Empat Tahun ‘Piring Kasih’ Bongsari, Terus Berbagi Makan Siang Gratis bagi Masyarakat Sekitar

Twitter
WhatsApp
Email
Bermula dari uang yang ditemukan pada tumpukan pakaian bekas sebesar Rp 15.000.000,- dana tersebut digunakan untuk membantu masyarakat sekitar Gereja Santa Theresia, Bongsari, Semarang. Sejumlah pengurus Gereja pun mewujudkan bantuan bagi masyarakat dengan bentuk makan siang gratis setiap hari Kamis.

Bermula dari uang yang ditemukan pada tumpukan pakaian bekas sebesar Rp 15.000.000,- dana tersebut digunakan untuk membantu masyarakat sekitar Gereja Santa Theresia, Bongsari, Semarang. Sejumlah pengurus Gereja pun mewujudkan bantuan bagi masyarakat dengan bentuk makan siang gratis setiap hari Kamis. Pelayanan makan siang gratis itu diberi nama ‘Piring Kasih’ dan dimulai pada September 2019. September yang oleh masyarakat umum dikenal dengan istilah ‘September Ceria’ menjadi saat yang tepat untuk membagikan keceriaan kepada masyarakat.

Pada Kamis, 21 September 2023 di halaman Gereja Santa Theresia Bongsari semua relawan yang pernah terlibat dalam pelayanan piring kasih, berkumpul untuk bersyukur bersama atas kemurahan hati Tuhan yang hadir dalam diri relawan dan para dermawan. Suasana tampak lebih meriah karena para relawan bersedia mempersembahkan lagu-lagu yang menyemarakkan suasana siang di halaman gereja. Berkat Tuhan terus mengalir bagi masyarakat yang terwujud dalam bentuk makan siang gratis.

Ibu Sudiyono, wakil donatur, mengungkapkan, ”Kita bersyukur dan berterima kasih kepada banyak pribadi yang bersedia menjadi relawan pelayan dan para donatur. Kita dapat bekerja sama menyalurkan berkat bagi masyarakat. Kita juga terharu atas kesediaan masyarakat yang berkenan hadir dan menikmati sajian makan siang di halaman Gereja Santa Theresia. Meski menu dan tempatnya sederhana, masyarakat berkenan makan bersama sambil melepas lelah.”

Rama Eduardus Didik Chahyono SJ, Pastor Paroki Santa Theresia Bongsari, mengungkapkan rasa syukur yang tak terkira atas kebaikan Tuhan. ”Kami tidak menyangka bahwa kegiatan yang sebenarnya dilakukan untuk menghabiskan dana yang ditemukan pada tumpukan baju tak terpakai, ternyata dana tersebut dapat digunakan untuk melayani masyarakat hingga saat ini. Kami bersyukur Tuhan mengutus para relawan pelayan piring kasih dan donatur yang terus menyalurkan berkat Tuhan.”

Rama Didik menambahkan, ada hal yang luar biasa, yaitu para donatur berasal dari berbagai tempat, baik dalam Kota Semarang maupun luar kota bahkan ada dari luar negeri.nIstimewanya lagi disebutkan ada dari seorang Ibu Hajah yang turut didoakan oleh Pastor karena ikut ambil bagian sebagai donatur ‘Piring Kasih’.

“Pelayanan ini sungguh membuat kami bahagia dapat berjalan bersama dengan semua pihak khususnya bersama masyarakat yang membutuhkan. Di tengah situasi pandemi pun kami tetap berupaya bisa memperhatikan masyarakat agar tercukupi kebutuhan pangannya. Meski pelayanan ini sederhana, kami berharap dapat membantu kesejahteraan keluarga bagi masyarakat sekitar gereja. Selanjutkan, pengalaman kasih Tuhan ini dapat menggerakkan banyak pihak untuk memperluas semangat berbagi kebaikan bagi sesama yang lain,” tutur Rama Didik SJ. (Elwin)