Atmodirono – Bulan puasa ramadhan bagi umat Muslim dan masa prapaskah bagi umat Katolik telah menggerakkan UMKM Paroki Keluarga Kudus Atmodirono Semarang untuk berbagi kasih dan mewujudkan toleransi. Kamis (6/3/25) sore, bertempat di depan kompleks gereja, mereka menggelar Gerakan Berbagi Kasih dengan berbagi takjil gratis kepada setiap pengguna jalan yang melintas, khususnya para driver ojek online (ojol).

Tampak beberapa pengguna jalan, terlebih para ojol memanfaatkan kesempatan ini dengan menepi dan menerima paket takjil gratis. Wajah penerima takjil nampak sumringah ketika takjil tersebut diulurkan oleh pelaku UMKM kepada mereka. Senyum bahagia dan syukur memancar dari rona wajah. “Terima kasih, terima kasih.” Kalimat itu diucapkan oleh hampir semua penerima takjil. Mereka pun segera melaju menancap gas motor mereka meninggalkan lokasi UMKM.
Dalam sekejap 50an paket takjil yang berisi rice bowl dan es campur, pun habis tanpa menyisakan satu paket pun. Kesepuluh pelaku UMKM yang sore itu melayani pembagian takjil tersenyum bahagia. Mereka pun segera mengemas semua perlengkapan bagi takjil dan mengembalikan ke tempatnya.

Menurut salah satu pelaku UMKM, Theresia Dwi ‘Nunik’ Kurniasrini, kegiatan berbagi seperti berbagi takjil ini sebenarnya sudah menjadi kegiatan rutin dari UMKM Paroki Atmodirono. Kegiatan ini mereka namai Gerakan Berbagi Kasih yang telah menjadi agenda mereka setiap 2 minggu sekali. Selama ini bentuknya adalah memberi makan gratis kepada siapa saja, misalnya tukang becak, gelandangan, dll. Kegiatan ini dilakukan setiap Minggu ke-2 dan ke-4 pada pukul 11.30. Menurut rencana, UMKM Atmodirono ini akan mengadakan pembagian takjil di bulan Maret sebanyak 2 kali. “Jadi kegiatan berbagi takjil ini bentuk mengalihan makan gratis bagi saudara-saudari kita umat Muslim yang berpuasa,” ucap Nunik.
UMKM Paroki Atmodirono merupakan bagian pelayanan dari Tim Pelayanan PSE dan berada di bawah bidang Pelayanan Kemasyarakatan. Setiap Minggu pagi mereka menggelar usaha mereka di sebelah gedung pastoran. Kehadiran mereka sangat membantu umat yang membutuhkan makanan atau camilan, khususnya umat yang selesai mengikuti Perayaan Ekaristi. Di sini terciptalah hubungan simbiosis mutualis, yaitu hubungan yang saling menguntungkan. (BD Elwin)