Klaten – Jambore Komsos Kevikepan Surakarta sukses digelar di Taman Doa Apius, Klaten, selama dua hari pada Sabtu-Minggu (31 Agustus – 1 September 2024). Mengusung tema seputar kecerdasan buatan (AI), acara ini dihadiri oleh 111 peserta, terdiri dari 85 peserta dan 26 panitia dari enam rayon di Kevikepan Surakarta.
Acara Jambore Komsos Kevikepan Surakarta 2024 digelar dengan tujuan untuk menindaklanjuti pesan Paus Fransiskus dalam Hari Komunikasi Sedunia, yang mengusung tema “Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Hati”. Selain itu, jambore ini menjadi ajang bagi panitia untuk menyapa, menyemangati, dan meneguhkan komunitas komunikasi sosial (Komsos) dari setiap paroki di wilayah Kevikepan Surakarta. Tak hanya itu, melalui kegiatan ini, panitia juga ingin menegaskan pentingnya kesadaran akan peran kecerdasan buatan (AI) yang kini telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia sehari-hari.
Ferdinand Winstein, Ketua Panitia Jambore Komsos 2024 dari Paroki Kristus Raja Solo Baru, menyampaikan bahwa Jambore tahun ini bertajuk “A.I.: Hello World!”. Menurutnya, istilah “Hello World” adalah istilah pertama yang dipelajari saat belajar pemrograman, dan dalam konteks ini, bisa dimaknai sebagai perkenalan pertama umat dengan dunia AI. “Jambore ini menjadi wadah bagi Komsos di Kevikepan untuk saling bertemu, bertegur sapa, dan berkolaborasi bersama,” ujar Ferdinand.
Winstein menyoroti tren AI, khususnya Generative AI (GenAI), yang semakin berkembang pesat sejak 2022. “AI sekarang lebih mudah diakses dan digunakan, bahkan tanpa perlu spesifikasi komputer yang tinggi atau keahlian coding. Paus Fransiskus dalam Hari Komunikasi Sedunia 2024 mengingatkan kita untuk menyikapi perkembangan AI dengan kebijaksanaan hati, mengingat potensi peluang dan ancamannya,” tambahnya.
Pada sesi materi Rencana Tindak Lanjut (RTL), Romo Ipung mengungkapkan bahwa pembagian rayon pelayanan Komsos Kevikepan kini dibagi menjadi enam wilayah: Kota 1, Kota 2, Rayon Timur, Rayon Selatan, Rayon Klaten 1, dan Rayon Klaten 2. “Pembagian ini sebenarnya sudah dimulai pada Jambore Komsos pertama, namun kali ini kami memekarkan Rayon Klaten menjadi dua bagian,” jelas Romo Ipung. Ia juga mendorong setiap Komsos paroki untuk mulai aktif di media sosial dan mengikuti lomba konten media sosial yang diadakan oleh Kevikepan.
Dengan nada canda, Winstein menyebut, “Tak ada gading yang tak retak, tapi panitia punya lakban, isolasi, dan lem untuk merekatkan yang retak.” Ia menutup dengan harapan bahwa ilmu yang diperoleh dari Jambore ini dapat disebarkan oleh para peserta ke rekan-rekan di paroki masing-masing, agar AI bisa dimanfaatkan dalam pewartaan karya Gereja. “AMDG: Ad Maiorem Dei Gloriam – semua ini demi kemuliaan Allah yang lebih besar,” tutupnya dengan penuh semangat.
Jambore Komsos Kevikepan Surakarta selanjutnya direncanakan akan berlangsung di Kota Solo pada tahun depan.