Semarang – Sebanyak 12 Orang Muda Katolik (OMK), calon Imam Diosesan Keuskupan Agung Semarang (KAS), menerima jubah dalam acara penjubahan di kapel Seminari Tahun Orientasi Rohani (TOR) Sanjaya Jangli Semarang, Sabtu (31/8/24), dalam sebuah Perayaan Ekaristi konselebrasi yang dipimpin oleh Vikjen KAS, Romo FX Sugiyana, Pr., bersama Rektor Seminari, Romo Yohanes Gunawan, Pr., dan Socius Seminari, Romo M. Kristiyanto, Pr.
Kedua belas calon imam angkatan ke-44 itu adalah Fr. Aaron Angki Reikan Dyanta (Paroki Babadan), Fr. Yohanes Adityo Seno Herdianto (Paroki Banyumanik), Fr. Alfonsus Adrian Yofinanda (Paroki Katedral), Fr. Bonaventura Neil Prasastama (Paroki Salam), Fr. Imanuel Gracius Diego Surya Damara (Paroki Purbowardayan), Fr. Immanuel Luciano Conradinez Rahmanto (Paroki Fatima Magelang), Fr. Marcellinus Ari Christy (Paroki Pringwulung), Fr. Nicholaus Ozkory Damaraharja (Paroki Semarang Indah), Fr. Nicolas Febrian Hartono (Paroki Tanah Mas), Fr. Nuno Periera Aryawida Pradika (Paroki Klepu), Fr. Simplisius Dandy Indra Wijaya (Paroki Ganjuran), dan Fr. Thomas B’tara Dimas Nugrabudhiray Mite (Paroki Karanganyar).
Dalam homili, Romo Vikjen menyatakan bahwa penjubahan ini adalah tahap awal sebuah perjalanan panggilan para frater untuk melangkah mewujudkan diri sebagai calon imam diosesan di Keuskupan Agung Semarang. Harapannya angkatan ini dapat berjalan dalam kesetiaan satu sama lain untuk mewujudkan cita-cita bersama.
“Jubah itu adalah simbol panggilan, simbol identitas, simbol kepemilikaan, simbol kekudusan, dan simbol kesaksian hidup. Semua yang memakainya adalah milik Tuhan. Dan jubah senantiasa dipakai dan melekat setiap waktu terutama di saat-saat suci, seperti liturgi, berdoa, dll.,” ucap Romo Sugiyana.
Usai homili, diselenggarakan acara inti penjubahan. Keduabelas calon imam ini dipanggil satu per satu untuk maju ke depan altar untuk ditanya kesediaan mereka untuk menjalani panggilan, pelayanan, dan setia menjadi pengikut Kristus. Selanjutnya Romo Vikjen mengucapkan doa berkat, memberkati jubah, dan menyerahkan jubah kepada masing-masing calon. Mereka pun berganti busana di Sakristi. Dengan mengenakan jubah, keduabelas frater ini menyanyikan lagu Mars Angkatan ke-44 “Sawutuhing Ati Nresnani Gusti wonten Sadengah Pakaryan” di hadapan seluruh hadirin, seraya mengepalkan tangan kanan di depan dada kiri.
Sementara itu dalam sambutan, Romo Gunawan memberikan ucapan kepada para frater seraya berkata: “Mulai hari ini kalian mempunyai identitas yang komplit, yaitu ‘frater’ dan ‘kaum berjubah’.”
Lanjutnya, dalam pembinaan di Seminari TOR, para frater dituntut memiliki 3 sikap dasar supaya semakin ngimami atau ngramani, yaitu siap sedia, sungguh-sungguh, dan kreatif. “Siap sedia berarti siap sedia dibimbing oleh Tuhan untuk memasuki dinamika baru, rumah baru, teman baru, staf baru, tuntutan baru. Mari kita hidupi habitus baru, kita tinggalkan cara hidup yang tidak sesuai. Para frater juga diajak untuk bersungguh-sungguh dan tidak setengah-setengah dalam formasi ini, mempunyai daya juang tinggi, lan ora gampang sambat.”
Dari sisi usia, para frater angkatan ke-44 ini tergolong unik. Uniknya karena usianya yang variatif. Ada yang baru berusia 19 tahun September ini, namun ada pula yang telah mencapai usia 36 tahun. Meski demikian angkatan ini termasuk angkatan yang solid dan kompak.
Acara penjubahan ini didukung dan dihadiri oleh keluarga dan para sahabat. Tak kurang dari 150 umat menghadirinya. (BD Elwin)
Proses penerimaan jubah kedua belas frater dapat disaksikan melalui channel YouTube Komsos Kevikepan Semarang: