Kevikepan Kategorial memperoleh jatah terakhir dalam Tepas (Temu Pastoral) 2023 pada Sabtu (25/11) di Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan (PPSM). Kevikepan yang dikomandoi Romo Vikep Kategorial, Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr. ini begitu berwarna lantaran terdiri dari berbagai komunitas yang tersebar di Keuskupan Agung Semarang. Komunitas-komunitas itu terbagi menjadi empat rumpun. Rumpun-rumpun itu terdiri dari rumpun doa, rumpun pemerhati KLMTD, rumpun pelayanan, serta rumpun profesi & minat. Total komunitas yang terwadahi hingga saat ini adalah 110 kelompok kategorial. Rumpun dengan komunitas terbanyak, yaitu Jarkod (Jaringan Kelompok Doa) yang tersebar di teritori Keuskupan Agung Semarang.
Kevikepan kategorial lahir pada 1 Juni 2018 sebagai perwujudan moto Bapa Uskup KAS, yaitu Quaerere et Salvum Facere yang berarti ‘Mencari dan Menyelamatkan.’ Mgr. Robertus Rubiyatmoko menjelaskan bahwa Salus Animarum (keselamatan jiwa) diperuntukkan untuk semua orang beriman yang percaya dan mengamalkan ajaran-ajaran iman kristiani. Kevikepan kategorial hadir untuk mewadahi warna-warni kegiatan berkomunitas umat dalam rangka mengekpresikan iman Katolik. Inilah bentuk kepedulian sekaligus sapaan Gereja Keuskupan Agung Semarang bagi domba-dombanya yang minim sapaan di wilayah kevikepan teritorial, sehingga tetap berjalan bersama dalam rangka menghidupi iman Katolik.
Lini masa Tepas 2023 terbagi menjadi 3 blok. Blok pertama, yaitu sesi menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Keuskupan Agung Semarang serta sesi pengantar oleh Romo Vikjen KAS. Blok kedua, yaitu kebijakan pastoral KAS, tanya-jawab, dan diskusi kelompok. Blok ketiga, yaitu pleno, sosialisasi program kerja Kevikepan Kategorial, peluncuran buku, dan evaluasi. Ketiga blok tersebut merupakan bagian dari fokus pastoral KAS tahun 2024: Formasi Iman Berkelanjutan dan Berjenjang (FIBB).
Romo Stephanus Gitowiratmo, Pr. selaku Direktur Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan didaulat sebagai moderator Tepas 2023 hari keenam ini. Romo Gito pun menegaskan bahwa Tepas 2023 untuk kevikepan kategorial merupakan prioritas keuskupan.
“Berjalan bersama Kristus tidak memandang teritori atau latar belakang. Kita membuat FIBB untuk semua kalangan umat beriman supaya kalau imannya mendalam, maka kategorinya subur,” ujar Romo Gito.
Pada sesi sosialisasi program kerja Kevikepan Kategorial, Romo Dwi Harsanto membeberkan beberapa agenda yang meliputi Novena Malaikat Agung, rekoleksi komunitas, vikep berkunjung, dan pendataan komunitas. Program tersebut diharapkan mampu mengakrabkan komunitas-komunitas di Kevikepan Kategorial agar semakin hidup dan berkembang dalam ajaran iman Katolik.
Salah satu sesi yang manarik pada Tepas hari ini adalah sesi peluncuran buku Rumpun yang Merimbun karya komunitas penulis Katolik, Deo Gratias. Buku ini menceritakan kelahiran dan perkembangan Kevikepan Kategorial beserta komunitas-komunitas yang tergabung di dalamnya. Karya ini diharapkan menjadi dokumentasi keuskupan agar kesinambungan gerak langkah Kevikepan Kategorial terjaga.
“Peluncuran buku ini (menjadi) angin segar buat kita. Ini suatu permulaan yang baik. Mungkin baru kali ini Kevikepan Kategorial bisa mengukir sejarah. Ini suatu kekayaan luar biasa di KAS. Harapan dari Bapak Uskup, kita bisa menuangkan sejarah dan ini sudah ditulis dan dimulai oleh Deo Gratias,” kata Dionisius Dody Judohandoko, ketua inti (awam) Kevikepan Kategorial.
Antusiasme peserta Kevikepan Kategorial begitu kentara. Aura positif tampak dari acara yang inovatif. “Harapannya untuk Tepas ini kita bisa menjaring kelompok-kelompok yang belum terjamah. Kalau istilah Bapak Uskup: belum terengkuh,” sambung Pak Dody.
Tanggapan serupa juga diberikan salah satu pendamping Jarkod (Jaringan Kelompok Doa) DIY. “Kami mendapatkan warta yang menggembirakan. Kami sangat jelas (mengenai) arti pewartaan melalui Arah Dasar dan Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang. Kami bisa bersinergi mengembangkan dan bekerja sama kepada semua pihak terkait mewartakan kabar baik Kristus dengan penuh sukacita,” kata Andreas Eka Kurniawan, pendamping Jarkod DIY.
Temu Pastoral (Tepas) 2023 bersama Kevikepan Kategorial menjadi penutup dari rangkaian Tepas per kevikepan di Keuskupan Agung Semarang. Semua pihak di Keuskupan Agung Semarang diharapkan mampu bersinergi menjalankan katekese Formasi Iman Berjenjang dan Berkelanjutan (FIBB) dengan semangat gumregah dan diilhami sukacita injil .
Berkah Dalem.