Pembekalan DPP Pleno Babadan Tekankan Profesionalisme dan Kerelaan Hati dalam Pelayanan

Twitter
WhatsApp
Email

Paroki Babadan – Pembekalan DPP Pleno Paroki St Petrus dan Paulus Babadan periode 2026–2028 menegaskan komitmen pengurus untuk mengutamakan profesionalisme dan kerelaan hati dalam pelayanan gereja. Pembekalan berlangsung di Aula Gereja St Petrus dan Paulus Babadan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Minggu 23 November 2025 dan diikuti lebih dari 260 pengurus yang terdiri dari Dewan Paroki, Pengurus Wilayah, Pengurus Lingkungan, serta PGPM.

Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki Harian Titus Odong Kusumajati menyampaikan perlunya tata kelola yang baik, tertib administrasi, transparansi, koordinasi efektif dan keseriusan dalam menjalankan tugas pelayanan. Titus Odong Kusumajati menambahkan bahwa kemampuan teknis harus berjalan seimbang dengan kerelaan hati sebagai dasar pelayanan gereja.

Titus Odong Kusumajati mengapresiasi pengurus baru karena telah menjawab panggilan pelayanan gereja dan mengajak seluruh pengurus DPP Pleno Paroki Babadan menjaga komunikasi, kerja sama, serta bekerja dengan sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas. Jabatan Wakil Ketua DPPH akan berakhir pada 31 Desember 2025 bersamaan dengan pelantikan DPP Pleno Paroki Babadan periode baru.

Titus Odong Kusumajati. Foto: Philipus Jehamun

Pastor Paroki St Petrus dan Paulus Babadan Romo Antonius Saptana Hadi Pr membuka pembekalan dan menyampaikan materi pengantar dengan mengutip Injil Matius 9:17 tentang pembaruan. Romo Saptana Hadi Pr mengajak pengurus menghindari pola kebiasaan lama yang dinilai menghambat semangat pelayanan dan menegaskan pentingnya adaptasi serta pembaruan dalam menjalankan tugas.

Romo Antonius Saptana Hadi Pr mengingatkan pengurus agar melaksanakan pelayanan secara bertanggung jawab, termasuk tata kelola administrasi, tata kelola penggembalaan dan tata kelola harta benda. Mentalitas seperti kemalasan rohani, tidak peduli umat, tidak berani berkorban dan keterlambatan penyusunan laporan pertanggungjawaban menjadi perhatian untuk tidak dikembangkan.

Romo Antonius Saptana Hadi Pr. Foto: Philipus Jehamun

Pembekalan dilanjutkan dengan sesi materi dari sejumlah narasumber, yaitu Romo Dadang Hermawan tentang tata penggembalaan dan reksa pastoral, Romo Aloysius Dwi Prasetyo Pr tentang tata kelola administrasi, Benedidictus Setya Budi tentang tata kelola keuangan, serta Paulus Mujihartono tentang Ardas IX 2026–2030 dan nota pastoral. (*)