Dalam pedoman pastoral keluarga Itinerari Catecumenali Per La Vita Matrimoniale (Roma, 2022), Paus Fransiskus melalui Dikasteri untuk Awam, Keluarga, dan Kehidupan menekankan betapa pentingnya pendampingan bagi pasangan suami istri (pasutri) yang sedang mengalami krisis perkawinan. Untuk mencegah situasi krisis semakin memburuk hingga tidak dapat diselamatkan, Paus Fransiskus menghimbau paroki atau komunitas hendaknya memberikan pelayanan pastoral untuk merawat mereka yang mengalami kesulitan bahkan kehancuran relasi perkawinan.
Selama ini pasutri yang tengah dalam situasi krisis perkawinan tidak tahu kemana mereka harus pergi. Syukur bahwa beberapa dari mereka langsung minta bimbingan Romo di parokinya. Namun dalam mengatasi persoalan rumah tangga, pasutri yang mengalami krisis tersebut kerap kali tidak hanya membutuhkan konseling, pelayanan doa dan sakramental dari Imam melainkan juga membutuhkan “teman seperjalanan” sesama pasutri. Dalam hal ini, Paus Fransiskus dalam Amoris Laetitia juga menyatakan bahwa “Keluarga Kristiani, oleh rahmat Sakramen Perkawinan, merupakan pelaku utama reksa pastoral keluarga, terutama dengan memberikan kesaksian penuh sukacita sebagai orang-orang yang menikah dan berkeluarga, Gereja rumah tangga.” (AL 200).
Melihat kebutuhan pastoral keluarga tersebut, Komisi Keluarga (Komkel) Kevikepan Semarang sudah membuka layanan konseling keluarga Family Care Center (FCC) di Wisma Driyarkara Semarang. Agar layanan serupa bisa semakin dekat dijangkau oleh pasutri yang membutuhkan pertolongan di setiap paroki, maka Komkel Kevikepan Semarang menyelenggarakan Workshop Accessor Family Care Center Paroki pada hari Sabtu dan Minggu 25 – 26 Maret 2023 bertempat di Rumah Retret Syalom, Bandungan.
Pelatihan ini dihadiri oleh 99 wakil Paroki se-Kevikepan Semarang, dan menghadirkan 3 narasumber, yaitu Romo Silvester Susianto Budi, MSF (Romo Piter), yang memberikan materi terkait Perkawinan Katolik, Ibu Ignasia Epifani, MPsi, yang memberikan materi Teknik Dasar Konseling, dan Romo Giovanni Mahendra Christi, MSF selaku Ketua Komkel Kevikepan Semarang yang memberikan materi Konseling Pastoral Keluarga Katolik. Dalam acara tersebut, peserta juga mempraktikkan bagaimana menjadi assessor dalam kegiatan role play yang dilakukan diantara mereka dengan kasus yang sudah disiapkan oleh panitia.
Pada hari Minggu pagi, peserta diajak untuk melakukan kegiatan yang bersifat fun dengan permainan yang terkait dengan materi yang diberikan. Kemudian kegiatan workshop diakhiri dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh Romo Ivan dan Romo Piter. (epi)