Mulai tahun 1980, stasi Nandan, yang sebelumnya termasuk wilayah Paroki St. Aloysius Gonzaga Mlati digabungkan dengan paroki Jetis. Hal ini mengingat letak geografisnya dan demi optimalnya pelayanan pastoral. Bahkan sejak tanggal 1 Agustus 1996 Stasi Nandan sudah mempunyai gedung gereja yang diberkati oleh Rm. Yoh. Harjaya, Pr selaku Administrator Diosesan Keuskupan Agung Semarang.
Perkembangan umat Nandan sangat dipengaruhi oleh ketekunan bruder-bruder Karitas, yang dirintis oleh Br. Alfons Wiryataruna, FC dan juga para romo dan frater dari Konggregasi Redemtoris (CSsR). Karenanya pelindung yang dipilih adalah St. Alfonsus Maria de Ligouri. Pada tahun 2000 status stasi Nandan berubah menjadi Paroki Administratif.
Setelah itu dibangun gedung pastoran yang diberkati Uskup Agung Semarang Mgr. Ignatius Suharyo pada tanggal 21 Agustus 2004. Sejak 15 Juli 2005 pastoran ditempati Rm. Ignatius Jayasewaya, Pr. Karenanya seluruh reksa pastoral sudah tidak tergantung dengan paroki Jetis, sekaligus sebagai persiapan untuk menjadi paroki penuh.
Sejak tanggal 1 Agustus 2012 Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes Pujasumarta menetapkan Paroki St. Alfonsus Nandan menjadi Paroki Penuh yang tertuang dalam Surat Keputusan Pendirian Paroki Nomor 0549/b/i/b-79/12. Dengan demikian maka Paroki St. Alfonsus Nandan sudah tidak menjadi bagian reksa pastoral Paroki St. Albertus Agung Jetis Yogyakarta.
Wilayah : 5
Lingkungan : 22
Batas Utara : Paroki Mlati, Paroki Banteng
Selatan : Paroki Jetis
Timur : Paroki Jetis dan Paroki Banteng
Barat : Paroki Mlati dan Paroki Kumetiran