Umat Katolik Dipanggil Membangun NKRI

Twitter
WhatsApp
Email
Suasana hari studi DkP KAS pada hari Selasa, 11 Juni 2019 (foto: dok.pri)

 

Bapak Yulius Kardinal Darmaatmadja SJ bersama Dr. Tukiman Taruno menjadi pembicara dalam Hari Studi Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang pada hari Selasa, 11 Juni 2019 di Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan. Topik utama yang dibicarakan adalah Umat Katolik dipanggil membangun NKRI. Bagaimana dalam terang iman Katolik, umat mengamalkan Pancasila untuk menggapai damai sejahtera?

Dalam paparannya, Bapak Kardinal menyampaikan bahwa Pancasila akan sakti hanya kalau seluruh warga negara yang sekarang mewarisi rumusan Pancasila juga mewarisi semangat yang sama, seperti yang dimiliki para pendiri bangsa; yaitu semangat dan niat yang tulus dan murni, hanya berjuang untuk membangun masyarakat dan bangsa Indonesia agar tercapai cita-citanya yaitu: hidup bersama sebagai saudara (sila 2 dan 3) dalam keadaan damai dan sejahtera yang merata (sila 5), menjunjung tinggi agama-agama dan kepercayaan apapun (sila 1). Dengan demikian hidup akan semakin berkualitas, melaksanakan semangat gotong royong. Maka Pancasila tidak hanya merupakan acuan dasar untuk mencapai kesejahteraan, tetapi juga merupakan acuan bagi pertobatan hati dan budi.

 

Pancasila merupakan acuan bagi umat Katolik dalam usaha mengembangkan keutamaan hidup, lebih-lebih dalam hidup bersama sebagai warga negara. Pancasila adalah ideologi bangsa yang mulia karena menjunjung tinggi Allah dan martabat manusia, bersemangat kasih persaudaraan dan gotong royong, dan ingin sejahtera bersama-sama di dunia dan akhirat, sesuai tujuan manusia diciptakan.

Pada bagian akhir, Bapak Kardinal mengajak seluruh umat untuk menggaungkan dan menghidupi semangat: Aku Katolik Indonesia, Aku Pancasila. “Marilah kita kawal bangsa dan negara ini dengan mengamalkan Pancasila dalam terang iman Katolik,” tegas Bapak Kardinal.