Romo Vikjen KAS dan Ketua HAK Semarang Turut Melepas 40 Bhikkhu Thudong

Twitter
WhatsApp
Email
Vikaris Jendral Keuskupan Agung Semarang (Vikjen KAS), Romo Yohanes Rasul Edy Purwanto, Pr bersama ketua komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK) Kevikepan Semarang, Romo Eduardus Didik Chahyono, SJ hadir dalam pelepasan 40 Bhikkhu Thudong asal Thailand, di Vihara 2500 Buddha Jayanti-Sima International Kasapa Pudakpayung Semarang, Kamis (16/4/24) pagi.

Ungaran – Vikaris Jendral Keuskupan Agung Semarang (Vikjen KAS), Romo Yohanes Rasul Edy Purwanto, Pr bersama ketua komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK) Kevikepan Semarang, Romo Eduardus Didik Chahyono, SJ hadir dalam pelepasan 40 Bhikkhu Thudong asal Thailand, di Vihara 2500 Buddha Jayanti-Sima International Kasapa Pudakpayung Semarang, Kamis (16/4/24) pagi. Kedua wakil Gereja Katolik ini hadir bersama-sama tokoh lintas agama lainnya yang tergabung dalam Pelita (Persaudaraan Lintas Agama) Kota Semarang dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Kehadiran mereka memenuhi undangan Pengurus Cabang Perkumpulan Majelis Buddhayana Indonesia Kota Semarang.

Ke-40 Bhikku Thudong ini melakukan perjalanan spiritual dari Vihara Pudakpayung menuju Candi Borobudur dalam rangka menyambut hari raya Tri Suci Waisak 2568 TB/2024 yang jatuh pada Kamis (23/5/24) depan.

Koordinator Bhikkhu Thudong 2024 Kota Semarang, Wahyudi Santiphala mengatakan perjalanan spiritual ini dimulai dari Kota Semarang. Menurutnya, Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti merupakan tempat spesial. “Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti menjadi titik mula dengan pertimbangan bahwa di vihara inilah untuk pertama kalinya berdiri Sima pada tahun 1959. Sima adalah tempat khusus upasampada (pengukuhan) bhikkhu baru. Dan di Sima inilah untuk pertama kalinya di tanah air dilaksanakan upasampada bhikkhu sesudah ratusan tahun rubuhnya Wilwatikta-Majapahit,” ucap Wahyudi.

Vikjen KAS Rm Edy Pr dan Rm Didik SJ (baju putih) saat melepas Bhikkhu Thudong. (dok. Elwin)

Menanggapi pelepasan 40 Bhikkhu Thudong ini, Romo Didik mengucap syukur karena para bhiksu berkenan mengadakan perjalanan ziarah spiritual (tradisi Thudong) menuju Candi Borobudur. Perjalanan para Bhiksu yang kedua ini tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan perjalanan yang pertama. Ketika Thudong pertama dapat dilakukan dengan aman dan mendapat sambutan antusias dari masyarakat dengan kebhinnekaan yang ada, hal itu mendorong para bhiksu berkenan melakukan perjalanan spiritualnya di Indonesia pada tahun ini.

“Tentunya ini semakin menguatkan realitas Negara Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai dan dapat hidup bersama dengan saling menghormati. Kita bersyukur kehadiran, sambutan dan perlakukan yang baik dari pemangku pemerintahan daerah di setiap tempat yang dilalui para bhiksu. Hal ini menunjukkan wajah Negara Indonesia yang menghidupi nilai-nilai Pancasila,” tandasnya.

Romo Didik menambahkan, melalui olah spiritual para Bhiksu yang menjalankan tradisi Thudong, kita pun diajak untuk menjadi sahabat yang baik dalam peziarahan hidup ini sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Melalui para Bhiksu yang menjalani tradisi Thudong, semoga peradaban kasih semakin terwujud kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia.

Acara diawali dengan iringan lagu rohani. Lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Bhante Khamsai. Selanjutnya ritual pemercikan air berkat kepada para tamu yang hadir di Bukit Kassapa dengan diiringi lantunan doa para Bhikkhu. Masyarakat setempat pun sangat antuasias mengantar keberangkatan perjalanan spiritual para tokoh agama Buddha itu. Anak-anak sekolah juga tampak membawa spanduk dukungan bagi para pengembara tersebut.

Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu melepas para bhikkhu secara simbolis dengan menyerahkan bendera merah putih. (dok. Elwin)

Sementara itu Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu melepas para Bhikkhu secara simbolis dengan menyerahkan bendera merah putih. Selanjutnya mereka meninggalkan bukit bersejarah itu dengan mengenakan kain jubah kasaya khas Bhikkhu yang berwarna jingga dan menenteng tas bawaan masing-masing. (BD Elwin J)