Partisipasi dalam Karnaval Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-Ogoh | Kevikepan Semarang

Twitter
WhatsApp
Email
Komisi HAK bersama OMK dari Bongsari dan Atmodirono yang mengikuti Karnaval Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-Ogoh

Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK) Kevikepan Semarang bersama beberapa teman-teman muda dari Paroki Keluarga Kudus Atmodirono dan Paroki Santa Theresia BongsariĀ  serta didukung oleh Pemuda Katolik cabang Kota Semarang dan PMKRI ikut berpartisipasi dalam Karnaval Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-Ogoh. Kegiatan itu dilakukan pada hari Minggu, 30 April 2023 yang bertujuan menjadikan Kota Semarang sebagai kota yang toleran dan menjunjung semangat keberagaman.

Kevikepan Semarang dalam hal ini diwakili oleh Komisi HAK serta orang muda berusaha mendukung undangan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Semarang dalam menggiatkan jalinan kerjasama dan toleransi antar umat beragama. Romo Eduardus Didik Cahyono, SJ beserta Ibu Yulia dan Bapak Aris dan Saudari Agustina mengkoordinasi jalinan kerjasama ini dengan melibatkan orang muda agar semakin terlibat dalam jalinan kerjasama dengan berbagai pihak.

Salah satu ogoh-ogoh yang turut meramaikan Karnaval

Kegiatan Karnaval Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-Ogoh ini dibuka dari Balai Kota Semarang oleh Ibu Walikota Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Selain dari Komisi HAK Kevikepan Semarang bersama beberapa teman-teman muda dari Paroki Atmodirono dan Paroki Bongsari, serta didukung oleh Pemuda Katolik cabang Kota Semarang dan PMKRI ada berbagai komunitas dan organisasi massa yang terlibat dalam kegiatan ini.

Para OMK Bongsari dan OMK Atmodirono sudah berkumpul di Balaikota semenjak pukul 06.30 untuk membawa vandel Kevikepan sebagai atribut identitas ke-Katolik-an. Walaupun acara sempat mundur karena menunggu kehadiran Ibu Walikota, namun acara berjalan meriah dan melibatkan banyak antusias warga Kota Semarang. OMK Bongsari bersama OMK Atmodirono dan Pemuda Katolik sebagai perwakilan dari Kevikepan Semarang mengikuti acara dengan sukacita dengan bernyanyi dan bercengkrama sepanjang perjalanan. Ada pula keterlibatan seorang bruder yang menaiki vespanya yang menambah warna dari rombongan Kevikepan Semarang. Setibanya di Simpang Lima, kegiatan dilanjutkan dengan pentas seni dan beberapa pertujukan dari panitia. (Dwi)