Atmodirono – Untuk kali ke sekian Paroki Keluarga Kudus Atmodirono Semarang menggelar kegiatan donor darah, yang diprakarsai oleh Tim Pelayanan (Timpel) Kesehatan, Minggu (8/9/24). Kegiatan berkala ini sangat didukung oleh Pastor Paroki Atmodirono, yakni Romo Yusuf Sunarno, MSF atau akrab disapa Romo Nano. Dukungan itu salah satunya tampak dari keikutsertaannya sebagai pendonor darah, setiap kali kegiatan kemanusiaan ini diadakan.
Selaraskah kegiatan donor darah ini dengan motto kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia beberapa waktu lalu? Terhadap pertanyaan ini, Romo Nano menyatakan sangat selaras. Motto tersebut adalah Faith, Fraternity, Compassion (Iman, Persaudaraan, Bela rasa).
“Iman mengajarkan kepada kita untuk selalu membantu sesama yang membutuhkan. Sedangkan sakit atau penyakit itu tidak ada agamanya. Maka untuk membantu orang lain yang sakit tidak perlu ditanya agamamu apa. Semua orang mempunyai kewajiban yang sama untuk membantu sesamanya,” urai Romo Nano terkait iman.
Terkait persaudaraan, dikatakan, semua orang mesti sadar bahwa ia tinggal di bumi yang sama. Maka membantu satu dengan yang lain harus selalu digaungkan. Karena orang tidak tinggal sendirian di bumi ini. Dia pasti memerlukan orang lain, tandasnya.
Lanjutnya, “Salah satu pembeda antara kita dengan hewan adalah soal bela rasa. Karena kita mempunyai hati atau perasaan sebagai makhluk Tuhan, maka terhadap bela rasa atau membantu sesama kita mempunyai pemahaman dan keprihatinan yang sama, tatkala melihat orang lain yang sedang menderita. Semangat bela rasa ini sendiri perlu diasah dari waktu ke waktu. Karena kalau tidak diasah semangat itu akan luntur bahkan mati.”
Sementara itu Laurentia Raditya Masken dari Timpel Kesehatan menyatakan bahwa antusiasme umat Atmodirono dalam berdonor darah patut diacungi jempol. Hari itu setidaknya ada 55 pendaftar untuk mendonorkan darahnya. Meski 7 orang diantaranya tidak bisa melanjutkan donornya karena tekanan darah dan HB-nya rendah. Para pendonor ini rata-rata usia produktif. Mereka selain berasal dari Paroki Atmodirono, ada pula yang berasal dari luar paroki. Kegiatan ini juga diramaikan dengan pemeriksaan kesehatan gratis dari Rhea Parmaceutical.
Masken berharap kegiatan donor darah ini bisa menjadi saluran berkat bagi banyak orang. “Setidaknya bila ada umat paroki yang membutuhkan transfusi darah, bisa lebih mudah mendapat bantuan,” harapnya. (BD Elwin)