Sapaan Peneguhan dan Doa bagi yang sakit dan Terpapar Covid

Twitter
WhatsApp
Email

Di tengah pandemi yang mendera dan kenaikan angka penularan Covid yang semakin meningkat, membuat banyak umat di Kevikepan Semarang yang terpapar Covid 19. Bahkan, ada banyak umat Katolik yang harus isolasi mandiri, dirawat di Rumah Sakit atau hingga meninggal dunia. Pada Hari Minggu, 27 Juni 2021, Pukul 10.00-12.00 WIB, Kevikepan Semarang bersama Tim Psikologi Kevikepan melakukan upaya sapaan dan peneguhan melalui doa bersama bagi mereka yang sakit dan terpapar Covid dengan menggunakan media Zoom Meeting.

Dalam kesempatan tersebut, terjaring kurang lebih 230an akun zoom yang tergabung. Hampir sebagian besar peserta yang  mengikuti masih ada yang terbaring di instalasi kesehatan dan melakukan isolasi mandiri di kediamannya. Bagi para peserta, khususnya yang sakit dan terpapar Covid, acara tersebut menjadi peneguhan dan penguat untuk semakin berpengharapan di tengah pandemi yang mendera ini.

Suasana Zoom Meeting bersama para penyitas Covid dan umat yang sedang menjalani Isolasi mandiri

Disamping berbagi pengalaman dari para penyitas Covid, Ibu Annastasia Ediati, S.Psi., M.Sc., Ph.D selaku Koordinator Tim Psikologi Kevikepan juga mengajak peserta untuk semakin berpengharapan di tengah sakit yang mendera ini. Beliau mengajak senantiasa berpikir positif dan melihat makna dibalik peristiwa hidup. Di akhir proses pertemuan, peserta diajak oleh Rm. F.X. Sugiyana, Pr selaku Vikep Semarang untuk saling mendoakan dan berdoa bersama.

Peserta berharap, kegiatan media Zoom Meeting seperti ini, dapat menjadi oase kerinduan bagi umat untuk saling memperkuat iman dan motivasi hidup. Di tengah pandemi yang mendera ini, diharapkan Gereja Katolik semakin hadir melalui berpastoral online yang sangat dibutuhkan umat karena jaga jarak dan pembatasan sosial. Maka, Tim Psikologi Kevikepan akan berupaya melakukan konsolidasi dan kerjasama dengan berbagai pihak, agar ada upaya pastoral dan bentuk-bentuk pendampingan serta pemulihan atas situasi berat pandemi Covid ini.