Lampersari – Minggu, 9 Maret 2025, Ruang Aula, Paroki Mater Dei Lampersari menjadi tempat pertemuan Pembekalan dan Penguatan Komisi Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) Paroki se-Kevikepan Semarang. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan perdana di awal tahun 2025 dengan dihadiri 70 peserta.
Pada awal acara, Bapak Irwan, selaku Kepala Bidang 3 Paroki Lampersari memberikan sambutan dan ucapan selamat datang bagi para peserta yang hadir. Pada sambutan yang kedua, Sekretaris Komisi KPKC Kevikepan Semarang memberikan penjelasan tujuan diadakannya pertemuan Pembekalan dan Penguatan Tim Pelayanan KPKC paroki-paroki se-Kevikepan Semarang untuk dapat berbagi pengalaman dalam sesi sharing program yang sudah terjadi di tahun 2024 dan yang akan berlangsung selama tahun 2025.
Dalam sesi sharing, para peserta dikumpulkan dalam kelompok untuk mengutarakan minat program KPKC setiap paroki. Para peserta setiap paroki menjelaskan program yang sudah berjalan. Hal tersebut memberikan pencerahan bagi pengurus yang baru dan sangat terbantukan dalam rencana tindak lanjut pelayanan.

Pada sesi kedua, masuk kepada pembekalan dan penguatan oleh Romo F.X. Endra Wijayanta, Pr., Pastor Paroki Lampersari. Romo Endra memberikan pembekalan mengenai peran Advokasi dalam KPKC dan cangkupan luas KPKC yang tidak hanya pada lingkungan hidup. Romo Endra memberikan peneguhan bahwa harus ada komunitas atau kelompok orang yang berani menyuarakan isu lingkungan, perdamaian dan kekerasan. Dalam sesinya, Romo Endra membuka sesi dialog tanya jawab kepada para peserta.

Pada sesi ketiga, Komisi KPKC Kevikepan Semarang mengundang anak-anak perwakilan SMA Sedes Sapientiae Bedono untuk mempresentasikan manfaat eceng gondok bagi rumah tangga. Anak-anak melakukan eksperimen pemanfaatan eceng gondok karena dianggap menjadi hama. Sehingga limbah eceng gondok diubah menjadi lebih bermanfaat bagi manusia. Eksperimen tersebut bentuk aksi mereka untuk peduli pada lingkungan dan aksi Laudato Si’. Dari pemanfaatan tersebut mereka menciptakan produk sabun ekstrak eceng gondok. Selain itu mereka membuat pengharum ruangan alami dengan ekstrak kulit buah jeruk. Hal ini menarik bagi para peserta yang hadir, dan akan menjadi ilmu baru dalam Tim Pelayanan KPKC di paroki.

Sebagai penutup, Sekretaris Komisi KPKC memberikan rencana kegiatan lanjutan dan menjelasakan mengenai Aksi Menanam Pohon dalam rangkaian HUT KAS ke-85. Dalam aksi menanam pohon tersebut nantinya akan berkolaborasi dengan Tim Pelayanan KPKC paroki se-Keuskupan Agung Semarang yang rencananya akan dilaksanakan sepanjang tahun 2025. Pada akhirnya, pertemuan tersebut tidak berhenti hanya di hari itu, namun bisa berkelanjutan dan KPKC se-Kevikepan Semarang bisa bergerak bersama.