Seminar Parenting: Berbicara dari Hati untuk Buah Hati

Twitter
WhatsApp
Email
Pada Minggu, 25 Agustus 2024, Paroki Kebon Dalem Semarang menggelar seminar parenting bertema “Berbicara dari Hati untuk Buah Hati”. Seminar ini dihadiri oleh peserta yang terdiri dari pasangan suami istri, orang tua, serta kakek nenek dengan tekad ingin lebih memahami sosok anak maupun cucunya.

Kebon Dalem – Pada Minggu, 25 Agustus 2024, Paroki Kebon Dalem Semarang menggelar seminar parenting bertema “Berbicara dari Hati untuk Buah Hati”. Seminar ini dihadiri oleh peserta yang terdiri dari pasangan suami istri, orang tua, serta kakek nenek dengan tekad ingin lebih memahami sosok anak maupun cucunya.

 

Pak Daniswara saat membawakan materi parenting

Dalam sesi pembuka, Romo Yustinus Slamet Witokaryono, Pr., selaku Pastor Paroki Kebon Dalem memberi sambutan dan menekankan pentingnya peran orang tua dalam proses tumbuh kembang anaknya. Seminar ini menghadirkan bapak Daniswara A. Wjiaya, MPSI., seorang psikolog klinis anak dan remaja serta Dosen di Fakultas Psikologi Soegijapranata Catholic University, sebagai pembicara utama. Acara dimulai dengan kegiatan ice breaking sebagai pemanasan sebelum masuk ke sesi pemaparan materi.

Acara berlangsung penuh antusiasme. Para orang tua tak hanya mendengarkan materi yang disampaikan pembicara, melainkan aktif dalam sesi tanya jawab. Sebagian besar peserta tampak semangat dalam menyampaikan pertanyaan dan meminta saran dari bapak Daniswara mengenai masalah sehari-hari dalam menghadapi buah hati. 

Usai mengikuti Sekolah Minggu, para anak diajak untuk menulis surat cinta bagi orang tuanya

Pada waktu yang sama, anak-anak yang menghadiri Sekolah Minggu sedang merayakan nuansa hari raya kemerdekaan yang masih terasa dengan lomba kecil-kecilan seperti memasukkan bendera dalam botol dengan mata tertutup. Seusai lomba dan makan siang, mereka lalu menonton tayangan singkat yang diputar oleh para kakak pembina. Tayangan tersebut menjelaskan pentingnya menghargai anggota keluarga. Akhirnya, anak-anak dibimbing untuk menulis surat cinta yang nantinya akan diberikan kepada orang tua masing-masing. 

Surat cinta dari anak yang diberikan kepada orang tuanya

Pada penghujung seminar, para orang tua mendapat kejutan dari buah hatinya berupa surat cinta beserta setangkai bunga mawar. Anak-anak juga mempersembahkan sebuah penampilan dalam rangka mengucapkan syukur dan terima kasih kepada orang tua mereka. Ruangan kemudian dipenuhi oleh tangis haru dan pelukan hangat yang menunjukkan ketulusan cinta antar anggota keluarga.

Seminar ini ditutup dengan doa bersama dalam suasana mengharukan antar anggota keluarga. Para peserta merasa terinspirasi dan tersentuh untuk terus membangun keluarga yang sejahtera dan penuh sukacita. (Filia Renata)