22 November 2022 di Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan telah terselenggara Temu Pastoral 2022 Kevikepan Yogyakarta Timur dan pada tanggal 23 November 2022 Temu Pastoral 2022 untuk Kevikepan Yogyakarta Barat. Pertemuan ini dihadiri oleh 148 (Kevikepan Yogyakarta Timur) dan 212 (Kevikepan Yogyakarta Barat) yang terdiri dari perwakilan paroki, komisi, komunitas, biarawan-biarawati, dan ormas. Dalam Temu Pastoral 2022 ini, peserta membahas fokus utama yaitu kesadaran politik menyongsong tahun elektoral. Tema fokus tersebut tetap dalam satu rangkaian tema besar Temu Pastoral 2022 Keuskupan Agung Semarang yaitu ‘Tinggal dalam Kristus dan Berbuah: Bersatu dan Bersinergi demi Indonesia Damai’.
Romo Andrianus Maradiyo, Pr sebagai Romo Vikaris Episkopal Kevikepan Yogyakarta Timur mengungkapkan tema politik diangkat untuk mempersiapkan tahun electoral. Dan topik politik ini penting menjadi bekal bagi umat dalam menghadapi pemilu 2024. Romo Maradiyo menambahkan betapa pentingnya anak muda terlibat dalam pemilu supaya dapat terwujud pemilu yang damai.
Romo Alphonsus Rodriquest Yudono Suwondo, Pr sebagai Vikaris Episkopal Yogyakarta Barat menambahkan tema kebangsaan yang diusung oleh Kevikepan Yogyakarta Barat ini dirasa sangat strategis, karena tidak hanya politik saja namun juga tema kebangsaan. Tema fokus ini akan menyentuh banyak pihak termasuk keluarga, remaja, dan anak-anak. Tema kebangsaan tentunya akan membawa gerak sinergis dengan kevikepan-kevikepan lain.
Temu Pastoral 2022 diawali dengan pemaparan materi dari Vikaris Jendral Keuskupan Agung Semarang, Romo Yohanes Rasul Edi Purwanto, Pr. Romo Edi mengingatkan kepada seluruh peserta betapa pentingnya masing-masing Kevikepan menentukan topik fokus dalam Temu Pastoral, karena hal tersebut disesuaikan dengan kondisi konkrit di masing-masing kevikepan. Romo Edi juga menambahkan para peserta baik paroki, komunitas, dan komisi membuat programasi yang sesuai dengan fokus bidang garapan sesuai dengan RIKAS. Pada tahun 2023 fokus pada terwujudnya Indonesia damai sebagai prasyarat bagi terlaksananya pemilu serentak 2024 yang demokratis dan bermartabat.
Pada Temu Pastoral 2022 kali ini, telah hadir Bapak Dr. Gabriel Lele, SIP, M.Si yang membawakan topik ‘Politik Kristiani di Tengah Turbulensi Kebangsaan’. Dalam pemaparan ini, beliau memberikan beragam materi yang dapat digunakan paroki dalam menyusun langkah startegis dalam programasi terkait fokus yang telah ditentukan. Dua hal yang menjadi highlight pemaparan beliau adalah antisipasi tahun politik 2024 dan antisipasi turbulensi ekonomi global. Para peserta diharapkan mampu menggerakkan kaum muda sebagai jantung politik dan memberikan contoh-contoh sederhana praktik politik dalam keseharian. Dalam segi ekonomi, Bapak Gabriel Lele menegaskan perlunya memperkuat kemandirian ekonomi umat dan pentingnya Gereja mampu membuat rencana strategis yang antisipasif dan visioner. Di akhir pemaparannya, beliau menambahkan supaya dalam berpolitik hendaknya tetap mengedepankan prinsip-prinsip etis.
Para peserta sangat antusias mengikuti Temu Pastoral 2022. Setelah mendapatkan materi yang berbobot dari narasumber, para peserta dikumpulkan dalam kelompok sesuai rayon untuk berdiskusi bersama. Peserta dari Kevikepan Yogyakarta Timur berdiskusi dengan topik apa saja yang sudah dilakukan dan bagaimana rencana kedepan berkaitan dengan kolaborasi kebangsaan. Sedangkan peserta dari Kevikepan Yogyakarta Barat berdiskusi untuk membuat rencana program strategis untuk tahun 2023.
Di akhir sesi, Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko membagikan hasil sidang para uskup se-Asia dan sidang sinodal Uskup Konferensi Wali Gereja Indonesia. Dalam kesempatan ini, Mgr. Rubi sharing apa saja tantangan Gereja saat ini dan menekankan para peserta untuk lebih peka dan peduli terhadap kondisi sosial masyarakat sekitar.
Berkah Dalem