Gereja tidak melihat orang muda hanya sebagai sekelompok orang dari tahapan usia tertentu. Pandangan ini tampak dalam buku pedoman formasi OMK ini. OMK KAS adalah warga masyarakat masa kini yang – bersama-sama di dalam paguyuban umat beriman KAS – berusaha mewujudkan peradaban kasih seturut visi RIKAS 2016-2035. Kemurahan Allah berupa OMK dalam segala situasinya turut mempersiapkan masa depan Gereja KAS. OMK masa kini akan menjadi pemegang peran-peran utama pada tahun 2035 dan seterusnya. Keyakinan ini beralasan karena:

  1. OMK adalah anak Allah di tengah dunia yang perkembangannya dinamis
  2. OMK adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, pemimpin bagi orang-orang sekitarnya, dan pemimpin perkembangan masyarakat
  3. OMK dianugerahi talenta dan potensi yang unik; serta dalam kerangka itu
  4. Seluruh program formasi adalah sarana dan jalan terpilih lewat mana OMK melahirkan dirinya dengan talenta dan potensi yang semakin aktual dan eksplisit; sementara, formator adalah teman seperjalanan OMK dalam proses melahirkan diri tersebut.

Kaum muda punya modal waktu. Perubahan dan perbaikan besar-besaran memerlukan waktu bila mau mengakar-mendalam. Tidak pernah ada perubahan total yang berjalan mendadak dan lewat jalan pintas. Nah, dalam hal ini, generasi muda masih punya waktu. Seiring dengan hal tersebut, ketergantungan pada orang muda ini rupa-rupanya tergantung pula pada “bagaimana OMK dipahami” dan “bagaimana pendampingan formasi OMK dijalankan di dalam Gereja”. Dalam kerangka RIKAS, arah kehidupan menggereja OMK diyakini terbangun dalam dua segi yang saling melengkapi dan tidak terpisahkan, yaitu: semakin mengalami kegembiraan sebagai murid-murid Yesus Kristus (formasi iman) serta semakin menghadirkan kemurahan hati Gereja di tengah berbagai problematika kehidupan (formasi keterlibatan dalam mewujudkan keadilan dan keutuhan alam ciptaan).