Paroki Keluarga Kudus Atmodirono

Alamat dan Kontak

Jadwal Misa

Jam Kantor Sekretariat

Profile Singkat

1932 mengawali sejarah kelahiran Paroki Atmodirono dan menjadi pusat kegiatan para misionaris MSF pertama

Sejarah
Stasi Bangkong yang diserahkan kepada para Misionaris Keluarga Kudus merupakan tempat untuk memulai karya pelayanan. Kapel Roh Kudus Bangkong yang menjadi pusat kegiatan para misionaris MSF pertama adalah kapel milik Suster OSF Bangkong. Semula mereka melayani orang-orang Belanda yang beragama Katolik.

Setiap hari Minggu dan Hari Raya, gereja selalu penuh dengan umat, bahkan kerap kali gereja tidak dapat menampung umat yang hadir. Mengingat keadaan tersebut, para Romo dan beberapa tokoh terdorong untuk memikirkan pengadaan gereja yang lebih memadai. Akhirnya, pada rapat tanggal 31 Oktober 1934, mereka sepakat untuk membeli sebidang tanah di tepi jalan Atmodirono. Lahan yang dikenal dengan sebutan “Land Peterongan” itu luasnya 4.000 meter persegi. Berdasar surat ukur no 174/175 tertanggal 7 Juli 1930 dan akta hak tanah no. 472 tertanggal 7 Juli 1930, resmilah tanah di Jalan Atmodirono no 8-10 itu menjadi milik gereja.

Maka, mulailah pembangunan gedung gereja di lahan baru tersebut. Berdasarkan catatan Romo Mathias J.X Wilkens MSF tertanggal 16 Januari 1936, gedung gereja akan mempunyai daya tampung sekitar 600 orang. Upacara peletakan batu pertama dilakukan oleh Romo Paroki yang pertama, yaitu Romo Mathias J.X. Wilkens MSF pada tanggal 14 Desember 1939. Proses pembangunan gedung gereja berlangsung selama delapan bulan. Dan akhirnya, pada tanggal 10 Agustus 1940 gedung gereja yang baru itu diberkati dan diresmikan oleh Mgr. Willekens SJ (Vikarius Apostolik Batavia) dengan nama Sancta Familia (Keluarga Kudus).

Peresmian ini sekaligus menandai berdirinya Paroki Keluarga Kudus Atmodirono.

Wilayah dan Batas
Lingkungan : 34
Wilayah : 9

Batas

Utara : Paroki Gedangan
Selatan : Lampersari
Timur : Paroki lampersari
Barat : Paroki Katedral