Workshop Jurnalistik dan Fotografi Kevikepan Yogyakarta Timur
Pada Pekan Paskah ke-7 (Sabtu-Minggu, 11-12/5), Gereja Universal merayakan Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-58 dengan tema “Kecerdasan Artifisial dan Kebijaksanaan Hati: Menuju Komunikasi yang sungguh Manusiawi”. Bersamaan dengan hari raya tersebut, Komisi Komunikasi Sosial (KOMSOS) Kevikepan Yogyakarta Timur mengadakan acara workshop jurnalistik dan fotografi dengan tema “Tumbuh dalam Jurnalistik untuk Bersaksi Mewartakan Injil” di Pondok Selogiri, Gunungkidul, D.I. Yogyakarta.
Workshop yang dihadiri oleh 38 peserta ini terdiri dari 11 paroki, yaitu Paroki Pangkalan, Paroki Wonosari, Paroki Kota Baru, Paroki Jetis, Paroki Kumetiran, Paroki Kelor, Paroki Bandung, Paroki Nandan, Paroki Babarsari, Paroki Kalasan, dan Paroki Pringwulung. Para peserta terlihat antusias mengikuti workshop tersebut dengan bukti karya-karya yang mereka tampilkan untuk dibahas bersama.
Antusiasme para peserta workshop jurnalistik dan fotografi se-kevikepan Yogyakarta Timur ini didukung pula oleh narasumber yang menekuni bidang jurnalistik dan fotografi yaitu Andreas Fitri dan A.A Kunto. Andreas Fitri atau sering disapa dengan Mas Andre-red adalah seorang fotografer kantor berita Antara dan ketua PFI (Pewarta Foto Indonesia Yogyakarta). Sementara, A.A Kunto adalah coach writer, dosen menulis tamu UGM, guru menulis Mangunan, dan wartawan. Acara ini juga didukung dan dihadiri oleh Antonius Adi Prabowo, seorang Wartawan Katolik Jogja (Wakijo) dari Paroki Warak, yang membantu menyampaikan materi fotografi.
Acara dipandu langsung oleh tim KOMSOS Rayon Gunungkidul. Pertemuan ini adalah pertemuan antar KOMSOS paroki dengan tujuan untuk mengenalkan teknik-teknik fotografi dan jurnalistik bagi anggota KOMSOS yang sebagian besar merupakan anggota KOMSOS baru. Workshop hari pertama diawali dengan sambutan dari Bapak Agustinus Suseno yang merupakan anggota KOMSOS Kevikepan Yogyakarta Timur. Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi fotografi. Materi disampaikan oleh Andreas Fitri. Materi yang disampaikan meliputi: EDFAT dalam fotografi, fotografi dan nilai kejujuran, komposisi fotografi, dan foto jurnalistik humanis. Materi selanjutnya adalah materi jurnalistik yang dipandu oleh A.A Kunto. Materi yang disampaikan meliputi: pentingnya jurnalistik, tips jurnalistik, pentingnya kode etik, dan modal dasar seorang jurnalis. Narasumber memberikan tugas bagi peserta untuk membuat karya berupa foto dan caption. Bagi karya terbaik akan mendapatkan doorprize.
Workshop hari pertama berjalan dengan lancar. Peserta antusias untuk mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Selain itu, materi yang diberikan oleh narasumber memberikan pengetahuan baru bagi para peserta workshop. “Workshop hari pertama sangat menarik, saya mendapatkan ilmu mengenai fotografi dan jurnalistik yang dapat saya terapkan untuk perkembangan KOMSOS di paroki saya,” kata Bernad seorang anggota KOMSOS dari Paroki Kelor.
Workshop hari kedua dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah pengerjaan tugas untuk membuat karya fotografi dan caption. Peserta diperbolehkan untuk memotret di area Gua Maria Tritis dan area Pondok Selogiri. Sesi kedua adalah pembahasan karya bersama dengan kedua narasumber. Dari banyaknya karya yang dikumpulkan, narasumber memilih 6 karya terbaik dari peserta. Enam karya terbaik berupa tiga karya fotografi dan 3 karya jurnalistik.
Workshop diakhiri dengan perayaan Ekaristi peringatan hari komunikasi sosial dunia ke-58 yang dipimpin oleh Romo Agustinus Erfan Sanjaya Simamora, Pr. Dalam homilinya, Romo menyampaikan pentingnya komunikasi dengan hati dan harus berani untuk bergerak. Setelah perayaan Ekaristi, terdapat sesi foto bersama untuk mengenang acara workshop jurnalistik dan fotografi KOMSOS se-kevikepan Yogyakarta Timur.
Penulis :
1. Galuh Wuryaningtyas
2. Bernadeta Ariani
3. Yulius Agung
Fotografer :
1. Laurensius Dandi
2. Benediktus Arya
Editor : Romo Agustinus Erfan Sanjaya Simamora, Pr