Sejarah Kelahiran dan Perkembangannya

            Pada awal bulan Juni 1996 terjadi pembicaraan via telepon antara Ibu Ryka (mantan koordinator KDRR, yang kemudian pindah ke Jakarta) dengan Ibu Suyatmo (mantan koordinator umum KDRR). Dalam pembicaraan itu, mereka merasa rindu untuk mengadakan doa bersama dan ingin mendirikan kelompok doa. Setelah pembicaraan tersebut, mereka mengajak beberapa teman untuk mengadakan pertemuan. Pada tanggal 8 Juni 1996, berkumpul 7 orang ibu hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka saling bercerita akan kerinduannya berdoa bersama dan mendirikan kelompok doa. Kendati banyak  gagasan sudah dimunculkan, sosok kelompok doa yang diharapkan tetaplah masih kabur. Mereka belum bisa menemukan visi maupun misi kelompok doa tersebut, pun pula mereka mengalami kesulitan menentukan nama kelompok doanya.

Pertemuan yang belum menghasilkan keputusan secara jelas tersebut tidak menyurutkan semangat ibu-ibu tersebut untuk kembali mendiskusikan rencana mendirikan kelompok doa. Pada hari Kamis, 13 Juni 1996, ibu-ibu tersebut kembali bertemu, dan sungguh di luar dugaan mereka mampu mengambil beberapa keputusan. Nama kelompok doa yang dirumuskan adalah Kelompok Doa Ratu Rosari. Nama yang dipilih Ratu Rosari karena mereka ingin meneladan hidup Maria dan mereka ingin  tiada henti mendaraskan doa seperti bilamana orang berdoa rosario. Tanggal 13 Juni 1996 dijadikan sebagai  tanggal lahirnya kelompok doa karena kelompok doa didirikan pada tanggal tersebut.

Pertemuan untuk berdoa pun dilaksanakan. Pertemuan kedua dihadiri oleh 10 orang, ketiga 14 orang. Jumlah anggota pun makin bertambah. Akhirnyua ditetapkn pertemuan rutin dilaksanakan setiap hari Kamis, pk. 10.00, di gereja Santo Mikhael Semarang Indah, Semarang.

Dalam perjalanan waktu, anggota semakin banyak, bahkan KDRR pada tanggal 18 April 1998 melahirkan kelompok doa baru yaitu KDRR Bongsari, Semarang. KDRR Bongsari ini mengadakan pertemuan rutin setiap hari Sabtu, Pk. 10.00 WIB. Namun dalam perjalanan waktu, karena berbagai macam alasan, KDRR Bongsari digabung dengan KDRR Semarang Indah.

Pada tanggal 18 April 2001, beberapa umat Paroki Sukasari Bogor terinspirasi KDRR Semarang Indah ini untuk mendirikan kelompok doa yang serupa di Parokinya.  Nama kelompok doa tersebut adalah Kelompok Doa Rosari St. Maria Bintang Samudera  Paroki Sukasari Bogor. Pemrakarsa kelompok doa di Bogor tersebut sepasang suami-istri. Mereka tertarik dengan KDRR Semarang Indah yang dibaca dalam Majalah Hidup tanggal 18 Maret 2001.

 

Visi dan Misi

            Visi, berperan aktif dalam karya Yesus untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dengan perantaraan Bunda Maria.

 

Misi, mempersembahkan 5 mahkota kepada Tuhan Yesus, yaitu

  1. Mahkota abadi. Gagasan ini terinspirasi perikop “Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.” (1Kor 9:25). Anggota mengadakan olah rohani dengan cara mendisiplinkan diri melalui puasa dan doa.
  2. Mahkota Kehidupan. Inspirasinya, “Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” (Why 2:10). Para anggota senantiasa mau mengorbankan diri karena mewartakan Injil.
  3. Mahkota Kemuliaan. Inspirasinya, “Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. (1Ptr 5:2-4). Anggota bercita-cita terlibat dalam penggembalaan Gereja  dengan penuh pengabdian dan bukan untuk mencari keuntungan.
  4. Mahkota Kebenaran. Inspirasinya, “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.” (2Tim 4:8). Anggota siap sedia menerima kedatangan Yesus setiap saat.
  5. Mahkota Kemegahan. Inspirasinya, “Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu? Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami.” (1Tes 2:19-20). Anggota ingin senantiasa membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan Yesus.

Kegiatan

  1. Pertemuan rutin setiap hari Kamis, Pk. 10.00 WIB, di gereja St. Mikhael Semarang Indah. Pertemuan rutin diisi dengan doa hening, doa rosario dan renungan sabda Tuhan
  2. Senakel dengan Misa  setiap Kamis Pertama dalam bulan
  3. Pelayanan doa bagi mereka yang membutuhkan
  4. Pembinaan iman dengan mengadakan retret, rekoleksi atau ziarah
  5. Karya amal bakti sosial berupa kunjungan ke panti jompo, memberi bantuan sosial bagi yang membutuhkan

 

Keanggotaan

KDRR beranggotakan 50 orang yang sebagian besar kaum ibu. KDRR Bogor memiliki anggota  kurang lebih 20 orang. Kelompok doa secara terbuka dan senang hati menerima setiap orang untuk menjadi anggota.

Contact Person: Katarina Sukardiyah Soepardjo. Alamat: Bongsari RT. 03, RW. 04. Jl. Ismangil, Bongsari. Nomer HP: 081901216271.

 

Sharing Pengalaman Rohani

  1. Saya sudah bertahun-tahun lamanya menjadi orang Katolik. Sesudah ikut KDRR, saya baru sadar bahwa sebagai orang Katolik, saya seharusnya pula mendoakan orang lain, negara, dunia seperti yang sering didoakan oleh KDRR. Sebelumnya apabila berdoa, saya hanya berdoa untuk diri sendiri. Melalui KDRR, saya mulai menyadari bahwa mendoakan orang lain merupakan tugas kerasulan sebagai orang Katolik
  2. Saya diajak oleh beberapa ibu untuk bersekutu dalam KDRR. Tetapi sayang sekali, saya tidak kerasan. Saya tidak bisa masuk dalam doa dan malah menjadi bosan. Saya memaksakan diri beberapa kali untuk datang kembali, namun hasilnya tidak menyenangkan. Dalam kehadiran yang terakhir, saya malah terkantuk-kantuk saat berdoa, dan saya langsung pulang. Dalam perjalanan waktu, saya terus merenung dan bertanya pada Tuhan ‘mengapa saya tidak bisa berdoa dalam kelompok itu seperti ibu-ibu yang lain?’ Setelah lama merenung, entah karena apa, akhirnya saya tergerak untuk bangkit menghadiri kembali pertemuan KDRR. Puji Tuhan, saya heran mengapa pada saat itu saya bersemangat mengikuti doa bersama. Dan sejak itu saya selalu penuh semangat untuk ikut bersekutu. Saya menemukan alasan mengapa dahulu untuk pertama kali saya ikut selalu membosankan karena saya menjalaninya dengan setengah hati. Namun setelah saya menetapkan niat untuk total, saya bisa ikut berdoa. Dan saya yakin semangat ini dianugerahkan Tuhan kepada saya untuk mencintai KDRR
  3. Saya termasuk orang sibuk. Di samping sebagai ibu rumah tangga, saya megelola toko, mengadakan demo dan masih terlibat di gereja. Saya senang berdoa rosario, namun berhubung waktu yang sempit, saya sukar untuk mendoakannya sampai selesai. Namun semenjak  saya menanggapi ajakan teman untuk hadir dalam persekutuan doa KDRR, saya mengalami ketenangan dan hidup dengan tenang. Nampaknya Tuhan menganugerahi kebahagiaan pada saya. Waktu doa hening, saya merasakan  Pengalaman ini  belum pernah saya alami sebelumnya. Ketika nama Yesus dinyanyikan, saya merasa dekat sekali  dengan Tuhan Yesus, bahkan saya merasakan jamahan-Nya. Sejak itu saya memutuskan  menjadi anggota KDRR yang setia.