Merajut Harmoni, Memupus Prasangka Bersama Orang Muda Lintas Agama

Twitter
WhatsApp
Email
Persaudaraan Lintas Agama (PELITA) Semarang mengadakan kegiatan lintas agama yang dikemas dalam Pondok Damai. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat-Minggu, 25-27 April 2025 di Wisma Yohanes Gunung Pati milik Keuskupan Agung Semarang.

Semarang – Persaudaraan Lintas Agama (PELITA) Semarang mengadakan kegiatan lintas agama yang dikemas dalam Pondok Damai. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat-Minggu, 25-27 April 2025 di Wisma Yohanes Gunung Pati milik Keuskupan Agung Semarang. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setahun sekali sejak 2018, di ikuti oleh sekitar 35 orang muda dari berbagai agama seperti Katolik, Kristen, Konghucu, Budha, Hindu, Islam Syiah, Islam NU, Islam Muhammadiyah, Ugamo Malim, Sapto Darma, Satya Bumiputera dan Kejawen Manekes.

Sesi sharing di hari pertama yang dilanjutkan dengan meditasi.

Kegiatan yang mengusung tema “Merajut Harmoni, Memupus Prasangka” ini dibagi menjadi tiga rangkaian acara di hari yang berbeda-beda. Pada hari pertama kegiatan Pondok Damai dimulai pada sore hari dengan perkenalan satu sama lain, lalu dilanjutkan dengan sesi sharing. Kegiatan pada hari pertama diakhiri dengan meditasi untuk merenungkan apa yang ingin di kehendaki oleh hati kita masing-masing.

Kunjungan peserta Pondok Damai ke Gereja Pantekosta di Indonesia Banyumanik.

Pada hari kedua, merupakan hari yang cukup panjang, dimana kegiatan dimulai pada pagi hari pukul 08.00 WIB. Sesi pertama para peserta akan melakukan kunjungan ke 3 tempat ibadah yang ada di Kota Semarang, yakni Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Banyumanik, Vihara Bukit Kassapa, dan terakhir adalah Joglo Anggoro Kasih, yang merupakan komunitas tempat berkumpulnya para Penghayat Kepercayaan yang berbeda-beda menjadi satu.

Penampilan pentas seni untuk menutup sesi di hari kedua.

Usai kembali ke Wisma Yohanes, dilanjutkan dengan sesi kedua, para peserta sharing pengalaman masing-masing terkait pengalaman tidak menyenangkan dengan orang yang berbeda agama dan kepercayaan. Di akhir sesi, para peserta kembali diajak bermeditasi untuk kembali merenungkan dan memaafkan orang-orang yang telah melukai kita. Hari kedua ditutup dengan pentas seni yang ditampilkan oleh kelompok-kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya oleh panitia.

Salah satu kegiatan outbond

Hari ketiga dimulai dengan senam di pagi hari, kemudian dilanjutkan dengan outbond yang diikuti oleh semua peserta Pondok Damai. Kemudian dilanjutkan dengan sesi ketiga dengan tema Pengalaman Menyenangkan dengan Orang yang berbeda Agama dan Kepercayaan. Sama seperti sesi sebelumnya, para peserta menyampaikan pengalaman menyenangkan apa saja yang pernah dialami oleh para peserta.

Romo Vikep menghadiri Pondok Damai di hari ketiga

Hadir juga Romo Eduardus Didik Chahyono, SJ., Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) Kevikepan Semarang, dan Romo J.B. Rudy Hardono, Pr., Vikep Semarang.