Ibadat Pekan Doa Sedunia 2024 Untuk Mendoakan Demi Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Twitter
WhatsApp
Email

(Paroki Babarsari, 23/01/2024). Keuskupan Agung Semarang (KAS) menjadikan bulan Januari sebagai bulan Katekese Oikumene, KAS menekankan bahwa persatuan umat kristiani harus berakar dalam Kristus yang penuh kasih.

Tema Pekan Doa Sedunia 2024 adalah “Kasihilah Tuhan, Allahmu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Luk 10:27).

Penyadaran kesatuan Oikumene ini perlu diketahui dan dihidupi di semua jenjang generasi umat katolik dan Kristen Protestan, diharapkan kesatuan umat kristiani dapat membantu terwujudnya peradaban kasih.

Doa bersama tahun 2024 yang dilaksanakan di gereja Katolik Santa Maria Assumpta, Babarsari merupakan hasil kerja sama Gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta Timur di bawah pimpinan Rm.Adrianus Maradiyo Pr dengan Badan Kerja Sama Antar Denominasi Kristen (BKSADK) DIY di bawah pimpinan Pendeta Agus Haryanto.

Ibadat Pekan Doa Sedunia 2024

Romo Adrianus Maradiyo Pr Vikep Kevikepan Yogyakarta Timur dalam sambutannya yang dibacakan oleh Romo Martinus Joko Lelono Pr menyampaikan, tema pekan doa sedunia 2024 mengajak kita untuk berefleksi tentang relasi kita dengan Allah dan sesama. Allah yang kita sembah adalah Allah yang penuh kasih, yang tidak pernah membeda-bedakan atau mengkotak-kotakkan satu dengan yang lain. Tema Pekan Doa Sedunia tahun 2024 kiranya sangat relevan untuk diwujudkan dalam situasi dunia sekarang ini. Kita berharap pemilu tahun 2024 di negeri kita ini berjalan dengan lancar, aman dan damai. Jangan sampai karena perbedaan pilihan menjadikan perpecahan dan ketidakrukunan di antara kita. Kita berdoa semoga pemilu tahun 2024 ini akan terpilih pemimpin-pemimpin yang memegang teguh Pancasila dan UUD 1945. Pemimpin yang menghormati Kebhinekaan. Pemimpin yang mempunyai integritas tinggi bagi kemajuan negara. Pemimpin yang mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau golongan. Pemimpin yang mempunyai keberpihakan kepada kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Pemimpin dengan rekam jejak yang terpuji. Pemimpin yang menjunjung tinggi martabat manusia. Semoga terpilih pemimpin yang mengembangkan semangat untuk melayani rakyatnya. Pemimpin yang sungguh-sungguh memperjuangkan kesejahteraan umum.

Pdt. Agus Haryanto, STh., M. Min. Ketua Badan Kerja Sama Antar Denominasi Kristen (BKSADK) DIY, mengatakan acara doa Pekan Sedunia dilaksanakan agar dapat kita dapat merasakan kesatuan umat Kristiani di Yogyakarta dan dapat mewujudkan toleransi antar umat beragama. Pekan Doa Sedunia bersama-sama mendoakan untuk Pemilu yang akan dilaksanakan tanggal 14 Februari 2024, agar wakil rakyat yang terpilih menjadi wakil rakyat yang aspiratif.

Kaploda DIY Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan, S.IK., M.H

Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan, S.IK., M.H. dalam sambutannya menyampaikan, sebelum memilih hendaknya berdoa terlebih dahulu, karena yang akan dilakukan bukan sekedar mencoblos, tetapi menentukan nasib penduduk Indonesia. Kita semua memaknai pesta demokrasi dengan suka cita, bukan untuk memecah belah dan harus mampu menerima perbedaan sebagai hal yang wajar. Perbedaan jika di diskusikan terlalu berlebihan juga sangat membahayakan, persekutuan doa bisa bubar gara-gara beda pilihan.

Sambutan Bupati Sleman, disampaikan oleh Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Suparmono menyampaikan kiranya ibadat Pekan Doa Sedunia dapat berdampak positif terhadap hubungan harmonis antar umat beragama.