Disampaikan pada hari Sabtu/Minggu, 15/16 Juli 2017
Para Rama, Bruder, Suster, Frater dan Saudara-saudari, seluruh umat katolik di Keuskupan Agung Semarang yang terkasih. Berkah Dalem.
Bagaimana kabar Anda? Semoga selalu dalam keadaan sukacita dan berpengharapan.
Pada tanggal 2 sampai dengan 6 Agustus 2017 nanti, kita akan menjadi tuan rumah untuk peristiwa besar dan bersejarah, yaitu AYD atau “Asian Youth Day” ke-tujuh (Hari Orang Muda Asia Ke-7). Sebelumnya, yakni tanggal 30 Juli sampai dengan 2 Agustus 2017, para peserta AYD akan live in atau tinggal bersama umat di 11 keuskupan di Indonesia. Setelah AYD, yaitu tanggal 6-9 Agustus 2017, para pembina orang muda Asia masih akan melanjutkan pertemuan di Pusat Pastoral Sajaya Muntilan.
Dalam rangka menyambut AYD ke-7 ini, paroki-paroki, kampus-kampus, dan komunitas-komunitas, sudah menggelar estafet salib AYD dan menggerakkan umat dengan berbagai kegiatan. Sekarang, tibalah saat puncak, yaitu berkumpulnya 2000 (dua ribu) orang muda Katolik di Keuskupan Agung Semarang, khususnya di kota Yogyakarta. Mereka berasal dari 19 negara se-Asia, termasuk Indonesia. Akan hadir pula para Uskup dari negara-negara Asia, termasuk para Uskup seluruh Indonesia.
Menghadapi peristiwa tersebut, selain mempersiapkan diri menjadi tuan rumah yang baik, kita juga menyadari betapa Tuhan mencintai dan memiliki rencana yang indah. Kita dipercaya menjadi tuan rumah “Asian Youth Day” ketujuh, tepat setelah kita mencanangkan “Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang 2016-2035”. Kenyataan ini membuat kita merenung sejenak. Mengapa Tuhan mempercayakan AYD ke-7 ini kepada kita? Salah satu jawabannya ialah, bahwa Tuhan ingin kita melaksanakan RIKAS 2016-2035 dengan lebih serius, yaitu dengan lebih memberikan kepercayaan kepada orang muda, sebagai generasi pengemban tanggung jawab perkembangan Gereja.
Dalam pemikiran seperti ini, “Asian Youth Day” ketujuh menjadi anugerah yang besar bagi Gereja Keuskupan Agung Semarang. Dengan “Asian Youth Day” ketujuh ini, Tuhan mau menyemangati kita agar menjadi Gereja yang bermasa depan cerah. Mau tidak mau, sebagai ungkapan syukur atas masa depan yang cerah itu, kita mesti menaruh kepercayaan besar kepada generasi muda. Kita mempersiapkan orang-orang muda ini mulai sekarang, agar mereka mengalami pembinaan yang berjenjang dan berkelanjutan sehingga mereka bergembira untuk menyambut estafet tanggungjawab perutusan.
Sebagaimana Injil hari ini, kita hendaknya menjadi tanah yang subur bagi pertumbuhan Gereja dengan cara membina generasi muda. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengajak para imam dan para orang tua pengemban tanggungjawab Gereja, agar bekerja sama dengan orang-orang muda. Bersama orang muda, kita kembangkan aneka bentuk perutusan yang sesuai dengan amanat RIKAS demi terwujudnya masyarakat yang memiliki budaya kasih. Hal ini cocok sekali dengan tema AYD ke-7: “Joyful Asian Youth! Living the Gospel in Multicultural Asia” (Orang muda Asia yang penuh sukacita menghidupi Injil di Asia yang memiliki aneka budaya). Suka cita Injil hendaknya mengobarkan hati dan budi kita, agar kita lebih mengasihi budaya dan pergaulan kita di tengah masyarakat yang majemuk ini.
Akhirnya saya mengajak para Rama, Bruder, Suster, Frater dan Saudara-saudari, seluruh umat katolik di Keuskupan Agung Semarang, untuk mendoakan dan mendukung sepenuhnya “Asian Youth Day” ketujuh, dengan antara lain berpartisipasi dalam Misa Akbar AYD pada tanggal 6 Agustus 2017 di Lapangan Adisucipto Yogyakarta. Semoga AYD ke-7 ini menjadi bagian dari rencana Tuhan yang indah bagi keuskupan kita. Mari bersemangat dan bersuka cita, karena Tuhan mengasihi kita. Berkah Dalem.
Semarang, 7 Juli 2017
† Robertus Rubiyatmoko
Uskup Keuskupan Agung Semarang