Gua Maria Kerep Ambrawa (GMKA) pada 15 Agustus 2022 ini memasuki usia ke-68 tahun. Semarak Hari Ulang Tahun (HUT) GMKA berlangsung dalam tiga hari, yakni tanggal 13-15 Agustus 2022, dengan mengusung tema “Beriman Bersama Maria, Bunda Seperjalanan Gereja dan Pelindung Kaum Muda”. Seluruh rangkaian acara tersebut dipersiapkan oleh Kaum Muda di Kevikepan Semarang, yang terdiri dari: Komisi Kepemudaan Kevikepan Semarang, Komisi Kerasulan Mahasiswa Kevikepan Semarang, Pemuda Katolik Komcab Kota Semarang, dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Semarang.

Acara dibuka dengan Ekaristi Kaum Muda (EKM) yang dipimpin oleh Romo F.X. Sugiyana, Pr., Vikaris Episkopal Semarang, sebagai selebran utama, bersama Romo Albertus Hesta Hana, Pr., sebagai Ketua Komisi Kepemudaan Kevikepan Semarang, Romo Sbastianus Prasetya, Pr., dan Romo Vincentius K., OMI. Usai EKM dilanjutkan dengan menerbangkan balon cahaya yang dilakukan oleh para Romo bersama perwakilan umat yang hadir. Hujan mengguyur sekitar Ambarawa sejak sore, namun acara pada hari pertama tetap dapat berjalan dengan baik, meskipun EKM yang awalnya dilaksanakan di pelataran Gua Maria harus dipindahkan ke dalam Kapel.

Rangkaian acara HUT GMKA ini melibatkan banyak Orang Muda Katolik (OMK) yang ada di Kevikepan Semarang. Semuanya bersinergi dengan baik untuk memeriahkan HUT GMKA ke-68 tahun ini. Berbagai penampilan mereka berikan bagi umat yang hadir sejak tanggal 13-15 Agustus. Acara hari kedua ditutup dengan penampilan yang memukau dari Sendratari Java Yo, Paroki St. Yusuf Jago Ambarawa, dan juga penampilan dari Finalis Indonesian Idol season 9, Brisia Jodie.

Puncak perayaan HUT GMKA ini ditandai dengan Misa Syukur pada hari Senin, 15 Agustus 2022. Misa Syukur tersebut dipimpin langsung oleh Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Uskup Keuskupan Agung Semarang sebagai selebran utama, bersama dengan 8 Romo lainnya yang menjadi konselebran. Sebelum misa dimulai, diawali dengan ibadat yang dilaksanakan di depan patung Maria Assumpta yang berada di area parkiran mobil. Ibadat tersebut untuk mengawali perarakan patung Maria Assumpta hingga ke depan Altar yang berada di area Gua Maria. Para Romo sempat menerbangkan balon yang berbentuk burung merpati dan juga balon yang dirangkai seperti Rosario. Kemudian misa ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Mgr. Rubi.