JUMAT Prapaska 2

Hari pantang

“… Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi pada pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita” (Mat 21: 42b)

Perikop di atas dapat kita maknai sebagai usaha transformasi hidup. Tuhan selalu memandang segala hal itu baik, bahkan sesuatu yang tidak berharga di mata manusia ternyata dapat diubah menjadi berkat. Hidup kita pun senantiasa berharga di mata Tuhan, tetapi kerap kali kita memandang diri kita dengan pesimistis dan rendah diri. Seperti halnya batu yang dibuang menjadi batu penjuru, maka kita pun harus memiliki daya transformasi hidup.

Transformasi hidup adalah perubahan dari dalam diri untuk menjadi pribadi yang semakin baik. Usaha transformasi dapat dianalogikan seperti metamorfosis kupu-kupu. Di awali dari telur, kepompong, ulat hingga menjadi kupu-kupu yang cantik. Begitu pula dengan kehidupan manusia berawal dari bayi sampai dengan dewasa. Proses kehidupan ini tidak selalu berjalan lancar, melainkan ada saat mengalami kejatuhan atau pun keterpurukan hidup. Nah sebagai murid-murid Kristus kita dapat belajar untuk senantiasa mentransformasi diri. Berani berubah, berani bangkit, berani berbenah dan berani menjawab tantangan zaman sebagai usaha transformasi hidup.

Momentum prapaskah menjadi kesempatan bagi kita untuk secara khusus mentransformasi hati kita. Marilah kita setahap demi setahap mengubah hati yang keras, degil, penuh dendam, dan penuh dosa untuk menjadi hati yang penuh belas kasih dan kerahiman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *