Di era modern ini, terbentang kutub antara kota dan desa. Kota dianggap sebagai tempat yang menjanjikan bagi kehidupan. Segalanya ada. Uang berlimpah. Pekerjaan menjanjikan. Bahkan kehidupan dianggap baik karena segalanya modern.
Sementara itu, desa dianggap tempat yang tidak menjanjikan dan kuno. Kali ini BuDi justru mengulik kekayaan desa. Seorang pemuda di diskusi Tambo bulan Mei mengatakan: “kembali lah ke asal”, ” desa adalah kekayaan bangsa yang disembunyikan”. Desa kaya akan alam, air, tanah, lokal wisdom.Desa itu menghidupi.Pertanyaannya: apakah kita berani kembali ke asal, kembali ke desa membangun desa?