Temu Pastoral Keuskupan Agung Semarang, memasuki hari yang ketiga 22 November 2023. Kali ini giliran Kevikepan Yogyakarta Barat yang melakukan pertemuan dan bertempat di Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan (PPSM). Romo Vikep Yogyakarta Barat, AR. Yudono Suwondo Pr. Mengungkapkan bahwa peserta yang hadir sebanyak 211 orang, yang terdiri dari para Imam dan segenap dewan pastoral paroki dari berbagi sudut kevikepan Yogyakarta barat.
Dinamika TePas kali ini diisi dengan nuansa yang hampir sama dengan TePas di Kevikepan lain. (Baca: Kevikepan Surakarta: https://kas.or.id/katekese-ujung-tombak-formatio-iman-berjenjang-berkelanjutan-viva-explicita-operosa/ dan Kevikepan Semarang: https://kas.or.id/pastoral-based-on-person-langkah-kevikepan-semarang-membentuk-gereja-menjadi-komunitas-yang-hangat-bagi-umat/ )
Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan MARS Keuskupan Agung Semarang, Romo Heribertus Suprihadi, Pr., mewakili tim Kevikepan Yogyakarta Barat menyampaikan hasil olah data DARI survey tentang pelaksanaan FIB di paroki-paroki. Berbagai data yang muncul dapat menjadi pertimbangan untuk paroki-paroki dalam menentukan langkah pastoral di tahun 2024. Selanjutnya kegiatan diisi dnegan materi dari Romo Vikaris Jendral Keuskupan Agung Semarang, YR. Edy Purwanto, Pr. Membuka dinamika TePas dengan memberikan dua paparan, yaitu tentang Fokus Pastoral Keuskupan Agung Semarang 2024 yaitu Formatio Iman Berjenjang dan Berkelanjutan. Selain itu Romo Vikjend juga mengingatkan para peserta TePas dengan memaparkan resume Pra-TePas 2023 yang sudah dilaksanakan secara online. Romo Vijkend melanjutkan bahwa setiap kevikepan punya ke-khasan masing-masing, tidak hanya dalam hal permasalahan tetapi juga kekuatan dan peluangnya, begitu juga dengan Kevikepan Yogyakarta barat, oleh karena itu tim pelayanan yang berkarakter harus terus dijaga. Seperti di dua kevikepan sebelumnya Romo Vijken juga memaparkan delapan karakteristik tim pelayanan yang baik.
Dalam kegiatan selanjutnya para peserta mendapatkan input dari Gembala Keuskupan Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko. Bapak Uskup menyampaikan materi tentang FIBB dan “oleh-oleh” dari sidang KWI yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Bapak Uskup berharap bahwa segenap pelaksana pastoral di Kevikepan Yogyakarta Barat, semangat untuk bekerja keras dan berkomitmen untuk menjalankan amanah FIBB dan kewajiban segenap umat Katolik untuk turut dalam PEMILU 2024. Dalam Sesi yang di moderatori oleh Rm. Dr. S. Gitowiratmo, Pr ini, peserta sangat antusias dalam sesi tanya jawab dan pendalaman dengan bapak Uskup. Setelah materi Bapak Uskup, dinamika selanjutnya dalam TePas Kveikepan Yogyakarta Barat ini adalah diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok peserta dibagi ke dalam Kelompok Pastor/ Vikaris Parokial, Kelompok wakil ketua dewan harian paroki, bidang pewartaan dan evangelisasi, komunitas biarawan-biarawati, dan Ketua dan anggota tim pelayanan paroki dan stasi. Diskusi kelompok terjadi dalam suasana hangat namun tetap serius.
Setelah istirahat makan siang, para peserta diajak untuk merilekskan diri bersama tim dari komisi kepemudaan. Para peserta diajak untuk bermain game dan melakukan gerak dan lagu. Dalam kegiatan selanjutnya Romo Yoseph Nugroho Tri Kusumantono Pr. Selaku LITBANG Kevikepan Yogyakarta Barat. Menyampaikan paparan tentang fokus FIBB. Romo Nugroho menyampaikan bahwa notulensi hasil diskusi kelompok akan diolah, agar dapat menemukan bentuk terbaik dalam prakteknya dalam berbagai program kevikepan. Romo Nugroho mengingatkan bahwa segala bentuk pelaksanaan harus didasari dengan semangat Kevikepan Yogyakarta Barat yaitu Gemati (Penuh kasih sayang), Open (Peduli), dan Ngopeni (Merawat/memelihara). Hal ini tentu saja untuk mendukung motto Bapak Uskup yaitu mencari dan menyelamatkan, sehingga FIBB pada akhirnya menjadi jalan untuk menghasilkan bentara peradaban kasih di Wilayah Kevikepan Yogyakarta Barat.
Romo Vikep Yogyakarta Barat, AR. Yudono Suwondo Pr. Mengisi sesi terakhir dalam TePas kali ini dengan menyampaikan rencana tindak lanjut dan agenda besar Kevikepan Yogyakarta barat. Romo Vikep membaginya dengan sebagai berikut: Lima Usulan FIBB, 10 Arahan Paroki, Empat Arahan Komisi, Empat Garapan Kevikepan, dan 4 Agenda Besar 2024 penanda proses FIBB. Romo Vikep juga tidak lupa mengapresiasi segenap pelaku pastoral di Kevikepan Yogyakarta Barat yang sangat gigih, ramah penuh sukacita, dan tahan banting. Romo Vikep menutup dengan mengingatkan bahwa berjalannya semua program memerlukan pelaku yang happy, commited dan professional dan ada cinta untuk gereja. Para pelayan harus memiliki spirit menciptakan gereja yang bahagia di paroki masing masing.
Berkah Dalem