Kerjasama dengan IKHRAR Semarang, pada hari Senin 24 Mei 2021, pk. 17.00-19.15 Kevikepan menyapa komunitas-komunitas para Suster dan Bruder di kevikepan semarang. Perjumpaan diselenggarakan secara online lewat zoom meeting, mengingat perjumpaan langsung belum memungkinkan akibat pandemi Pandemi Covid 19. Perjumpaan ini diikuti oleh 72 partisipan dari semua komunitas yang ada di Kevikepan Semarang. Namun banyak di antara partisipan itu isinya adalah seluruh anggota komunitas. Karena itu kalau dihitung jumlahnya bisa sekitar 200 orang.
Di awal perjumpaan, Rm Vikep Semarang, Rm Fx. Sugiyana Pr menyampaikan tugas dan tanggung jawab Vikep di wilayah kevikepannya. Vikep menjadi perwakilan kehadiran Uskup di wilayah kevikepan, menjadi ordinaris wilayah dan menjadi promosi dan pengembang pastoral. Sebagai ordinaris wilayah, vikep memiliki tanggung jawab untuk mengadakan kunjungan kanonis ke komunitas-komunitas religius dan lembaga-lembaga gereja di wilayah kevikepannya. Perjumpaan via zoom ini menjadi bagian dari kunjungan kanonis di masa pandemi. Dalam sharingnya para Suster dan Bruder mengakui bahwa pandemi memberi dampak yang sangat terasa pada komunitas, terutama pada karya-karya mereka. Masalah kesehatan, finansial dan dinamika karyanya sangat terasa. Namun kondisi itu tidak mengurangi rasa belarasa mereka. Kepedulian dan solidaritas pada yang membutuhkan tetap menjadi prioritas pelayanan mereka.
Setelah sharing Vikep menjelaskan Arah Dasar KAS 2021-2025 dan mengajak para Suster dan Bruder baik dalam komunitas maupun dalam karya-karyanya untuk mengimplementasikan prioritas-prioritas garapan Arah Dasar KAS. Dalam komunitas, suster bruder diharapkan menghidupi tema Ardas: Tinggal dalam Kristus dan Berbuah. Tinggal dalam Kristus berarti bersatu dengan-Nya, belajar pada-Nya dan membangun keserupaan hidup dan perutusan dengan Kristus. Sedangkan dalam karyanya, para Suster dan Bruder bisa mengimplementasikan garapan Ardas. Dalam diskusi dan pendalaman, ada keinginan besar untuk mengembangkan di sekolah-sekolah yang mereka kelola semangat kekatolikan dan kebangsaan anak didik.