Pengantar

Empat tahun lalu Paus Fransiskus menerbitkan Ensiklik Lau-dato Si, “Terpujilah Engkau” (24 Mei 2015). Dalam ensiklik ini Paus berbicara tentang perawatan rumah kita bersama, Bumi. Diilhami oleh Santo Fransiskus dari Asisi, Paus meng-ingatkan kita bahwa Bumi bagaikan seorang saudari yang berbagi hidup dengan kita, dan bagai seorang ibu yang me-ngasuh kita. Tetapi, saudari kita ini sekarang menjerit karena segala kerusakan yang ditimpakan kepadanya oleh manusia yang dengan rakus menjarah ibu pertiwi. Karena kekerasan hati manusia, saat ini Bumi, tanah, air, udara, dan semua mahkluk hidup menderita sakit (LS 1-2). Paus berseru agar umat katolik bersama seluruh masyarakat dunia bangun dari sikap acuh tak acuh, membuka mata bagi kerusakan Bumi dan sebab-sebabnya, dan tanpa menunda bersama-sama men-cari serta mengusahakan solusi sebelum terlambat.

Bumi Kita Semakin Rusak

Kondisi Bumi kita telah semakin mengkhawatirkan. Manu-sialah yang telah menyebabkannya. Ia telah menjadi rakus. Menginginkan lebih banyak. Merampas yang diinginkan dan meninggalkan sedikit saja yang ada. Akibatnya:

  1. Udara tercemar sehingga kita semakin sulit bernafas. I-klim berubah dan Bumi menjadi semakin panas
  2. Air bersih semakin langka, padahal kebutuhan semakin meningkat. Pembagian air bersih tidak merata dan ke-adaan ini diperparah dengan pencemaran oleh sam-pah konsumsi manusia.
  3. Bumi telah menjadi rumah yang tidak lagi aman dan nya-man ditinggali. Kerusakan alam telah membuat banyak spesies mahkluk hidup hilang. Padahal, spesies-spesies ini dibutuhkan untuk menjaga agar lingkungan hidup tetap seimbang. Kerusakan alam dan hilangnya banyak spesies itu juga telah membuat kehidupan manusia terancam
  4. Selain akibat kerusakan alam dan hilangnya banyak spesies, kehidupan manusia juga terancam oleh perang, perebutan sumber-sumber alam, kesenjangan ekonomi, dan ketidakadilan sosial. Jika kita tidak bertindak, ke-hidupan di bumi ini akan semakin penuh dengan pen-deritaan.

Kabar Gembira Bagi Kita Semua:
Injil Memberi Jalan Keluar dari Masalah Ini

Menanggapi masalah ini, sebagai orang beriman, kita perlu kembali kepada sumber iman kita, yakni Kitab Suci. Dari Kitab Suci kita percaya bahwa dahulu Allah telah mencipta-kan segala sesuatu baik adanya. Relasi manusia dengan Al-lah juga harmonis. Bahkan, Allah mengutus manusia untuk menjaga dan merawat Bumi ini. Tak hanya mengutus manu-sia, Allah memberikan kepada mereka petunjuk dan aturan yang diperlukan agar kehidupan manusia tidak mengakibat-kan penderitaan bagi yang lain. Pada saatnya, ketika manusia semakin keras kepala dan sombong, ia jatuh ke dalam dosa. Dosa merusak relasi manusia dengan Allah, dengan sesama, dan dengan alam ini. Namun, berhadapan dengan manusia yang berdosa, Allah tetap setia. Ia mengutus Putra-Nya untuk menjadi jalan, kebenaran dan hidup. Karya, sengsara-wafat, dan kebangkitan-Nya telah mendamaikan kembali segala se-suatu dengan diri-Nya. Yang rusak akibat dosa dipulihkan kembali melalui wafat dan kebangkitan Kristus.

Bahan Kitab Suci yang akan Dipakai

Untuk membantu permenungan kita selama Bulan Kitab Suci Nasional 2019, tema yang akan kita renungkan adalah “Me-wartakan Injil di Tengah Krisis Lingkungan Hidup.” Untuk mendalami tema ini, telah disiapkan teks-teks Kitab Sucinya:

  1. Kejadian 6:1-7, 11-13; dan 7:19-23
  2. Kejadian 6: 9-10, 13-22; dan 7:13-17
  3. Kejadian 8:1,10-22
  4. Kejadian 9:1-17

Teks-teks yang ada berbicara mengenai tema-tema: 1. Kondisi Bumi telah rusak karena kejahatan manusia. 2. Walaupun demikian, Allah mengundang manusia untuk ikut menyelamatkan makhluk hidup yang terancam. 3. Tak hanya itu, Allah senantiasa berperan dengan selalu menciptakan kembali Bumi 4. Dengan demikian, awal yang baru tercipta. Tuhan mendorong manusia supaya aktif mematuhi aturan-aturan dari-Nya.

Klip Pengantar :
https://www.youtube.com/watch?v=o3Lz7dmn1eM

Petunjuk Praktis

  1. Setiap peserta diharapkan datang pada setiap pertemuan
  2. Setiap peserta membawa buku dan alat tulis
  3. Setiap peserta membawa Madah Bhakti dan Alkitab

Sebagai catatan akhir, sehubungan dengan Gagasan Pendu-kung BKSN 2019 yang cukup lengkap dan memakan banyak halaman, maka tidak kami satukan dengan buku bahan per-temuan umat. Sebagai pengganti kami mempersilakan umat yang menghendaki bisa mengunduh sendiri dengan menggu-nakan QR Code Reader melalui barcode yang kami sediakan.

Pertemuan 1

Kita Sendirilah Yang Merusak Bumi (Kej. 6:1-7, 11-13; 7:19-23)

Pembuka

Lagu Pembuka

Tanda Salib

Doa Pembuka

Fasilitator mengajak para peserta untuk bersama-sama menyampaikan Doa Pem-buka berikut ini.

Puji Syukur kepada-Mu ya Bapa, karena Engkau telah me-ngumpulkan kami di tempat ini. Utuslah Roh Kudus-Mu mendampingi kami agar bisa merenungkan Sabda-Mu. Eng-kau telah menciptakan segala sesuatu baik adanya. Namun, karena kelemahan daging, kami telah merusaknya. Bantulah kami agar sabda-Mu menjadi sumber kekuatan bagi kami un-tuk merawat Bumi, rumah kami bersama. Demi Kristus Tu-han dan Pengantara kami. Amin.

Pengantar

Fasilitator menyampaikan “Pendahuluan” untuk memberikan penjelasan ten-tang tema Bulan Kitab Suci Nasional dan sasaran yang dituju dengan pem-bahasan tema tersebut. Sesudah itu, Fasilitator menyampaikan pengantar untuk Pertemuan I berikut ini.

Teman-teman yang terkasih, pada kesempatan ini kita akan merenungkan tema pertama: Bumi adalah rumah kita bersa-ma. Rumah ini sekarang telah rusak. Siapa yang telah meru-saknya? Kita sendiri. Kita merusak karena kita lemah, tidak mengerti, tidak mau tahu dengan keadaan Bumi ini. Sabda Tuhan akan membantu kita untuk menyadari hal ini.

Pendalaman Kitab Suci

Pembacaan Kitab Suci (Kej. 6: 1-7, 11-13; 7:19-23)

Fasilitator meminta setiap peserta membaca teks Kitab Suci secara bergilir, satu orang satu ayat. Sesudah itu, Fasilitator meminta salah satu peserta untuk mem-baca teks Kitab Suci secara keseluruhan.

1Ketika manusia mulai bertambah banyak di muka bumi, dan anak-anak perempuan dilahirkan bagi mereka, 2maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang mereka sukai. 3Berfirmanlah TUHAN: “Roh-Ku tidak akan tinggal di dalam manusia selamanya, karena manusia itu adalah daging. Umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.” 4Pa-da waktu itu dan juga kemudian, ada orang-orang raksasa di bumi, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu mela-hirkan anak bagi mereka. Mereka itulah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kena-maan.

5TUHAN melihat betapa besarnya kejahatan manusia di bumi dan segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. 6Lalu Tuhan menyesal bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. 7BerfirmanlahTUHAN:“Akuakanmenghapuskan manusia yang telah Ku-ciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.”

11Di hadapan Allah bumi sudah rusak dan penuh dengan kekerasan. 12Allah menilik bumi itu dan ternyata benar-benar rusak, sebab semua makhluk menjalani hidup yang rusak di bumi. 13Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Aku te-lah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.

19Air itu bertambah dengan sangat dahsyatnya, meliputi bumi, dan menutupi segala gunung tinggi di seluruh kolong langit. 20Air itu semakin bertambah sampai lima belas hasta di atas gunung-gunung, sehingga menutupinya. 21Lalu bi-nasalah segala makhluk yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak, binatang liar, dan segala binatang yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia. 22Segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat, semuanya mati. 23Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan, binatang melata, dan burung-burung di udara, se-hingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi.

Klip Pengantar :
https://youtu.be/db2LbL7NBDw

Pendalaman

Sesudah para peserta membaca teks Kitab Suci, Fasilitator membagi para pe-serta dalam beberapa kelompok.

Setiap kelompok diminta untuk mendalami teks dengan menjawab pertan-yaan-pertanyaan yang telah disiapkan (secara tertulis). Waktu yang disedia-kan untuk pendalaman ini adalah 30 menit.

Sesudah permenungan dalam kelompok, perwakilan setiap kelompok diminta untuk membagikan hasil permenungannya kepada yang lain dalam pleno.

  1. Berdasarkan teks di atas jelaskan situasi yang terjadi di Bumi pada zaman Nuh?
  2. Mengapa Tuhan menyesal telah menjadikan manusia di Bumi?
  3. Mengapa Bumi menjadi rusak?
  4. Apa yang dilakukan oleh Tuhan terhadap bumi dan manu-sia yang telah melakukan kejahatan?

Penjelasan

Sesudah pleno Fasilitator memberi penjelasan tema Pertemuan I berdasarkan pan-duan berikut ini. Untuk melengkapi penjelasan ini Fasilitator dapat mengambil bahan dari Penjelasan Cerita Air Bah yang terdapat dalam Gagasan Pendukung.

KITALAH YANG TELAH MERUSAK BUMI INI

  1. Manusia secara kodrat terdiri atas roh dan daging (Kej. 6:3). Roh itu kuat, daging itu lemah. Manusia cenderung hidup mengikuti keinginan daging (Kej. 6:5). Ia sering mengam-bil apa yang bukan miliknya, merampas, dan merusak.
  2. Kehidupan di Bumi karenanya semakin kacau dan rusak. Manusia menjadi jahat, Bumi ini juga rusak (Kej. 6:12).
  3. Bumi rusak. Akibatnya banyak makhluk hidup (1. manu-sia, 2. hewan, 3. tumbuhan, dan 4. unsur yang biasa diang-gap mati) menjadi korban (Kej. 7:22-23).
  4. Allah sedih melihat perbuatan manusia yang jahat dan suka merusak. Manusia dan Bumi menanggung akibat-nya. Bencana-bencana terjadi (Kej. 7:23).

AKSI SATU MINGGU KE DEPAN

Fasilitator menggerakkan peserta untuk beraksi merawat Bumi dan mencari informasi tentang hari-hari yang ditetapkan untuk memperhatikan lingkungan hidup.

  1. Hal-hal apa saja yang kamu lakukan yang dapat merusak lingkungan hidup/Bumi!
  2. Carilah informasi tentang hari-hari penting yang berkaitan dengan lingkungan hidup/Bumi!

Doa Umat

Doa menjadi alat ukur apakah peserta memahami isi teks Kitab Suci dan tergerak oleh Sabda Allah. Fasilitator mengarahkan para peserta untuk menuliskan doa kepada Tuhan. Dalam doa itu peserta diminta untuk menyampaikan kepada Al-lah hal-hal yang berkaitan dengan kejahatan manusia terhadap Bumi. Kemudian Fasilitator meminta para peserta secara bergiliran me-nyampaikan doa-doa yang telah ditulisnya. Sesudah itu, Fasilitator mengajak para peserta untuk bersama – sama mendoakan “Bapa Kami.”

Penutup

Doa Penutup

Fasilitator mengajak para peserta untuk bersama-sama menyampaikan Doa Pe-nutup.

Bapa Pencipta yang baik, kami telah merenungkan sabda-Mu. Utuslah Roh Kudus-Mu untuk menggerakkan kami agar mampu melaksanakan tugas untuk merawat Bumi, rumah yang telah kami rusak ini. Ini kami mohon dengan pengan-taraan Kristus, Tuhan kami. Amin

Tanda Salib

Lagu Penutup

Alternatif lagu lain :
https://youtu.be/i9Tm2Wc5PIY

HARI-HARI PENTING EKOLOGI
10 Januari : Hari Gerakan Sejuta Pohon Sedunia
2 Februari : Hari Lahan Basah Sedunia
21 Februari : Hari Peduli Sampah
21 Maret : Hari Kehutanan Sedunia
22 Maret : Hari Air Sedunia
23 Maret : Hari Metereologi
18 April : World Heritage Day (Hari Warisan Dunia)
22 April : Hari Bumi Sedunia
22 Mei : Hari Keanekaragaman Hayati
31 Mei : Hari Tanpa Tembakau Sedunia
5 Juni : Hari Lingkungan Hidup Sedunia
14 Juni : Hari Samudera Dunia
17 Juni : Hari Memerangi Pengerukan Lahan dan
Kekeringan Sedunia
23 Juli : International Plastic Bag Free Days
26 Juli : Clean Up The World Day (Hari “Membersih
kan Dunia”)
16 September : Hari Ozon Internasional
21 September : Hari Bebas Kendaraan
4 Oktober : Hari Satwa Sedunia
7 Oktober : Hari Habitat Sedunia
5 November : Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional
16 November : Konferensi Warisan Budaya Sedunia
20 November : Hari Menanam Pohon Sedunia
21 November : Hari Pohon Sedunia
2 Desember : Hari Harmoni Ikan Paus

Pertemuan 2

Kita Dipanggil Untuk Memperbaiki Bumi, Rumah Kita Bersama (Kej. 6:9-10, 13-22; 7:13-17)

Pembuka

Lagu Pembuka

Tanda Salib

Doa Pembuka

Fasilitator mengajak para peserta untuk bersama-sama menyampaikan Doa Pem-buka berikut ini.

Bapa yang baik, kami mengucap syukur kepada-Mu karena Engkau telah mengumpulkan kami untuk membaca dan me-renungkan sabda-Mu. Terangilah hati dan budi kami agar dapat memahami sabda-Mu yang tertulis dalam Kitab Suci. Bantulah kami agar semakin peka dengan ajakan Tuhan un-tuk menyelamatkan, menjaga, dan merawat Bumi serta segala isinya. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Pengantar

Fasilitator menyampaikan kata pengantar kepada para peserta untuk menjelaskan kaitan pertemuan ini dengan pertemuan sebelumnya serta tujuan dari Pendala-man Kitab Suci pada Pertemuan II ini.

Sesudah minggu lalu merenungkan kejahatan manusia dan akibatnya bagi Bumi dan makhluk hidup lainnya, sekarang kita diajak untuk mendalami tema berikut ini: Kita, walau-pun telah merusak bumi ini, dipanggil untuk berbuat sesuatu terhadap Bumi dan makhluk-makhluk yang hidup di Bumi ini. Kita akan berkaca dari pengalaman Bapa Nuh. Kita dia-jak untuk melihat bahwa Allah tidak pernah meninggalkan manusia. Ia senantiasa melibatkan manusia untuk menyela-matkan Bumi dan segala isinya.

Pendalaman Kitab Suci

Pembacaan Kitab Suci (Kej. 6:9-10, 13-22; 7:13-17)

Fasilitator meminta para peserta membaca teks Kitab Suci secara bergantian antara kelompok laki-laki dan perempuan. Sesudah itu, Fasilitator meminta salah satu peserta untuk membaca teks Kitab Suci secara keseluruhan.

9Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh berjalan bersama Allah. 10Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet.

13Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “… 14Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir. Bahtera itu harus kaubuat bersekat-sekat dan harus kau lapisi dengan ter di sebelah luar dan dalam. 15Beginilah harus kaubuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya. 16Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya. Buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah, dan atas.

17Sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala makhluk yang bernafas hidup di kolong langit; segala yang ada di bumi akan binasa. 18Tetapi, Aku akan membuat perjanjian-Ku denganmu. Engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama dengan anak-anakmu, istrimu, dan istri anak-anakmu.

19Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama engkau; jantan dan betina harus kaubawa. 20Dari segala jenis bu-rung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya. 21Dan eng-kau, bawalah bagimu segala apa yang dapat dimakan. Kum-pulkanlah itu padamu untuk menjadi makanan bagimu dan bagi mereka.” 22Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.

11Ketika Nuh berumur enam ratus tahun, di bulan kedua, pada hari ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah pecahlah segala mata air lautan besar di bawah bumi dan terbukalah tingkap-tingkap di langit. 12Dan turunlah hujan lebat atas bumi selama empat puluh hari empat puluh malam.

13Pada hari itulah juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan istri Nuh, serta ketiga istri anak-anaknya, ke dalam bahtera itu, 14bersama mereka juga se-gala jenis binatang liar dan segala jenis hewan dan segala jenis binatang yang merayap di bumi dan segala jenis bu-rung, segala unggas yang bersayap. 15Segala makhluk yang bernafas hidup datang sepasang demi sepasang kepada Nuh dalam bahtera itu. 16Semua yang datang, jantan dan betina dari segala makhluk, masuk seperti yang diperintahkan Al-lah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh. 17Selama empat puluh hari air bah itu me-liputi bumi. Air itu naik dan mengangkat bahtera itu, seh-ingga terangkat tinggi dari bumi.

Klip Pengantar :
https://youtu.be/THbb7dRvQsUPendalaman

Pendalaman

Sesudah para peserta membaca teks Kitab Suci, Fasilitator membagi para pe-serta dalam beberapa kelompok.

Setiap kelompok diminta untuk mendalami teks dengan menjawab pertan-yaan-pertanyaan yang telah disiapkan (secara tertulis). Waktu yang disedia-kan untuk pendalaman ini adalah 30 menit.

Sesudah permenungan dalam kelompok, perwakilan setiap kelompok diminta untuk membagikan hasil permenungannya kepada yang lain dalam pleno.

  1. Siapakah manusia yang dipanggil Tuhan untuk menyela-matkan mahkluk hidup?
  2. Mengapa Nuh yang dipilih Tuhan untuk menyelamatkan mahkluk hidup?
  3. Bagaimana cara Nuh menyelamatkan mahkluk hidup itu?
  4. Ceritakan kembali apa yang terjadi di Bumi, sesudah Nuh dan makhluk hidup berkumpul di dalam bahtera!

Penjelasan

Sesudah pleno Fasilitator memberi penjelasan tema Pertemuan II berdasarkan panduan berikut ini. Untuk melengkapi penjelasan ini Fasilitator dapat meng-ambil bahan dari Penjelasan Cerita Air Bah yang terdapat dalam Gagasan Pendukung.

BUKA MATA DAN HATI! KITA DIPANGGIL UNTUK MERAWAT BUMI.

  1. Kejahatan manusia berakibat pada kehancuran mahkluk hidup yang ada di Bumi.
  2. Allah selalu bertindak untuk menyelamatkan ciptaan-Nya (Kej. 6:13)
  3. Manusia seperti Bapa Nuh diajak untuk berperan serta menyelamatkan makhluk hidup
  4. Nuh bertindak menyelamatkan makhluk hidup dengan cara membuat bahtera (perlindungan), mengumpulkan se-mua mahluk hidup berpasangan (keanekaragaman hayati), dan merawatnya sampai Bumi bisa ditempati lagi.
  5. Air bah terjadi karena Tuhan menghukum manusia dan karena manusia melakukan banyak kejahatan serta ber-tindak penuh kekerasan.

AKSI SATU MINGGU KE DEPAN

Fasilitator menggerakkan peserta untuk beraksi merawat Bumi dan belajar me-ngenai lingkungan hidup dengan menonton film.

  1. Buatlah satu hal yang bisa berguna untuk Bumi ini! (Mi-salnya, menanam pohon, mengumpulkan sampah, mem-buat pupuk alami, mengurangi penggunaan listrik, dll).

Doa Umat

Fasilitator mengarahkan para peserta untuk menuliskan doa permohonan ke-pada Tuhan, yang berkaitan dengan tugas untuk memperbaiki dan merawat Bumi.

Fasilitator meminta para peserta secara bergiliran menyampaikan doa-doa yang telah ditulisnya.

Fasilitator meminta para peserta mengumpulkan doa-doa itu dalam tungku api yang sudah disediakan lalu membakarnya dalam suasana doa.

Sesudah itu, Fasilitator mengajak para peserta untuk bersama-sama men-doakan “Bapa Kami.”

Penutup

Doa Penutup

Fasilitator mengajak para peserta untuk bersama-sama menyampaikan Doa Pe-nutup.

Ya Allah Bapa Yang Mahakasih, dampingilah kami dalam usaha untuk menyelamatkan, menjaga, dan merawat Bumi dan segala isinya, yang telah Engkau percayakan kepada ka-mi. Bantulah kami agar usaha kami ini dapat membuat Bumi menjadi rumah kami yang nyaman untuk dihuni. Demi Kris-tus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Tanda Salib

Lagu Penutup

Pendamping mengajak peserta untuk bersama-sama menyanyikan lagu “Berbagi Ceria Dalam Bineka (llihat di lampiran lagu)

Pertemuan 3

Jangan Hilang Harapan! Allah Mendukung Kita Merawat Bumi(Kej. 8:1,10-22)

Pembuka

Lagu Pembuka

Pendamping mengajak peserta untuk bersama-sama menyanyikan lagu “Sem-purna Kuasa-Mu (llihat di lampiran lagu)

Tanda Salib

Doa Pembuka

Fasilitator mengajak para peserta untuk bersama-sama menyampaikan Doa Pem-buka berikut ini.

Ya Allah, Penyelamat umat manusia, kami bersyukur karena Engkau mempertemukan kami di sini untuk bersama men-dalami sabda-Mu yang tertulis dalam Kitab Suci. Terangi-lah akal budi kami agar semakin mampu memahami misteri kasih-Mu yang tak terhingga. Bantulah kami agar menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa Engkau tidak pernah ber-henti mengasihi kami. Tinggalah bersama kami, dan sertailah kami kini dan sepanjang masa. Amin.

Pengantar

Fasilitator menyampaikan kata pengantar kepada para peserta untuk men-jelaskan kaitan pertemuan ini dengan pertemuan sebelumnya serta tujuan dari Pendalaman Kitab Suci pada Pertemuan III ini.

Para sahabat terkasih, kasih Allah tak terhingga. Dalam per-temuan pertama, kita menyadari bahwa kita sendirilah yang merusak Bumi. Lalu dalam pertemuan kedua, walau berdosa, Tuhan melibatkan kita dalam usaha menyelamatkan Bumi dan isinya. Saat ini, dalam pertemuan ketiga, kita akan mem-pelajari sabda Tuhan dan melihat bahwa Tuhan tak pernah berhenti bertindak menyelamatkan manusia dan Bumi serta segala isinya. Inisiatif selalu dari Tuhan. Kesetiaan-Nya tak kunjung putus. Mari kita membuka hati dan budi terhadap cinta Tuhan, agar kita tidak menjadi putus asa dan hilang harapan.

Pendalaman Kitab Suci

Pembacaan Kitab Suci (Kej. 8:1,10-22)

Fasilitator menggandakan teks kitab suci yang akan dipakai sesuai jumlah ke-lompok, kemudian mengguntingnya ayat per ayat. Jangan lupa menghilang-kan nomor ayat.

Setiap kelompok mendapatkan satu set kumpulan ayat itu lalu Fasilitator me-minta setiap kelompok menyusun ‘puzzle’ ayat-ayat itu menjadi satu teks yang lengkap dan tertata.

Sambil menyusun puzzle, fasilitator meminta peserta menjawab pertanyaan dalam kelompok. Pertanyaan-pertanyaan ini tersedia pada bagian “Pendala-man” di bawah.

Kelompok yang terakhir selesai menyusun ‘puzzle’ itu diminta untuk mem-baca teks Kitab Suci secara bersama-sama.

1Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar serta segala ternak yang bersama dia dalam bahtera itu, lalu Allah mem-buat angin bertiup di atas bumi, sehingga air itu surut.

10Ia menunggu tujuh hari, kemudian burung merpati itu dilepasnya lagi dari bahtera. 11Menjelang senja burung mer-pati itu kembali kepada Nuh dengan sehelai daun zaitun segar di paruhnya, sehingga Nuh mengetahui bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi. 12Setelah menunggu tujuh hari lagi, ia melepas burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya. 13aPada tahun keenam ratus satu, di bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, air itu sudah kering dari atas bumi.

15Berfirmanlah Allah kepada Nuh: 16”Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama istrimu, anak-anakmu, dan istri anak-anakmu; 17segala binatang yang bersama engkau, segala makhluk: burung-burung, hewan, segala binatang yang melata di bumi. Suruhlah mereka keluar bersama engkau, supaya semuanya itu berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi.” 18Lalu keluarlah Nuh bersama anak-anaknya, istrinya, dan istri anak-anaknya. 19Juga segala binatang liar, segala binatang melata dan se-gala burung, semua yang bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluar dari bahtera itu.

20Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN. Ia mengam-bil beberapa ekor dari segala hewan yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram, dan mempersembah-kan korban bakaran di atas mezbah itu. 21Ketika TUHAN mencium bauan yang harum itu, berkatalah TUHAN dalam hati-Nya: “Aku tidak akan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun rancangan hatinya adalah jahat sejak kecil, dan Aku tidak akan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. 22Selama bumi masih ada, tidak akan berhenti-henti musim menabur dan menuai, musim dingin dan panas, musim kemarau dan hujan, siang dan malam.”

Klip Pengantar :
https://youtu.be/KaT104-HSXc

Pendalaman

Sesudah permenungan dalam kelompok, perwakilan setiap kelompok diminta un-tuk membagikan hasil permenungannya kepada yang lain dalam pleno.

  1. Apa yang mendorong Allah untuk membuat air menjadi surut?
  2. Sesudah Allah membuat air menjadi surut, apa yang di-buat oleh Nuh?
  3. Apa yang dibuat oleh Nuh sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan?
  4. Apa janji Allah kepada Nuh?

Penjelasan

Sesudah pleno Fasilitator memberi penjelasan tema Pertemuan III berdasarkan panduan berikut ini. Untuk melengkapi penjelasan ini Fasilitator dapat me-ngambil bahan dari Penjelasan Cerita Air Bah yang terdapat dalam Gagasan Pendukung.

TUHAN TIDAK BERDIAM DIRI. JANGAN PUTUS ASA!

  1. Tuhan kita adalah Allah yang setia dan penyayang.
  2. Karena kesetiaan dan cinta-Nya, Allah membuat Bumi menjadi pulih kembali dan terisi oleh makhluk hidup
  3. Kesetiaan Allah ini harus ditanggapi oleh manusia.
  4. Cara manusia menanggapi cinta dan kesetiaan Tuhan de-ngan menjadi seperti Bapa Nuh: mau bekerja sama de-ngan Tuhan, senantiasa belajar cara-cara memulihkan apa yang sudah kita rusakkan.

AKSI SATU MINGGU KE DEPAN

Fasilitator memberi pengarahan kepada para peserta untuk membuat renungan dan melakukan tindakan sesuai dengan tema.

  1. Renungkan pengalaman bagaimana Allah setia dan men-cintai dirimu melalui alam ciptaan dan tuliskan pengala-man itu dalam buku catatanmu!
  2. Sebagai jawaban atas cinta Tuhan, buatlah satu atau lebih aksi hijau di bawah ini! (lihat daftar “Stop Global Warming”)

STOP GLOBAL WARMING!

Saatnya Bertindak Sebelum Terlambat!

  1. Jika bisa, berjalan kaki atau pakai sepeda atau naik kereta atau kendaraan umum ketika bepergian.
  2. Tanam pohon sebanyak-banyaknya.
  3. Pelajari sebanyak mungkin hal-hal mengenai krisis iklim lalu terapkan pengetahuan yang Anda dapatkan. Kunjungi www.climatecrisis.com.
  4. Puasa HP 1-2 jam
  5. Puasa game HP
  6. Gunakan sedotan pribadi
  7. Tanam Pohon
  8. Membuat doa

Doa Umat

Fasilitator mengarahkan peserta untuk saling mendoakan. Setiap peserta diminta untuk mendoakan teman di samping kanannya; begitu seterusnya. Dalam doa ini peserta diminta mendoakan agar teman kita tidak putus asa dalam bekerja sama dengan Tuhan menyelamatkan, menjaga, dan merawat Bumi dan isinya. Misalnya, “Tuhan, berkatilah teman saya ini, ….agar tetap bersemangat

menjaga, merawat dan menyelamatkan Bumi dan isinya.” Setelah semua peserta menyampaikan doa, Fasilitator mengajak para peserta untuk menyampaikan Doa Bapa Kami.

Penutup

Doa Penutup

Sebagai penutup Fasilitator mengajak para peserta untuk bersama-sama me-nyampaikan Doa Damai.

DOA DAMAI ST. FRANSISKUS ASISI

TUHAN, jadikanlah aku pembawa damai.
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih.
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan.
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan.
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran.
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian.
Bila terjadi keputus-asaan, jadikanlah aku pembawa harapan.
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang. Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku pembawa sukacita. Ya Tuhan Allah,
ajarlah aku untuk lebih suka menghibur daripada dihibur; mengerti daripada dimengerti; mengasihi daripada dikasihi;
sebab dengan memberi kita menerima; dengan mengampuni kita diampuni,
dan dengan mati suci kita dilahirkan ke dalam Hidup Kekal.

Amin.

Tanda Salib

Lagu Penutup

Pertemuan 4

Jika Manusia Mematuhi Aturan-Nya, Allah Menjamin Bumi Akan Tetap Lestari (Kej. 9:1-17)

Pembuka

Lagu Pembuka

Tanda Salib

Doa Pembuka

Fasilitator mengajak para peserta untuk bersama-sama menyampaikan Doa Pem-buka berikut ini.

Allah Tritunggal Yang Maha Kudus, syukur kami panjatkan kepada-Mu atas penyertaan-Mu dalam Bulan Kitab Suci Na-sional ini. Telah banyak hal kami pelajari dari Sabda-Mu. Se-mua itu kami yakin akan berguna untuk usaha-usaha kami mencintai lebih baik: diri-Mu, Bumi ini, dan segala isinya. Sekarang kami akan mendalami sabda-Mu mengenai perjan-jian-Mu dengan manusia. Dengan kuasa Roh Kudus, semoga kami bisa mengerti isi dari kehendak-Mu dan melaksanakan-nya. Demi kemuliaan Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus un-tuk selama-lamanya. Amin.

Pengantar

Fasilitator menyampaikan kata pengantar kepada para peserta untuk menjelaskan kaitan pertemuan ini dengan pertemuan sebelumnya serta tujuan dari Pendala-man Kitab Suci pada Pertemuan IV ini.

Akhirnya, kita telah sampai pada pertemuan terakhir dalam Bulan Kitab Suci Nasional 2019. Pada pertemuan ini kita a-kan mendengarkan kehendak Allah yang menggerakkan kita untuk bersama Dia menciptakan awal yang baru. Namun, tak lupa, sabda Allah mengingatkan kita, agar awal yang baru ter-cipta, manusia perlu mentaati aturan-aturan yang ditetapkan Tuhan: menghindari tindakan jahat menghilangkan nyawa dan merusak Bumi serta isinya.

Pendalaman Kitab Suci

Pembacaan Kitab Suci (Kej. 9:1-17)

Fasilitator mengarahkan para peserta untuk mendramatisasi adegan dalam per-ikop ini. Adegan yang dimaksud adalah bagaimana Allah memberkati Bumi dan isinya. Fasilitator menentukan siapa yang akan menjadi narrator, Allah, Nuh, keluarga Nuh, binatang, dan makhluk hidup lainnya.

1Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta ber-firman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi. 2Akan takut dan akan gen-tar kepadamu segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan. 3Se-gala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau. 4Hanya daging yang masih ber-sama nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan. 5Tetapi atas darahmu, yakni nyawamu, Aku akan menun-tut balas; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari se-tiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia. 6Si-apa menumpahkan darah manusia, darahnya akan ditumpahkan oleh manusia, sebab menurut gambar Allah manusia dijadikan. 7Dan kamu, beranakcuculah dan bertambah banyak, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambah banyaklah di atasnya.” 12Allah berfirman: “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersamamu,turun-temurun,untukselama-lamanya:13Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. 14Apabila Aku mendatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, 15maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa. Tidak akan ada lagi air yang menjadi air bah untuk memusnahkan segala makhluk. 16Jika busur itu ada di awan, Aku akan melihatnya, dan mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi.” 17Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Inilah tanda perjanjian yang Ku adakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi.”

8Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia: 9”Sesungguhnya Aku mem-buat perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu, 10dan dengan segala makhluk hidup yang bersamamu: se-gala burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersamamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi. 11Aku menetapkan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini segala makhluk tidak akan dilenyap-kan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi.”

Klip Pengantar :
https://youtu.be/JHbxkdfTsyg

Pendalaman

Sesudah para peserta membaca teks Kitab Suci, Fasilitator membagi para pe-serta dalam beberapa kelompok.

Setiap kelompok diminta untuk mendalami teks dengan menjawab pertan-yaan-pertanyaan yang telah disiapkan (secara tertulis). Waktu yang disedia-kan untuk pendalaman ini adalah 30 menit.

Sesudah permenungan dalam kelompok, perwakilan setiap kelompok diminta untuk membagikan hasil permenungannya kepada yang lain dalam pleno.

  1. Jelaskan isi peraturan yang ditetapkan oleh Allah dan ha-rus dipatuhi oleh manusia?
  2. Jelaskan isi janji Allah bila manusia mematuhi aturan-aturan yang ditetapkan-Nya?
  3. Apa sebenarnya maksud Tuhan dengan memberikan atur-an-aturan itu?

Penjelasan

Sesudah pleno Fasilitator memberi penjelasan tema Pertemuan IV berdasarkan panduan berikut ini. Untuk melengkapi penjelasan ini Fasilitator dapat meng-ambil bahan dari Penjelasan Cerita Air Bah yang terdapat dalam Gagasan Pen-dukung.

BUMI AKAN MENJADI LEBIH BAIK JIKA KITA MEMATUHI PERJANJIAN DENGAN TUHAN

  1. Allah mengadakan perjanjian dengan manusia. Dalam perjanjian ini Ia menyampaikan berbagai aturan yang harus dipatuhi manusia. Allah meminta manusia beranak cucu, bertambah banyak, dan memenuhi Bumi. Ia menye-diakan makanan untuk manusia tetapi tidak meng-izinkan manusia memakan daging yang masih bersama darahnya. Ia pun meminta manusia tidak membunuh diri sendiri dan manusia lain, tetapi meminta mereka untuk menghorma-ti kehidupan makhluk lain. Allah pun meminta manusia hidup menurut Gambar Allah (mengatur, menjaga, mera-wat, dan mengolah alam yang disediakan-Nya untuk ma-nusia).
  2. Allah memberikan peraturan itu kepada manusia supaya manusia hidup sesuai gambar Allah, yakni memelihara dan meningkatkan mutu kehidupan isi Bumi. Jangan sam-pai mereka merusak kehidupan di Bumi ini.
  3. Jika aturan itu ditepati, Allah berjanji tidak akan lagi men-datangkan kemusnahan terhadap Bumi dan isinya.
  4. Kesetiaan Allah yang terus menerus memuncak ketika Ia memperdamaikan seluruh alam ciptaan dengan diri-Nya dalam diri Yesus Kristus; dan Yesus Kristus membawa se-gala-galanya kepada Bapa.

AKSI SATU MINGGU KE DEPAN

Fasilitator memberi pengarahan kepada para peserta untuk melakukan tindakan sesuai dengan tema.

Untuk meningkatkan mutu kehidupan di Bumi: Tanamlah dan rawatlah tumbuhan di rumahmu masing-masing!

Doa Umat

Fasilitator mengarahkan para peserta untuk melakukan dua simulasi. Simulasi ini mengajarkan peserta untuk merasa diri bagian dari Bumi ini.

Hormat terhadap Bumi. Fasilitator mengajak para peserta menghormati em-pat penjuru mata angin. Fasilitator meminta para peserta berdiri menghadap setiap arah mata angin dan hening sejenak, lalu berkata, “Tuhan, bantulah aku untuk lebih menghormati dan menghargai Bumi dan isinya yang ada: Timur, Selatan, Barat, Utara”

Doa Berkat Bagi Bumi. Peserta berdiri dan dengan tangan terangkat sep-erti memberkati sesuatu, membayangkan memberkati Bumi, agar Bumi dan isinya menjadi semakin baik, sambil berkata, “Tuhan, berkatilah Bumi dan segala isinya. Semoga aku menjadi berkat bagi Bumi dan isinya.”

Setelah semua peserta menyampaikan doa, Fasilitator mengajak para peserta un-tuk menyampaikan Doa Bapa Kami.

Penutup

Doa Penutup

Sebagai penutup Fasilitator mengajak para peserta untuk bersama-sama me-nyampaikan doa dalam kesatuan dengan semua makhluk.

DOA UMAT KRISTIANI BERSAMA SEMUA MAKHLUK

Kami memuji Engkau, Ya Bapa, bersama semua makhluk-Mu,
yang berasal dari tangan-Mu yang kuat.
Mereka adalah milik-Mu,
dipenuhi dengan kehadiran dan cinta-Mu yang lembut.Terpujilah Engkau!
Putra Allah, Yesus,
segala sesuatu diciptakan melalui Engkau. Engkau dibentuk dalam rahim Maria, Engkau telah menjadi bagian dari bumi ini,
dan Engkau telah melihat dunia dengan mata manusia. Sekarang ini Engkau hidup dalam setiap makhluk dengan kemuliaan kebangkitan-Mu. Terpujilah Engkau!
Roh Kudus, dengan terang-Mu
Engkau mengarahkan dunia ini kepada kasih Bapa dan menyambut rintihan segala makhluk; Engkau juga hidup dalam hati kami
untuk mendorong kami melakukan apa yang baik.
Terpujilah Engkau!
Ya Allah Tritunggal,
persekutuan kasih yang agung dan tanpa batas, ajarkan kami untuk menatap Engkau dalam keindahan alam semesta,
di mana segala sesuatu berbicara tentang Dikau. Bangkitkan puji dan syukur kami atas semua makhluk ciptaan-Mu.

Anugerahilah kami
agar dapat merasakan ikatan mendalam dengan semua yang ada. Allah yang mahakasih,
tunjukkan tempat kami di dunia ini sebagai sarana kasih-Mu
untuk semua makhluk di bumi ini, karena tiada yang Engkau lupa.
Terangilah para pemegang kekuasaan dan modal
agar mereka menjaga diri terhadap dosa ketidakpedulian, mencintai kesejahteraan umum, memajukan orang lemah,
dan merawat dunia yang kami huni.
Orang-orang miskin bersama bumi memohon:
Ya Tuhan, peganglah kami dengan kuasa dan terang-Mu untuk melindungi segenap yang hidup,
untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik
untuk mendatangkan Kerajaan-Mu,
Kerajaan keadilan, damai, cinta, dan keindahan.
Terpujilah Engkau!

Amin.

Tanda Salib

Lagu Penutup

Gerak Sadar Lingkungan

1. Di rumah

a. Mengolah sampah dengan menyediakan tong-tong khu-sus untuk sampah kering maupun basah.
b. Jangan biarkan air keran terus mengalir selagi mencuci piring atau gosok gigi.
c. Waspadailah kebocoran keran dan segera perbaiki jika ada yang bocor.
d. Gunakan shower atau pancuran mandi dengan tombol aliran pelan agar hemat air.
e. Matikan lampu dan AC bila tidak digunakan.
f. Gunakan bola lampu pijar, yang terbaik adalah neon.
g. Kurangi penggunaan produk-produk yang sekali pakai langsung buang (piring kertas, gelas plastik).
h. Gunakanlah kertas kalender bekas untuk catatan atau sampul notes. Gunakan lagi kertas bekas bungkus kado dan pitanya.
i. Hindari penggunaan pestisida (selain membunuh se-rangga, juga merusak pernafasan kita).
j. Carilah pembersih yang tidak beracun. Pembersih yang diperdagangkan banyak merusak lingkungan.
k. Ketika mencuci pakaian, siramkanlah air bilasan ter-akhir pada tanaman.
l. Hindarilah menyiram tanaman berumput pada siang hari karena penguapan lebih banyak.
m. Potonglah rumput yang mulai panjang. Pada musim ke-marau, biarkan potongan itu tinggal di situ untuk mena-han kelembaban dan sebagai pupuk.
n. Jangan menggunakan pelepasan balon pada pesta ka-rena jika jatuh di laut atau danau akan disangka sebagai makanan oleh binatang air.
o. Anggaplah tanaman sebagai anugerah karena meng-hisap CO2 dan mengeluarkan O2.
p. Bila makan buah-buahan berbiji, kumpulkanlah biji-biji itu dan tanamlah dalam persemaian. Jika tak punya la-han untuk itu, sumbangkan kepada yang punya.
q. Buatlah hutan mini di rumah bila memungkinkan.
r. Pembuatan lahan parkir hendaknya sedapat mungkin berupa rumputan atau blok-blok yang bisa disusupi re-umputan.
s. Membakar sampah hendaknya dihindari, khususnya untuk barang-barang plastik.
t. Pilihlah calon-calon pejabat pemerintah yang menye-nangi lingkungan hidup.

2. Saat berbelanja
a. Pilihlah sistem pembungkus yang bisa didaur ulang. Lebih baik pembungkus dari gelas atau kertas daripada dari plastik yang sulit didaur ulang.
b. Hindari kemasan yang berlebihan. Jangan membeli da-ging atau sayuran yang dikemas dalam gabus putih atau plastik. Lebih baik membeli dalam kemasan besar dari-pada kemasan sekali makan.
c. Jangan membeli aerosol (penyemprot ruangan).
d. Jangan suka membeli barang-barang yang terbuat dari kerang, gading, kura-kura, kulit ular karena bisa me-musnahkan spesies yang bersangkutan.
e. Kalau berbelanja, gunakan tas yang bisa dipakai lagi. Tolaklah bungkus ekstra untuk barang-barang yang bisa dibawa tanpa terbungkus.

3. Saat bepergian
a. Kurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin/ solar dan perbanyaklah berjalan kaki atau bersepeda un-tuk jarak-jarak dekat.
b. Jaga mesin mobil agar dalam kondisi dan kemampuan pembakaran yang terbaik.
c. Ganti oli mesin dan bersihkan filter secara teratur.
d. Sedapat mungkin jangan gunakan bensin campur.
e. Hindarilah pengeluaran gas secara berlebihan dari mo-bil Anda.

4. Saat di kantor
a. Sediakan di setiap pos kerja sebuah kotak pendaur ulang kertas bekas.
b. Pergunakanlah kedua sisi kertas bolak-balik.
c. Gunakan lagi amplop yang masih bisa dipakai.
d. Gunakan kertas daur ulang dan tanpa pemutih.
e. Tidak merokok di sembarang tempat.
f. Bentuklah suatu panitia lingkungan hidup di kantor Anda.

Tulislah surat kepada pejabat pemerintah untuk melaksana-kan, mendukung, dan memberlakukan hukum yang berkaitan dengan hidup sadar lingkungan.

Lagu Penutup

Pertemuan Keempat

 

[WPSM_AC id=505]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *