Kebon Dalem – Tim Pelayanan Seni Budaya dan Olahraga Paroki Franciscus Xaverius Kebon Dalem Semarang mengadakan lomba dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, yang berjudul “Pitulasan Kebon Dalem” pada 18 Agustus 2024. Lomba yang diadakan terbagi menjadi dua kategori. Pada kategori anak-anak ada lomba makan biskuit, lomba makan kerupuk, dan estafet sendok kelereng. Sedangkan kategori remaja dan dewasa terdapat lomba sepak bola corong, mengeluarkan bola dari kardus, dan lomba memakan pisang. Lomba ini diikuti oleh umat dari Paroki dan luar Paroki Kebon Dalem Semarang.
Mengawali acara, peserta dikumpulkan di lapangan Gedung Pastoral Paroki Kebon Dalem untuk doa bersama dan penyampaian informasi mengenai lomba. Kemudian peserta dibagi sesuai dengan kategorinya untuk mengikuti lomba yang ada.
Kelompok anak-anak langsung menuju Gedung Pastoran untuk melaksanakan lomba makan biskuit. Para peserta masing-masing diberi sebuah biskuit yang diletakkan di dahi, mereka harus mencari cara agar biskuit tersebut bisa masuk ke dalam mulut tanpa bantuan tangan. Dilanjutkan oleh lomba makan kerupuk, anak-anak tampak berambisi saat berusaha menghabiskan kerupuk yang terikat di hadapan mereka. Semua anggota tim saling menyemangati satu sama lain sehingga suasana menjadi heboh dan meriah. Ada pun lomba estafet kelereng menggunakan sendok yang menunjukkan kekompakan antar peserta.
Tak kalah ramai, lomba sepak bola corong yang sedang berlangsung di lapangan SD Kebon Dalem mengharuskan peserta menggunakan corong di wajahnya dan mencoba mencetak gol. Menggunakan bola sepak dengan ukuran lebih kecil dari biasanya, kedua tim harus bisa melakukan dribble dengan jarak pandang yang terbatas. Para penonton bersorak heboh mendukung tim pilihannya.
Keseruan dilanjut dengan lomba mengeluarkan bola dari kardus. Perwakilan kelompok dibantu mengikatkan sebuah kardus di pinggang berisi bola dengan lubang sedikit lebih besar dari ukuran bola tersebut, dan harus mengeluarkannya sebanyak-banyaknya dalam jangka waktu yang sudah ditentukan. Diikuti oleh lomba memakan pisang, yang mana setiap tim terdiri atas 3 orang. Orang pertama bertugas menyuapi dengan mata tertutup, orang kedua memberi instruksi, dan orang terakhir mencoba memakan pisang tersebut dalam keadaan mata tertutup juga. Lomba ini menguji kemampuan mendengar dan intuisi para pemain.
Lomba estafet air menutup rangkaian kegiatan seru Pitulasan Kebon Dalem. Seluruh peserta berbaris dengan gelas berisi air yang diikat di atas kepala. Mereka harus memindahkan sejumlah air itu dengan cara estafet melalui gelas rekan setimnya. Seringkali air yang dituang meleset dan justru membasahi kepala rekannya. Namun hal itu tidak mengurangi semangat mereka dalam meraih kemenangan. Selamat untuk para pemenang, nantikan keseruan lomba-lomba mendatang di Gereja Paroki Kebon Dalem Semarang. (Bernard)
Keseruan acara 17 an di Paroki Kebon Dalem dapat disimak melalui video berikut: