara, Paroki Banjardowo, Paroki Gedangan, Paroki Bongsari, Paroki Sambiroto, Paroki BSB, Paroki Ambarawa, dan Paroki Salatiga. Dalam kegiatan ini, peserta diwajibkan untuk tinggal atau menginap di KPTT supaya dapat mengikuti semua kegiatan dengan baik. Selama 3 hari, Romo Thomas Ari Wibowo, Pr selaku Ketua Komisi PSE-APP Kevikepan Semarang juga mengikuti kegiatan dan mendampingi para peserta dalam berproses dan berdinamika dalam kursus.
Proses pembelajaran hari pertama disampaikan tentang Sustainable Farming, pertanian berkelanjutan. Pertanian yang ekonomis, efisien, ramah lingkungan, produktif, profitable, dan lestari. Hari kedua tentang Media Tanam dan Nutrisi Tanaman. Hari ketiga tentang Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman. Tidak hanya materi kelas saja yang disampaikan, namun juga ada field trip dan praktek lapangan. Praktek lapangan yang sangat menarik adalah membuat media tanam polybag yang baik dengan kombinasi tanah, cocopeat, kompos, dan pupuk kandang.
Terlihat para peserta begitu aktif, senang dan antusias terutama pada saat field trip maupun praktek lapangan. Banyak sharing dan tanya jawab yang diajukan oleh peserta terkait dengan seluk beluk pertanian. Banyak ilmu dan pengetahuan baru tentang pertanian dan tanaman. Terlebih saat membangun sebuah kesadaran bersama kepedulian kepada alam. Gerakan ekologis, pertanian tidak hanya sekedar menanam, merawat tanaman, dan mendapatkan hasil, tapi pertanian adalah kegiatan merawat alam ini agar tetap lestari dengan pengelolaan tanah yang baik dan memanfaatkan pupuk kompos dan pupuk kandang, atau menggunakan pupuk kimia sintetis dengan bijak.
Peserta mendapatkan pengetahuan “Solusi Hoagland”, sebuah solusi nutrisi untuk tanaman dengan ukuran yang terukur sesuai kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Sehingga petani tidak lagi sembarangan dan serampangan memberikan pupuk kimia sintetis untuk tanaman. Karena pemberian pupuk kimia sintetis yang tidak terukur atau berlebihan akan meninggalkan residu atau sisa. Sisa pupuk kimia sintetis yang terus menerus akan menumpuk mengurangi populasi bakteri atau mikroba baik di dalam tanah. Berkurangnya populasi bakteri atau mikroba baik di dalam tanah menyebabkan penurunan kesuburan tanah.
Di akhir kursus ada kegiatan refleksi kelompok, dimana ada beberapa pertanyaan yang harus disharingkan. Dari hasil refleksi kelompok, kegiatan kursus dirasa asyik, peserta merasa senang dalam menjalani kursus karena banyak hal dan pengetahuan baru yang didapat untuk bekal selanjutnya.
Sejalan dengan tema HPS tahun ini “Pertanian, Penyedia Pangan Bagi Semua”. Melalui kegiatan kursus ini diharapkan para peserta bisa menjadi kader penggerak dan pioneer pertanian di sekitarnya.