Sejarah Kelahiran                                                                                                                                                                                                                                                                       

            Tersedianya imam tidak hanya menjadi tanggung jawab uskup namun merupakan tanggung jawab seluruh umat beriman. Gagasan inilah yang  mendorong beberapa orang tua terpanggil ingin mendirikan kelompok doa. Tujuannya adalah mendoakan mereka yang menjalani panggilan khusus menjadi imam, bruder dan suster, serta memohon panggilan.  Dari gagasan tersebut muncullah paguyuban  orang tua terpanggil.

Paguyuban  orang tua Rama, Bruder, Suster serta Seminaris  ini  bersifat lokal dan meliputi dua paroki , yaitu Paroki Santo Ignatius dan Paroki Santa Maria Fatima Magelang.   Dalam sharing  beberapa orang tua Rama, Bruder dan Suster  yang dipandu  oleh Pastor Paroki yaitu, Rama T. Widyana, SJ dan Rama E. Rusgiharto, Pr tercapailah kesepakatan dan tekad  bulat untuk mendirikan satu paguyuban yang bernama Paguyuban Santo Yoseph pada tanggal 28 Februari 1993. Pendataan para calon anggota paguyuban segera  disusun. Seorang  Ibu yang sudah sepuh namun energik, Ibu M.M. Praptiwi Humi Moerman, giat  dan penuh semangat mengunjungi   para orang tua Rama, Bruder, Suster serta Seminaris agar bersedia bergabung  menjadi  anggota paguyuban.

Nama Santo Yoseph dipilih menjadi nama paguyuban  dan sekaligus brand image kelompok doa ini karena anggota paguyuban bercita-cita menjadi orang tua yang  memimpin  dan menjaga keluarga seperti  Santo Yoseph menjaga Keluarga Kudus Nazaret. Cita-cita yang pasti adalah sebagai umat Allah Keuskupan Agung Semarang dengan tulus, setia, dan rendah hati bertekad bulat melaksanakan upaya tersebut  dan mempercayakan diri pada  penyelenggaraan  ilahi  seturut teladan Maria, hamba Allah dan Bunda Gereja.

Nyanyian “SANTO YUSUF YANG MENJAGA, SALVE   REGINA, dan O SANCTISSIMA” menjadi nyanyian wajib untuk dinyanyikan pada  ulang tahun paguyuban dan momentum lain yang berkaitan.

 

 

VISI  dan MISI

 

VISI :  Menjadi persekutuan paguyuban yang bersedia menerima bimbingan Roh Kudus  untuk menguatkan iman, tobat dan harapan, sehingga  mampu menjadi murid dan pengikut Kristus yang tekun, setia dan taat dalam praktek keseharian hidup  untuk  mencapai Kerajaan Allah.

 

MISI :

  1. Menyempurnakan persaudaraan sesuai dengan perkembangan jaman
  2. Menekuni, mengembangkan dan memperbaiki pendampingan anak- anak yang terpanggil
  3. Menjalankan pelayanan yang murah hati, terutama perhatian pada mereka yang kecil, lemah, miskin, terlantar dan difabel (KLMTD)
  4. Mengupayakan habitus baru di tengah masyarakat Indonesia yang sedang berjuang menuju tatanan hidup baru yang adil, damai, sejahtera dan demokratis
  5. Mewujudkan diri paguyuban sebagai anggota tubuh mistik Kristus dan menjadikannya sebagai sarana menghadirkan Kerajaan Allah di dunia
  6. Mempercayakan diri secara tulus, setia dan rendah hati pada penyelenggaraan ilahi seturut teladan Maria, hamba Allah dan Bunda Gereja.

 

 

ARAH DAN TUJUAN

Pada dasarnya  ketentuan- ketentuan tentang pembentukan  paguyuban Santo Yoseph  di dalam lingkungan paroki Santo Ignatius dan paroki Santa Maria Fatima Magelang yang  telah disusun oleh para penggagas dan pendiri paguyuban menjadi dasar, arah, tujuan, pijakan serta kebijakan dalam menghayati paguyuban.

 

 

KEGIATAN  UNTUK  MENCAPAI  TUJUAN

 

Kegiatan Rutin :

  1. Pertemuan Rutin tiap dua bulan. Tempat: di rumah anggota.Waktu : Hari Minggu ke-empat pukul 10.00 d. 13.00. Acara:

 

  1. Berjejaring dengan Kelompok Doa dalam Pertemuan Jarkod Kevik Kedu. Tempat: Paroki/Stasi Kevikepan Kedu. Waktu: bergantian dengan waktu pertemuan intern St. Yoseph atau setiap 2 bulan sekali, pada hari Rabu pkl 10.00. Acara: Berdoa menurut Kelompok Doa penyelenggara

 

  1. Kunjungan anggota yang sakit, meninggal, peringatan/pesta ulang tahun, peringatan arwah anggota/saudaranya, ziarah, anjangsana, rekoleksi.

 

Kegiatan Non Rutin :

  1. Menghadiri undangan paguyuban IHKRAR Kevikepan Kedu pada Perayaan Natal tiap tahun bersama dengan Kelompok Doa Orang Tua Timbalan se- Kevik Kedu
  2. Menghadiri undangan Perayaan Ekaristi dalam rangka hari Panggilan Paroki St Ignatius Magelang bersama Paguyuban Ortu Timbalan Kevik Kedu
  3. Hadir dalam Tugas Jaga Bakti di GMKA Kerep Ambarawa

 

 

Susunan Pengurus :

Pengurus yang dibentuk pembimbing (rama paroki St. Ignatius dan St. Maria Fatima Magelang), ketua, sekretaris dan bendahara. Jumlah Anggota:  28 orang  terdiri dari anggota aktif sebanyak  20, yang lainnya tidak rutin datang  karena  alsan  sakit, sepuh, kesibukan lain.