Paroki St. Maria Assumpta Cawas

Jadwal Misa

Harian
05.30 (Kamis & Jumat)
Minggu 
07.00 

Profil Paroki

Sekilas

Paroki muda yang terus mencari jati diri dan terus berkembang.

Sejarah

Tahun 1935: muncul orang katolik pertama di Cawas yaitu Bapak Jaidi Darmosewoyo dan tahun 1936: Paroki Wedi berdiri yang kemudian mengasuh sebagian wilayah Jombor yaitu Trucuk dan Cawas selebihnya wilayah Jombor diasuh Paroki Klaten. Sekitar tahun 1947-1948 ada 4 keluarga Katolik di Cawas yaitu : Keluarga Y. Darmasewaya (Barepan Cawas), keluarga A. Darsawiharja (Cawas), keluarga L. Harjawiyana (Kedung-ampel), keluarga Siswaharja (Cawas). Empat keluarga tersebut sebagai embrio keberadaan Gereja Paroki Cawas. Mereka membentuk sebuah lingkungan dan masuk bagian dari Paroki Wedi. Bpk Darmosewoyo dan Bpk Harjowiyono pada saat itu mengawali dengan mengajar di sekolah. Ketika itu yang menjadi Pastur Paroki Wedi adalah Rm A. Cakrawardaya, Pr. Tahun 1956: Misa pertama di Cawas dipimpin Rm Cakrawardaya Pr yang diikuti lebih dari 15 orang bertempat di rumah Bapak Harjowiyono. Selanjutnya Misa Kudus diadakan setiap 35 hari sekali pada hari Selasa Wage. Beberapa tahun kemudian, Rm A, Cakrawardaya diganti oleh Rama Danu, SJ.

Pada tahun 1959 lingkungan Cawas dimasukkan ke dalam wilayah Paroki Klaten. Waktu itu pastornya Rm J.Darmayuwana, Pr. Misa Kudus dilayani tiap bulan. Rm J. Darmayuwana dibantu oleh Rm Van Wourken. Pada waktu itu Uskup Semarang Mgr. Albertus Soegijapranata sempat berkunjung ke Lingkungan Cawas.

Pada tahun 1962 lingkungan Cawas merintis berdirinya SMP St. Yusup dan mulai mengawali berdirinya kapel. Dan tahun 1965 Rm Van Wourken memberi tabungan tiap bulan Rp 6.000,- untuk pembangunan kapel. Akhirnya dapat membeli sebidang tanah di Jagalan Cawas, dan th 1966 dimulai pembangunan kapel. Pada th 1967 kapel diberkati Bapak Kardinal Mgr. J. Darmayuwana. Kapel tersebut juga dipakai sebagai gedung sekolah SMP St. Yusup, dan sebulan sekali untuk misa kudus., 

Pada th 1970 lingkungan Cawas dimasukkan menjadi bagian Paroki Delanggu. Misa kudus oleh Rm. M. Soegita, Pr dan Rm Beinsler, SJ. Umat Cawas semakin berkembang, baptisan semakin banyak. Pada th 1973 membeli tanah di Utara makam Cawas dan dibuat kapel baru dengan dana dari Maria Martina Beiber dari Jerman. Tanah dan kapel diserahkan ke Yayasan Pangudi Luhur. Saat itu kapel diresmikan oleh Rama Vikjen A. Jayasiswaya, Pr.

Pada th 1980 membeli tanah seluas 2000m2 yg berlokasi di Ds. Bawak yang rencana untuk pembangunan kapel baru, dengan harga 6 juta rupiah. Tetapi dengan berbagai pertimbangan tanah dijual dan pada th 1988 membeli tanah di Ds. Barepan seluas 4.500 m2 dengan harga Rp 23.000.000,-

Pada th 1992 dimulailah pembangunan Gereja Cawas dan selesai pada tahun 1996. Dengan menghabiskan dana sebesar Rp.160.435.920,- Selanjutnya umat Cawas berintegrasi ke dalam Paroki Jombor. Umat Cawas semakin berkembang, sehingga semakin membutuhkan sarana prasarana untuk melakukan kegiatan. Maka pada tahun 2003 dimulailah pembangunan aula yang selesai pada tahun 2007. Aula tersebut sangat berguna untuk berbagai kegiatan umat. Rama paroki dibuatkan tempat tidur di belakang aula sehingga rama bisa piket di Gereja Cawas setiap hari Kamis, dan memberi misa harian setiap hari Jumat pagi. 

Pada tahun 2008 Gereja Cawas menjadi sebuah Stasi. Pemekaran lingkungan terjadi di awal tahun 2009, Stasi Cawas menjadi 3 wilayah-10 lingkungan. Pada tahun 2007- awal 2012 ini yang menjadi Pastor Paroki Jombor adalah Rm. R. Budi Haryana, Pr dan sebagai Pastor Vikaris Parokialis berturut-turut adalah Rm. M. Suharyanto, Pr dan Rm. A. Hadi Cahyono, Pr.

Pada tahun 2010, tepatnya tanggal 14 Agustus 2010, dimulai pembangunan gedung pastoran. Gedung pastoran ini selesai dibangun dan diberkati bersama Gedung Gereja dan Aula oleh Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes Pujasumarta pada tanggal 19 September 2011.

Semenjak bulan Januari 2012 Stasi Cawas memulai membuat pembukuan Induk (Baptis, Perkawinan, Penguatan, Sakramen Pengurapan Orang Sakit, Kematian) sendiri terpisah dari Paroki Jombor. Pada Januari 2012, Rm. Yohanes Sunaryadi, Pr datang menggantikan Rm. Robertus Budi Haryono, Pr sebagai Pastor Paroki Jombor. Pada masa ini melanjutkan penataan Administrasi, pembelajaran bersama dan pendampingan kelompok-kelompok. Pendampingan keluarga-keluarga diberi tekanan dengan mengadakan Kunjungan Keluarga secara terjadwal dan melibatkan Dewan Harian serta pengurus lingkungan. Sementara lingkungan sebagai basis kegiatan dipompa dengan membentuk Paguyuban Ketua lingkungan dan Wilayah dan melakukan pendampingan disana secara rutin. Pembangunan fisik terutama terjadi di Stasi Cawas seperti: Membangun Ruang OMK-Security-garasi. Pertengahan tahun ini pula telah memiliki Karyawan Sekretariat, dan pemekaran lingkungan menjadi 11 Lingkungan. Sesudah berbagai macam hal ditata dan dikembangkan dalam dinamika hidup umat, pelayanan pastoral dan pengelolaan organisasi, akhirnya pada tanggal 15 Agustus 2012, Stasi Cawas diresmikan sebagai PAROKI ADMINISTRATIF oleh Uskup Agung Semarang, Mgr. J. Pujasumarta.

Wilayah dan Batas

Lingkungan
Wilayah

Batas 

Paroki St. Maria Assumpta

Cawas
Surakarta