AKU MISIONARIS
Tujuan:
- Peserta bangga akan identitasnya sebagai remaja Katolik
- Peserta menyadari tanggungjawab perutusannya sebagai seorang remaja Katolik
- Peserta terdorong untuk mewujdukan tugas perutusannya seturut situasi hidupnya
PEMBUKAAN
Lagu Pembuka : “Aku Misionaris”
Doa Pembuka
(†): Tanda Salib
Marilah berdoa:
Allah yang Mahakasih, kami bersyukur pada saat ini, bisa berkumpul untuk pertemuan pra-paskah. Selama masa pra-paskah ini, kami diingatkan untuk mempersiapkan diri, agar pantas menyambut Paskah yang mulia. Kami diajak bertobat dan didampingi agar semakin ikut terlibat dalam kegiatan di Gereja maupun masyarakat. Semoga dengan pertemuan pra-paskah ini, kami semakin mampu menjadi misionaris-misionaris cilikmu yang siap berbagi berkat bagi siapapun.
Tuhan Yesus, Engkau kami puji, kini dan sepanjang masa.
Amin
(†): Tanda Salib
Pengantar
Hal-hal pokok dalam pengantar ini dikembangkan lebih lanjut oleh Tim Pendamping.
- Salam: Selamat pagi/ siang/ sore; Selamat Berjumpa; Berkah Dalem; Menanyakan kabar peserta (secukupnya). Supaya lebih bersemangat, ketika ditanya apa kabar? anak-anak diminta membuat jawaaban yang tidak biasa, namun harus heboh … misalnya: Sip … sip … Luar Biasa !!!! …. Yes-yes … muantap benar … dll (seturut kreativitas anak bersama pendamping)
- Tema umum APP tahun ini adalah: Berdaya ubah dan berbagi berkat. Sebagi bagian warga Keuskupan Agung Semarang kita diajak untuk menjadi berkat bagi siapapun. Aku berkah kanggo kowe (aku berkat bagi kamu)
- Masa Pra-paskah menjadi masa persiapan bagi kita untuk menyambut Paskah. Dalam masa pra-paskah yang lamanya 40 hari ini, selain pertemuan APP, kita juga diajak untuk berpuasa dan berpantang … kita juga diberi kesempatan mengaku dosa. Kita diminta senantiasa berbagi dan berderma terutama bagi yang membutuhkan.
- Tema pertemuan APP kita kali ini adalah : “aku misionaris.”. Tema ini mengingatkan tugas perutusan kita, sebagai seorang remaja katolik. Paus Fransikus dalam pesan pada Hari Minggu Misioner menyatakan bahwa masing-masing dari kita adalah misionaris selalu. Dengan menerima pembatisan, kita diutus untuk mewartakan kabar suka cita Injil.
PENDALAMAN MATERI
Kisah Santo Pedro Calungsod
Tim Pendamping menyampaikan kisah berikut ini, atau dapat juga diperbanyak agar dibaca sendiri-sendiri oleh para remaja. Kisah Santo Pedro Calungsod ini dikisahkan kembali oleh Ch Sri Purwanti. Dikutip dari buku saku umat “Kisah Santo Santa – kumpulan narasi tentang kisah Santo Santa yang pendek, nge-pop, dan menarik. Buku disusun dan diterbitkan oleh Rumpun Beriman Dewan Pastoral Keuskupan Agung Semarang, tahun 2019.
AKU GURU AGAMA
(Santo Pedro Calungsod)
Aku Pedro Calungsod. Aku berasal dari Cebu, Filiphina. Kami berbicara dalam bahasa Tagalog dan Spanyol. Semenjak sekolah berasrama aku mulai mengenal Tuhan Yesus.
“Hallo Pedro” sapa temanku.
“Hai… Jangan lupa besok Minggu kita tugas misdinar” kataku.
“Siap” kata temanku sambil mengangkat tangan. Aku sangat bahagia bisa melayani Romo dalam ibadat. Rasanya seperti melayani Tuhan Yesus.
Selain misdinar aku menjadi guru agama muda. Aku mengajar teman-teman seusia, juga adik-adik.
Ketika usiaku 13 tahun aku pergi ke kepulauan Ladornes. Di sana aku bertemu dengan Pastor Diego Luise San Vitores. Aku diajak ke Pulau Guam. Di sana tinggal suku Chamoro yang belum mengenal Yesus.
Kami mewartakan Yesus pada mereka. Mereka menerima Yesus dan menjadi katholik.
Tugas itu tidak selalu mudah. Ada banyak orang yang tidak suka dan memfitnah kami.
“Jangan mau dibaptis, airnya beracun” fitnah Choco seorang pedagang China yang benci pada misionaris.
“Betul. Kemarin ada bayi yang meninggal karena dibaptis” kata teman Choco yang seorang dukun.
“Pastor Vitores, kita diftnah” kataku.
“Jangan dilawan Pedro. Tuhan akan selalu menyertai kita. Percayalah tugas kita tidak akan sia-sia,” jelas pastor Vitores.
“Mereka mengganggu tugas kita Pastor,” kataku lagi.
“Itu tantangan kita Pedro. Kamu harus bisa,” sambung Pastor.
Suatu hari seorang bayi perempuan yang mungil lahir. Bayi itu anak kepala desa yang bernama Mata’pang. Dia sudah termakan fitnahan si Choco. Namun istrinya tetap menjadi pengikut setiaTuhan Yesus.
“Aku tidak mau anakku dibaptis. Aku takut anakku mati,” kata Mata’pang marah-marah. “Anakku tidak boleh dibaptis!” larangnya lagi lalu pergi.
Bayi itu tetap dibaptis oleh Pastor Vitores. Ibunya yang katholik mengijinkan.
Ketika Mata’pang mengetahui, ia semakin marah dan menyerang.
Saat itu usiaku 17 tahun. Sebagai orang muda aku tidak mundur karena fitnahan. Aku tidak takut pada serangan itu. Aku tetap mewartakan Tuhan Yesus dan Injil. Tidak melawan atau melarikan diri. Aku tetap setia pada Tuhan
Yesus. Aku juga tidak ingin meninggalkan Pastor sendirian. Demi mengikuti Yesus, aku rela dadaku terkena tombak. Aku mendapatkan sakramen pengampunan sebelum menghadap Allah Bapa. Aku bahagia bersatu dengan Tuhan Yesus di surga.
Sharing pengalaman dalam kelompok
Tim pendamping menfasilitasi perbincangan antar remaja untuk mendalami kisah Santo Pedro Calungsod . Para Remaja diminta duduk melingkar dalam kelompok-kelompok kecil (jumlah masing-masing kelompok menyesuaikan dengan remaja yang hadir). Pada masing-masing kelompok dibagikan kartu panduan pertanyaan untuk membantu pemicaraan dalam kelompok. Masing-masing anak dalam kelompok diminta untuk secara bergantian menjawab pertanyaan.
Kartu Panduan Pertanyaan:
- Apa kesan kamu setelah mendengar/ membaca sepenggal kisah kehidupan Santo Pedro Calungsod? Menurut kamu mengapa kisah tersebut diberi judul: Aku Guru Agama?
- Terlibat sebagai pewarta iman tidak selalu harus menjadi guru agama. Dari pengalaman hidupmu sebutkan contoh tidakan mewartakan iman, tanpa harus menjadi guru agama!
- Bagaimana kamu secara pribadi, akan mewujudkan semangat: “aku berkat kanggo kowe (aku berkat bagi kamu) !
Laporan pleno
Tim pendamping memberi kesempatan perwakilan kelompok membagikan pokok – pokok jawaban dari pertanyaan di atas. Pokok jawaban dipilih dari jawaban yang dipandang mewakili jawaban kelompok.
Tim Pendamping memberikan tanggapan-tanggapan secukupnya. Semua jawaban hendaknya diapresiasi secara positif. Tim Pendamping juga boleh mensharingkan jawabannya/ pengalamannya sendiri secara singkat.
SABDA & DOA
Bacaan Kitab Suci: Matius 5: 13-16
Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
Renungan, Input dan Sharing dari Tim Pendamping
Tim Pendamping memberikan renungan. Pokok-pokok renungan di bawah ini silahkan dikembangkan lebih lanjut sesuai pengalaman masing-masin.
Dalam Injil tadi, Tuhan Yesus menyatakan bahwa kita semua adalah “garam dan terang dunia”. Kita semua pasti sudah tahu apa itu garam. Kita juga tahu apa artinya menjadi terang. Kita disebut sebagai garam, untuk mengingatkan agar hidup kita selalu berguna bagi siapapun. Kita disebut sebagi terang dunia, artinya dengan kebaikan-kebaikan dan jasa kita, kita mau menunjukan kepada siapapun bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang maha baik. Kita memperlihatkan kemuliaan Allah dengan tindakan yang kita jalankan.
Doa Umat
Tim Pendamping memimpin doa umat.
P : Tuhan Yesus, kami bersyukur sebab berkat bimbingan Roh Kudus, kami dapat menjalani pertemuan APP saat ini. Semoga dengan berkumpul dan belajar bersama dalam pertemuan APP ini, iman kami semakin dikuatkan.
Kami mohon …..
U : Bimbinglah kami untuk menjadi misionaris cilik-Mu
P : Ya Tuhan berkatilah kami semua agar semakin dapat menjadi garam dan terang bagi keluarga, teman-teman, serta masyarakat..
Kami mohon …..
U : Bimbinglah kami untuk menjadi misionaris cilik-Mu
P : Semoga masa pra-paskah kali ini juga dapat mendidik kami sehingga kami dapat menjadi anak-anak katolik yang membagakan dan siap diutus menjaid berkah bagi siapa saja.
Kami mohon
U : Bimbinglah kami untuk menjadi misionaris cilik-Mu
P : Semoga banyak orang mengalami kebahagiaan di perayaan Paskah yang akan datang .
Kami mohon
U : Bimbinglah kami untuk menjadi misionaris cilik-Mu
Hening sejenak menghaturkan doa-doa pribadi
Doa Bapa Kami
(bersama-sama)
Kotak Dana APP
Kotak Derma APP diedarkan
PERUTUSAN DAN PENUTUP
Pengumuman
Tim Pendamping menyampaikan pengumuman-pengumuman sejauh dibutuhkan.
Perutusan: AKu Berkah Kanggo Kowe.
Tim Pendamping menyampaikan tugas perutusan kepada para remaja, sebagai berikut:
- Menjadi misionaris di jaman digital: Cerdas dalam menggunakan gadget. Menggunakan Gadget (HP/ Smartphone) menjadi sarana pewartaan.
Doa Penutup
(†): Tanda Salib
Marilah berdoa:
Terimakasih ya Tuhan, Engkau menemani kami dalam pertemuan APP ini. Berkatilah dan sertailah kami di dalam menjalankan niat-niat kami. Semoga kami semakin mampu mewujdukan diri menjadi misionaris kecil-Mu dengan menjadi berkah, membantu siapa saja yang membutuhkan. Demi Kristus Tuhan kami.
Amin
(†): Tanda Salib
Lagu Penutup : Jadilah saksi Kristus (MB 455)
Sesudah dirimu diselamatkan jadilah saksi Kristus
Cahaya hatimu jadi terang jadilah saksi Kristus
Tujuan hidupmu jadi nyata jadilah saksi Kristus
Setelah dirimu kau tinggalkan jadilah saksi Kristus
Kehidupan baru kau dapatkan jadilah saksi Kristus
Api cinta Kristus kau kobarkan jadilah saksi Kristus
Di saat hatimu jadi hampa jadilah saksi Kristus
Tiada hasratmu dalam karya jadilah saksi Kristus
Tiada harapan kan berjuang jadilah saksi Kristus
Dalam memaafkan kawan lawan jadilah saksi Kristus
Dalam menggagahkan persatuan jadilah saksi Kristus
Dalam meluaskan kerja sama jadilah saksi Kristus
Dalam membangunkan nasib rakyat jadilah saksi Kristus
Dalam meningkatkan nasib rakyat jadilah saksi Kristus
Dalam membagikan suluh s’mangat jadilah saksi Kristus