Perkawinan Katolik, Satu untuk Selamanya

Twitter
WhatsApp
Email

Dalam rangka menambah wawasan dan pemahaman prodiakon dalam pelayanan kepada umat, Tim Pelayanan Prodiakon Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung mengundang dua orang perwakilan dari Tim Pelayanan Prodiakon Paroki se-Kevikepan Yogyakarta Timur (19 paroki). Acara yang diadakan hari Minggu (16/10/2022) ini merupakan rangkaian dari pesta nama Santo Yohanes Paulus II, Santo Pelindung Paguyuban Prodiakon Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung.

Acara yang dihadiri 55 orang ini mengambil tema “Q & A Hukum Perkawinan Gereja Katolik : Konvalidasi Perkawinan” dengan narasumber Romo Andrianus  Maradiyo, Pr.

Seperti dijelaskan oleh Romo Maradiyo, perkawinan Katolik itu pada dasarnya berciri satu untuk selamanya dan tak terceraikan, bersifat monogam dan indissolubile. Oleh karena itu, perkawinan Katolik tidak dapat diputus dan atas alasan apapun, selain oleh kematian.

Umat Katolik memandang bahwa pernikahan merupakan sesuatu yang sakral atau suci. Pernikahan dilaksanakan dengan dasar cinta dan kasih tanpa ada paksaan dalam bentuk apapun. Perkawinan Katolik dipandang sebagai lambang persatuan Kristus dengan Gereja-Nya. Di sisi lain, tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Suami istri saling membantu dan melengkapi, agar masing-masing dapat mengembangkan kepribadiannya, membantu dan mencapai kesejahteraan spirituil dan materiil. Suami isteri wajib saling mencintai menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin kepada pasangannya.

Romo juga menjelaskan secara terinci berbagai hal hukum perkawinan Katoilik, seperti : halangan perkawinan dan dispensasinya, konvalidasi perkawinan, pengertian perkawinan campur, perkawinan beda agama, dispensasi Disparitas Cultus, akibat-akibat perkawinan, dan tentang pengesahan perkawinan.

Melalui teladan dan semangat dari Santo Yohanes Paulus II, semoga para anggota prodiakon Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung semakin bersemangat dalam mewartakan Sabda Tuhan melalui cara dan talentanya masing-masing. Seperti dituturkan oleh panitia acara yang juga Sekretaris Tim Pelayanan Prodiakon, Elizabeth Imma Mustikaningrum, semoga anggota prodiakon semakin bersukacita dalam pelayanan dan berbagi kasih bagi sesama.

(Clementine Roesiani)