Workshop Online 02: Hasil Produksi yang Konsisten, Efisien, dan Berkembang | Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Kevikepan Semarang

Twitter
WhatsApp
Email
Minggu, 12 Maret 2023 pukul 13.00-15.00 WIB, Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) dan Aksi Puasa Pembangunan (APP) Kevikepan Semarang menyelenggarakan Workshop Online 02 dengan tema “Hasil Produksi Yang Konsisten, Efisien dan Berkembang”, program ini merupakan pelatihan online yang kedua.
Peserta Webinar: Workshop Online 02 “Hasil Produksi Yang Konsisten, Efisien, dan Berkembang”

Minggu, 12 Maret 2023 pukul 13.00-15.00 WIB, Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) dan Aksi Puasa Pembangunan (APP) Kevikepan Semarang menyelenggarakan Workshop Online 02 dengan tema “Hasil Produksi Yang Konsisten, Efisien dan Berkembang”, program ini merupakan pelatihan online yang kedua. Workshop dihadiri oleh 49 peserta, yang terdiri dari para pelaku UMKM di Paroki-paroki se-Kevikepan Semarang dan beberapa pengurus PSE Paroki.

Workshop Online 02 dibuka dengan doa oleh Bapak Irawan selaku tim PSE Kevikepan Semarang, dilanjutkan dengan memperkenalkan narasumber Workshop Online 02, seorang pengusaha muda yang sangat luar biasa, Bapak Ivan Saputra Owner Kedai Beringin dan Tavern Group. Juga diperkenalkan 2 moderator yang mampu membawa workshop lebih menarik, beliau adalah Bapak Aan tim PSE Kevikepan dan Ibu Kristina Ananingsih Dekan Teknologi Pangan Unika Soegijapranata.

Dalam kesempatan ini Bapak Ivan menyampaikan, bahwa kunci untuk bisa menjalankan satu usaha dibutuhkan hasil produk yang konsisten dari waktu ke waktu karena konsumen juga membayarnya konsisten. Dari kata konsisten untuk menghasilkan produk yang konsisten, pertama-tama kita harus menentukan dulu “standard” atau “hasil yang seharusnya”. Standard dibutuhkan managemen untuk mengontrol FnB Departement serta untuk mengukur efisiensi dari kitchen maupun bar.

Dalam pemaparan materi disampaikan bahwa dari KONSISTEN dibagi menjadi 4 faktor:

  1. Standard Recipe
  • Menghasilkan hasil produk yang seragam dan berkualitas dimana semuanya sudah diuji dan dievaluasi secara menyeluruh.
  • Untuk menentukan food cost.
  • Mengurangi kemungkinan untuk error.
  • Dapat menghitung dengan mudah berapa banyak kebutuhan bahan baku yang kita butuhkan untuk produksi, berdasarkan informasi yang tersedia di standard recipe form.
  • Untuk menentukan jumlah dan kualitas bahan yang kita gunakan.
  • Memudahkan supervisi karena ada acuan standard yang jelas.
  • Mengurangi kebingungan karena menggunakan 1 acuan yang sama.
  • Menganalisa pemborosan.
  1. Standard Portion Sized
  • Supaya setiap customer mendapatkan porsi makanan yang sesuai dengan ekspektasi mereka. Customer akan komplain bila mereka mendapatkan makanan yang porsinya lebih sedikit, terlebih apabila harganya tetap sama.
  • Dengan memberikan training kepada para staff untuk menggunakna peralatan serving yang sesuai, kita dapat mempercepat proses dan menghasilkan produk yang presisi. Contoh: scoop, ladle, measuring cup, dll.
  • Sangat penting untuk memantau standard portion size, supaya kita dapat menjaga food cost yang benar dan menghindari kehabisan ataupun kelebihan bahan makanan yang akan berpengaruh terhadap profit kita.
  1. Purchasing

Adalah proses untuk mendapatkan bahan baku yang benar dan sesuai dengan SPS (Standard Purchase Spesification) meliputi kualitas, jumlah, dan harga. Purchasing membuat kontrak dengan supplier untuk memastikan semua barang yang terkirim memenuhi standard SPS, dan memastikan bahan baku terkirim ke departemen  yang memesan sesuai dengan purchase order, serta terakhir memfollow up ke user apakah barang yang telah terkirim sudah sesuai dengan standard yang disepakati.

  1. Storing Control

Storekeeper atau Chefs bertanggung jawab atas storing system yang ada.  Kondisi penyimpanan dan prosedur penyimpanan yang buruk akan sangat mempengaruhi kualitas produksi makanan atau minuman. Contoh: temperatur pendingin, sistem FIFO adalah hal-hal yang bisa mempengaruhi kualitas bahan baku.

Dari EFISIEN dibagi menjadi 3 faktor: Cepat, Tepat dan Hemat.

Untuk menghasilkan produk yang efisien, kita harus mengukur pemborosan apa saja yang sudah terjadi saat ini, ada 2 macam pemborosan yang bisa kita identifikasi:

  1. Pemborosan Waktu
  2. Pemborosan Biaya

Untuk mengetahui apa saja yang bisa kita efisienkan kita bisa mulai dengan memetakan end to end prosesnya.

Selain itu ada tiga hal yang memicu perkembangan dalam usaha:

  • Managemen: untuk bisa berkembang yang pertama bisnis harus profitable. Untuk mempunyai bisnis yang profitable kita membutuhkan tim yang bisa saling mensupport satu divisi ke divisi lainnya. Untuk bisa membentuk tim yang solid kita membutuhkan managemen yang baik.
  • Kompetisi: kompetisi bisa membentuk kita berkembang lebih cepat atau mati lebih cepat.
  • Jalan-jalan: dengan banyaknya kita melihat hal-hal baru akan membuka wawasan kita terhadap ide baru, untuk terus berkarya dan berkembang membuat sebuah inovasi baru.

Dalam penutup pemaparan materi, disampaikan pula oleh narasumber bahwa, jika kita sudah yakin apa yang kita lakukan dan kita komitmen pelan-pelan, prosesnya akan terlihat. Bisnis yang baik yang bisa mengikuti perkembangan jaman. Konsistensi, efisien dan berkembang merupakan alur yang saling mensupport satu sama lain.  Jika mau berkembang harus memiliki konsistensi.

Acara Workshop Online 02 dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, para peserta pun antusias untuk bertanya kepada narasumber, beragam pertanyaan dilontarkan oleh para Pelaku UMKM, baik tentang standard pemakaian bahan, bagaimana cara memastikan standard kerja yang diberikan dilaksanakan, bagaimana kita menyikapi bila ada komplain dan bagaimana perbaikannya, selain itu juga ditanyakan bagaimana cara menjaga resep agar tidak ditiru karyawan dan bagaimana cara untuk kembali memulai lagi usaha setelah pandemi. Tidak ketinggalan, Romo Bowo selaku Ketua Komisi PSE-APP Kevikepan Semarang pun juga mengajukan pertanyaan tentang apakah ada standard ukuran, sehingga rasa suatu menu itu bisa diterima oleh semua orang dengan standart rasa yang berbeda. Standart kembali ke tangan kita yang punya usaha. Kunci dari sebuah usaha yang sukses adalah rasa harus bisa diterima oleh target market kita. Kita selaku pemilik usaha harus bisa mendefinisikan enak dalam usaha kita.

Setelah sesi tanya jawab Pak Aan selaku Moderator menyampaikan bahwa, kompetisi menjadi pemicu untuk menjadi lebih baik lagi. Ada 8 Unique Selling Proposition (USP) yang  bisa kita pilih (fungsi produk, harga, service, quality, daerah, exclusive, proses dan bahan), salah satu USP itu bisa kita dengungkan dalam tagline, ini menjadi salah satu upaya kita untuk bersaing.

Semoga apa yang dilakukan PSE Kevikepan membantu menggugah kembali, berupaya untuk bangkit akibat dampak dari pandemi dengan kita berkolaborasi semoga bisa saling membantu, dengan bergabung melalui platform segayub dan semoga bisa menambah semangat.  Aplikasi yang coba sinergikan. Platform menjadi upaya membantu Pelaku UMKM menaikan omset. Langkah yang solutif menambah produk yang dijual. Cara menaikkan jumlah barang yang akan kita jual. Segayup memperluas jangkauan pemasaran, dimana orang dari manapun bisa memesan barang. Suatu hal yang solutif bagi teman-teman UMKM.

Dalam penutup Romo Bowo menyampaikan ajakan untuk tetap semangat, rejeki tidak akan tertukar dan semua orang sudah punya takarannya. Semoga yang disini sudah masuk Platform Segayub, bagaimanapun platform yang kita bangun tidak bisa lepas dari hadirnya peran Pelaku UMKM. Mari kita besarkan bersama, untuk UMKM merupakan solusi yang masuk akal. Beragam fitur yang menarik, saat sosialisasi khusus Segayup akan dijelaskan. Harapannya dari UMKM yang sudah mendengarkan dapat semakin bersemangat dalam mengembangkan usahanya. (Romo Bowo, Pr.)

Workshop online ini dapat disimak kembali melalui tautan berikut: