KEDAMAIAN
DAN KELUARGA
Beberapa Amanat Paus Yohanes Paulus II
perihal Kedamaian, Perdamaian, dan Keluarga
Tahun 1994
Saudara-saudari yang budiman,
Perang telah merobek-robek dunia, dan ini telah terjadi di mana-mana; di antaranya ada yang sudah berlangsung lebih dari seperempat abad. Sri Paus sebagai Wakil Kristus Sang Raja Damai telah tak henti-hentinya berseru dan berdoa bagi pulihnya perdamaian dunia. Perang yang sudah sekian lama berkecamuk di bekas negara Yugoslavia, yakni di Bosnia Herzegovina, sejak semula menjadi pusat keprihatinan Sri Paus. Sesuai dengan kapasitasnya, beliau hanya dapat berseru kepada semua pihak yang terlibat dan kepada pihak-pihak lain yang kiranya dapat melerainya, serta bersama dengan segenap Gereja dan umat beragama berdoa kepada Tuhan demi berhentinya perang dan tumbuhnya kembali perdamaian.
Secara internasional tahun 1994 ini dipersembahkan sebagai Tahun Keluarga. Seluruh Gereja Katolik, termasuk Indonesia, menjadikan Keluarga sebagai tema pokok pendalaman iman. Dalam hubungan ini, Sri Paus menekankan betapa mendasarnya peran keluarga dalam kehidupan Gereja dan Masyarakat sebagai persemaian benih panggilan dan kedamaian.
Dalam Seri Dokumen Gerejawi nomor 33 ini kami sajikan amanat-amanat Sri Paus mengenai perdamaian dan keluarga, yang menjadi tema sentral dunia tahun 1994 ini.
Semoga terbitan ini dapat membantu kita dalam memberikan kesaksian kristiani dalam membangun keluarga sebagai tempat persemaian pertama bagi panggilan dan kedamaian.
Hormat dan salam,
Alfons S. Suhardi, OFM
Kepala Dep. Dokpen KWI
Baca dokumen selengkapnya di tautan ini.