Vikjen KAS Buka Pintu Suci Katedral, Tanda Dibukanya Tahun Yubileum 2025

Twitter
WhatsApp
Email
Pembukaan Tahun Yubileum 2025 Keuskupan Agung Semarang (KAS) ditandai dengan dibukanya Porta Sancta atau Pintu Suci, dalam hal ini pintu utama Gereja Santa Perawan Maria Ratu Rosari Suci Randusari, Katedral Semarang. Vikaris Jenderal (Vikjen) KAS Romo F.X. Sugiyana, Pr., mewakili Bapa Uskup membuka Pintu Suci Gereja Katedral, tepat pada Hari Raya Keluarga Kudus, Minggu (29/12/24).

Katedral – Pembukaan Tahun Yubileum 2025 Keuskupan Agung Semarang (KAS) ditandai dengan dibukanya Porta Sancta atau Pintu Suci, dalam hal ini pintu utama Gereja Santa Perawan Maria Ratu Rosari Suci Randusari, Katedral Semarang. Vikaris Jenderal (Vikjen) KAS Romo F.X. Sugiyana, Pr., mewakili Bapa Uskup membuka Pintu Suci Gereja Katedral, tepat pada Hari Raya Keluarga Kudus, Minggu (29/12/24).

Upacara pembukaan Tahun Yubileum 2025 di depan pintu utama Gereja Katedral yang dipimpin oleh Romo F.X. Sugiyana, Pr. bersama Romo Ignatius Suharyono, Pr. (kanan) dan Romo J.B. Rudy Hardono, Pr.

Sebelum Pintu Suci dibuka, diadakan upacara singkat pembukaan Tahun Yubileum 2025 di depan pintu tersebut. Upacara dipimpin oleh Romo Vikjen dan didampingi Ekonom KAS, Romo Ignatius Suharyono, Pr. bersama Vikaris Episkopal Semarang, Romo J.B. Rudy Hardono, Pr. Dalam upacara tersebut lektor membacakan petikan Surat Apostolik Paus Benediktus XVI, Porta Fidei No. 1 tentang Pintu kepada Iman.

Dua Suster menertibkan umat yang hadir di depan gereja dengan menggunakan gelang dari panitia untuk mengikuti pembukaan Tahun Yubileum 2025. (dok Elwin)

Sementara itu umat mengitari halaman depan gereja untuk mengikuti upacara ini. Menariknya seluruh umat yang hadir mengenakan gelang di pergelangan tangan. Tujuannya untuk mengantisipasi supaya kapasitas gedung gereja terpenuhi dengan nyaman.

“Pintu kepada Iman senantiasa terbuka bagi kita, memasukkan kita ke dalam persekutuan hidup dengan Allah dan memberi tawaran untuk masuk ke dalam Gereja-Nya. Melintasi ambang pintu ini dimungkinkan apabila Sabda Allah diwartakan dan hati manusia membiarkan dirinya dibentuk oleh rahmat yang senantiasa mampu mengubah,” ucap lektor membacakan Porta Fidei No. 1.

Setelah pintu suci terbuka, para Imam menjalani 5 perhentian atau momen sebelum sampai di Panti Imam. (dok Elwin)

Pada saat pembukaan itu Romo Vikjen mengatakan, “Tahun Yubileum ini ditetapkan Bapa Suci untuk menjadi kesempatan bagi seluruh Gereja, ajakan untuk mewujudkan pertobatan, ajakan untuk mewujudkan rekonsiliasi, dan ajakan untuk membangun pembaruan-pembaruan hidup. Kita diajak sepanjang tahun ini, semangat itu sebagai seorang peziarah-peziarah pengharapan.”

Lanjutnya, “Semoga tahun ini dapat kita maknai sebagai saat-saat berpengharapan kepada Tuhan di tengah kegelisahan, kebingungan, pergumulan-pergumulan hidup kita masing-masing. Dan sekaligus kita mohon rahmat Tuhan melalui segala rahmat yang Tuhan sediakan sepanjang Tahun Yubileum ini dan akan menjadikan kita semua berkat kemurahan hati Tuhan, pantas mendapatkan keselamatan.”

Seorang misdinar menyalakan satu lilin setiap kali usai pembacaan sabda dalam 5 momen. (dok Elwin)

Usai pintu suci dibuka ada upacara lagi yang mengiringi ketiga Imam memasuki gereja menuju Panti Imam. Ketika para Imam melintasi tengah gereja ada 5 kali perhentian atau disebut momen. Setiap kali momen, ada penyalaan lilin oleh misdinar di dekat altar dan dibacakan Injil serta Bulla Paus Fransiskus, Spes non confundit 25. Upacara ini ditutup dengan doa Tahun Yubileum. Selanjutnya, dilanjutkan Perayaan Ekaristi Mingguan seperti biasa. (BD Elwin J)