Paroki Babadan. Sebanyak 322 siswa-siswi kelas VI dari 7 sekolah Komunitas Sekolah Kanisius (KSK) se-Sleman Timur mengikuti misa persiapan ujian Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah Berbasis Komputer (ASPDBK) dengan didampingi orangtua masing-masing di Gereja Santo Petrus dan Paulus Babadan, Jl. Raya Tajem, Gondanglegi, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Jumat (17/5/2024), pukul 17.00 WIB.
Dalam homilinya, Romo Gregorius Awan Widyaka, Pr mengatakan, sekolah Katolik itu mengembangkan pendidikan “3S” yang merupakan singkatan dari Sehat Suci dan Smart/Cerdas.
“Orang yang sehat, tapi tidak suci itu membahayakan orang lain. Kita bisa sehat karena kita selalu bersih. Sedang suci menekankan sikap yang mengarah kepada kesucian atau yang mengacu pada apa yang dikuduskan. Jadi, sesuatu yang suci hanya digunakan untuk hal-hal khusus, terutama karena itu bersih dan murni. Sedang smart/cerdas adalah mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.”
“Namun, masih ada ‘1S’ lagi, yakni Sosialitas, yang memiliki makna mau mengenal atau peduli dengan orang lain. Ini menggambarkan bahwa secara hakiki manusia selalu hidup dalam kebersamaan dan saling berhubungan satu sama lain. Sosialitas juga dapat dilihat sebagai suatu perhatian yang diberikan kepada orang lain, seperti suka membantu dan menolong sesama, “tutur Romo.
Ketua KSK se-Sleman Timur, Andrias Yance Eko Sutopo menjelaskan, ada 7 sekolah yang mengikuti misa ini, yakni SD Kanisius Kadirojo, Kalasan, Totogan, Babadan, Sengkan, Condong Catur, dan Demangan Baru.
Clementine Roesiani